Darah terdiri dari empat komponen, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah. Setiap komponen darah tersebut memiliki fungsi yang berbeda, seperti mengantarkan oksigen dan membantu proses penyembuhan luka.
Darah berperan penting dalam sistem peredaran darah manusia, yaitu sebagai pembawa oksigen dan beragam nutrisi ke seluruh tubuh. Selain itu, darah juga mengangkut sisa metabolisme dan zat beracun untuk dikeluarkan dari tubuh, serta membantu organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Pentingnya peran darah dalam tubuh tidak terlepas dari fungsi setiap komponen darah yang meliputi sel darah dan plasma.
Mengenal Komponen Darah dan Fungsinya
Sebelumnya telah disebutkan bahwa darah terdiri dari empat komponen, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Keempatnya memiliki fungsi penting untuk tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Sel darah merah
Sel darah merah atau eritrosit adalah sel dengan jumlah paling banyak. Setidaknya, terdapat 40−45% sel darah merah dari total keseluruhan volume darah di dalam tubuh. Sel ini memiliki bentuk menyerupai cakram dengan bagian tengah cekung, seperti mangkuk.
Sel darah merah rata-rata memiliki usia 120 hari atau 4 bulan. Setiap harinya tubuh memproduksi sel darah merah baru melalui sumsum tulang untuk menggantikan sel yang sudah mati.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yaitu protein yang memberikan warna merah pada darah dan berfungsi untuk mengikat oksigen agar bisa dibawa oleh darah ke seluruh tubuh.
Oksigen akan dijadikan energi dan menyisakan karbon dioksida sebagai produk limbah. Karbon dioksida kemudian dibawa sel darah merah kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui embusan napas.
2. Sel darah putih
Komponen darah lainnya adalah leukosit atau sel darah putih. Meski jumlahnya tidak sebanyak sel darah merah, leukosit memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan dan melindungi tubuh dari infeksi.
Dalam menjalankan perannya sebagai pertahanan utama terhadap infeksi, sel darah putih terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
- Neutrofil, berperan melawan virus atau bakteri penyebab infeksi ketika mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh
- Limfosit, terdiri dari sel T yang menyerang penyebab infeksi secara langsung dan sel B yang menghasilkan antibodi
- Basofil, bertugas menghasilkan senyawa peradangan seperti histamin
- Eosinofil, berperan dalam membunuh parasit, menghancurkan sel kanker, dan membantu kerja basofil
- Monosit, bertugas menelan sel darah yang mati atau rusak dan melawan infeksi dari luar
Dari keseluruhan jenis sel darah putih, neutrofil memiliki jumlah paling banyak, yaitu 50−70% dari total keseluruhan sel. Meski memiliki masa hidup kurang dari 1 hari, sumsum tulang selalu memproduksi neutrofil untuk melindungi tubuh dari infeksi.
3. Trombosit
Trombosit adalah sel kecil berbentuk oval dan berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Ketika pembuluh darah pecah atau luka, trombosit akan berkumpul di area tersebut untuk menutup luka.
Usia trombosit hanya sekitar 9 hari. Ketika sel mati, tubuh akan segera menggantikannya dengan sel baru yang diproduksi oleh sumsum tulang.
Meski memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka, jumlah trombosit yang berlebih atau trombositosis dapat menyebabkan pembekuan darah yang bisa memicu terjadinya stroke atau serangan jantung.
Sementara itu, jika jumlah trombosit terlalu rendah atau trombositopenia, dapat menyebabkan memar dan perdarahan tidak normal.
4. Plasma darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang berfungsi untuk mengangkut sel darah ke seluruh tubuh. Cairan ini merupakan komponen darah terbanyak dengan jumlah 50% dari total keseluruhan komposisi darah.
Plasma darah mengandung banyak protein, salah satunya albumin. Kandungan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan agar tidak merembes dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan.
Beberapa fungsi plasma lainnya adalah membantu tubuh pulih dari cedera, melarutkan nutrisi, membuang limbah, mencegah infeksi, menjaga tekanan darah, dan mengatur suhu tubuh.
Inilah keempat komponen darah beserta peran pentingnya dalam tubuh. Oleh karena itu, Anda harus menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk menjaga komponen darah tetap sehat adalah berolahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, dan menjaga kebersihan agar tidak mudah terkena infeksi.