Menghadapi infertilitas bisa dengan mengupayakan obat mandul atau tindakan medis tertentu sesuai penyebabnya. Kesulitan untuk mendapatkan keturunan tentu saja bukan kabar yang menyenangkan bagi sepasang suami-istri. Namun di lain sisi, apakah ada obat mandul yang efektif?
Umumnya untuk mengatasi kemandulan, diperlukan serangkaian penanganan medis. Di antaranya melalui obat-obatan, tindakan operasi, hingga pemanfaatan teknologi reproduksi berbantu.
Perencanaan Pengobatan
Ada baiknya Anda dan pasangan membuat rencana mengenai seberapa jauh Anda berdua akan menjalani pengobatan infertilitas. Contohnya Anda bersedia untuk menjalani pengobatan, namun tidak sampai pada proses operasi. Meski selama proses, bisa saja Anda berubah pikiran namun lebih baik Anda membuat perencanaan.
Jika biaya merupakan hal yang berpotensi menjadi hambatan bagi Anda dan pasangan, diskusikan bersama mengenai seberapa banyak biaya yang dapat dikeluarkan. Membuat perencanaan seperti ini dapat mencegah dari terjadinya pembengkakan biaya yang bisa diperburuk dengan gejolak emosional selama proses pengobatan.
Mencari Tempat dan Tenaga Medis yang Tepat
Jika Anda memiliki masalah kesuburan, sangat penting untuk memilih rumah sakit atau klinik, dan tenaga medis yang memenuhi persyaratan. Beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan, antara lain:
- Ketersediaan layanan yang Anda butuhkan.
- Jenis pengobatan apa saja yang disediakan.
- Tingkat keberhasilan dari pengobatan yang sudah dilakukan.
- Seberapa banyak pasien yang sedang dalam daftar tunggu.
- Biaya pengobatan.
Kemudian apa saja yang akan dilakukan dokter untuk pengobatan kemandulan? Beberapa proses yang biasanya dilakukan terdiri dari pemberian obat-obatan, tindakan operasi, inseminasi buatan, hingga teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology). Tidak jarang langkah-langkah tersebut merupakan kombinasi.
Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan:
- Hasil pemeriksaan fisik dan tes penunjang.
- Seberapa lama pasangan sudah berusaha untuk memiliki keturunan.
- Usia dari masing-masing individu.
- Kondisi kesehatan secara keseluruhan.
- Preferensi dari pasangan.
Pilihan Pengobatan
Untuk menentukan obat mandul yang tepat, masing-masing pasangan akan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesuburan. Hasil dari pemeriksaan tersebut yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak dokter.
Pengobatan untuk pria
Untuk pria, kemungkinan pengobatan termasuk mengatasi kemungkinan masalah seksual secara umum atau kurangnya sperma yang sehat. Beberapa jenis pengobatan antara lain:
- Mengobati infeksi. Penggunaan antibiotik kemungkinan mampu mengatasi infeksi pada saluran reproduksi. Kabar buruknya, hal itu tidak selalu berarti mampu mengembalikan kesuburan.
- Obat-obatan dan terapi hormon.Jika penyebab kemandulan disebabkan kadar hormon tertentu yang terlalu rendah atau tinggi, atau masalah tubuh dalam memanfaatkan hormon, maka dokter akan merekomendasikan obat-obatan atau terapi penggantian hormon. Dokter juga mungkin dapat memberikan obat untuk memperbaiki fungsi testis dan meningkatkan kualitas dan jumlah sperma.
- Penanganan masalah seksual. Kemungkinan diperlukan konseling atau obat mandul untuk meningkatkan kesuburan dalam kondisi disfungsi ereksi atau ejakulasi dini.
- Tindakan operasi.Salah satu kondisi yang kerap menjadi penyebab kemandulan adalah varikokel. Kondisi ini dapat diatasi dengan operasi. Sperma biasanya akan kembali muncul dari testis setelah sebelumnya tidak ditemukan pada saat ejakulasi.
Pengobatan untuk wanita
Untuk memulihkan kesuburan seorang wanita, mungkin akan diperlukan beberapa jenis pengobatan, antara lain:
- Obat kesuburan untuk merangsang ovulasi. Obat jenis ini merupakan perawatan utama bagi perempuan yang tidak subur akibat gangguan ovulasi. Obat-obatan ini akan mengatur atau merangsang ovulasi. Misalnya, obat jenis clomifene atau tamoxifen akan membantu memulai ovulasi atau membuatnya menjadi teratur. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai obat yang tepat, sekaligus manfaat dan risikonya.
- Tindakan operasi untuk memperbaiki kesuburan. Ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan. Misalnya, operasi histeroskopi dapat membantu mengatasi polip endometrium atau masalah dinding penyekat rahim dan jaringan parut dalam rahim. Jika masalahnya berupa sumbatan tabung saluran indung telur (tuba Falopi tersumbat), maka dapat dilakukan operasi pada saluran tersebut agar sel telur bergerak lebih mudah.
- Inseminasi Intrauterin. Disebut juga inseminasi buatan, dalam proses ini, dilakukan pemilihan sperma dengan kualitas terbaik, kemudian ditempatkan ke dalam rahim dengan alat bantu. Prosedur ini biasanya dilakukan saat ovulasi untuk memperbesar kemungkinan dan sebelumnya diberikan hormon kadar rendah untuk menstimulasi sel telur.
Memanfaatkan Teknologi Reproduksi Berbantu
Jika upaya pengobatan belum membuahkan hasil, kemajuan teknologi saat ini dapat membantu mewujudkan upaya pasangan suami istri yang ingin memiliki anak. Dikenal sebagai teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology). Dalam proses ini, tidak hanya melibatkan melibatkan dokter spesialis kandungan namun juga tim medis dari berbagai bidang lain. Teknik yang dapat dilakukan:
- Fertilisasi In Vitro (FIV)
Merupakan teknik yang paling umum dilakukan. Prosedur FIV atau bayi tabung diawali dengan menstimulasi sel telur agar lebih banyak dari biasanya, kemudian pertemukan dengan sel sperma untuk pembuahan di luar rahim. Sekitar 3-5 hari setelah pembuahan, maka embrio akan ditanamkan kembali ke dalam rahim.
- Pelepasan cangkang (assisted hatching)
Teknik ini akan membantu implantasi dari embrio ke dalam lapisan rahim dengan membuka lapisan luar yang membungkus embrio.
- Injeksi sperma ke dalam sel telur.
Pada prosedur ini, satu sperma sehat langsung disuntikkan ke sel telur yang sudah matang. Umumnya prosedur ini dilakukan pada kondisi sperma yang terlalu sedikit, masalah pada air mani, atau kegagalan upaya pembuahan dengan prosedur FIV.
- Donasi sel telur atau sperma.
Timbul berbagai pro kontra terhadap hal ini, termasuk di Indonesia. Donasi sel telur atau sperma diperoleh dari pendonor, jika salah satu dari pasangan bermasalah dengan kesuburannya. Proses donor sel telur biasanya menggunakan prosedur FIV.
Memahami Risiko Tindakan dan Komplikasi
Penggunaan obat-obatan atau hormon untuk menstimulasi ovulasi yang bertujuan memperbesar kemungkinan kehamilan, memiliki risiko untuk wanita. Sementara, komplikasi untuk pria lebih jarang ditemui. Untuk itu, tanyakan lebih lanjut kepada dokter mengenai:
- Risiko sindrom hiperstimulasi ovarium akibat penggunaan obat-obat penyubur, karena ovarium membengkak dan menimbulkan rasa sakit. Timbul dengan gejala beragam, mulai sakit perut ringan, kembung dan mual, hingga penambahan berat badan yang cepat, serta sesak napas yang memerlukan penanganan darurat.
- Risiko pendarahan dan infeksi pada pelaksanaan prosedur teknologi reproduksi berbantu.
- Risiko mengandung bayi kembar. Dewasa ini, diperkirakan 30 – 50% bayi kembar lahir dari ibu yang menjalani bayi tabung. Tanyakan mengenai kemungkinan prosedur yang dapat meminimalisasi kemungkinan tersebut. Minta penjelasan lebih lanjut terkait dengan mengandung janin lebih dari satu, mengingat kehamilan tersebut termasuk berisiko tinggi.
- Risiko melahirkan prematur dengan usia bayi belum cukup umur.
Proses untuk mengatasi kemandulan membutuhkan berbagai pertimbangan dan kerja sama berbagai pihak, selain Anda dan pasangan. Konsultasikan tiap perkembangan kepada dokter dan ahli medis yang bekerjasama demi mendapatkan obat mandul sesuai hasil yang diharapkan.