Bawang prei sering disalahartikan sebagai daun bawang. Padahal, kedua sayuran ini berasal dari spesies tanaman yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Bawang prei juga memiliki sejumlah nutrisi yang tidak kalah penting bila dibandingkan daun bawang.
Bawang prei merupakan salah satu jenis sayuran yang sering dimanfaatkan sebagai penyedap untuk meningkatkan cita rasa masakan. Selain kegunaannya dalam dunia kuliner, bawang yang sering dianggap daun bawang ini juga memiliki beragam nutrisi yang tentunya baik bagi kesehatan tubuh.
Berbagai Manfaat Bawang Prei
Bawang prei tergolong rendah kalori dan kaya vitamin C. Kandungan vitamin C dalam bawang prei bahkan 2 kali lipat lebih banyak daripada yang terkandung dalam jeruk.
Penyedap makanan ini juga mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin K1, dan mangan. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh asupan serat, zat besi, tembaga, dan asam folat dengan mengonsumsi bawang prei.
Berkat beragam kandungan nutrisinya, bawang prei dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti:
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan
- Meningkatkan imunitas tubuh
- Menurunkan risiko terkena katarak dan degenerasi makula
- Merangsang pembentukan kolagen dalam tubuh
- Meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh
- Mencegah osteoporosis
- Mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS)
- Menurunkan berat badan
- Menurunkan kadar gula dalam darah
- Meningkatkan fungsi otak
- Menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung
- Mencegah kanker prostat, kanker usus besar, kanker lambung, dan kanker kerongkongan
Tidak hanya daun dan batangnya saja, akar bawang prei juga diketahui berkhasiat bagi kesehatan. Akar daun prei telah lama digunakan sebagai obat herba oleh masyarakat Tiongkok sejak ribuan tahun lalu, termasuk untuk mencegah sembelit, menangani disfungsi seksual pada pria, serta mengatasi alopecia areata dan angina pektoris.
Perbedaan Bawang Prei dan Daun Bawang
Meski berasal dari famili yang sama, bawang prei berbeda dengan daun bawang. Berikut ini adalah perbedaan bawang prei dan daun bawang yang perlu Anda ketahui:
Perbedaan berdasarkan ukurannya
Jika dilihat sekilas, bawang prei dan daun bawang memang sangat mirip. Keduanya sama-sama memiliki batang berwarna putih yang panjang dengan daun berwarna hijau. Namun, bawang prei umumnya lebih besar serta batangnya lebih tebal, panjang, dan lunak. Sementara itu, ukuran daun bawang lebih ramping dan batangnya lebih kecil.
Perbedaan berdasarkan rasanya
Rasa bawang prei lebih mirip bawang bombai, tetapi aromanya lebih lembut. Sayuran penyedap ini juga memberikan rasa creamy dan sedikit manis dibandingkan daun bawang yang cenderung memiliki rasa lebih tajam dan pedas.
Perbedaan berdasarkan pengolahan
Batang bawang prei lebih sering digunakan untuk membuat kaldu atau campuran salad. Daunnya bisa dimanfaatkan sebagai hiasan atau untuk menambahkan rasa pada masakan. Sementara itu, daun bawang biasanya digunakan sebagai campuran berbagai masakan, seperti sup, saus, pai, dan omelet.
Bawang prei umumnya aman dikonsumsi. Namun, beberapa orang bisa saja mengalami alergi terhadap bawang prei karena kandungan senyawa diallyl disulfide di dalamnya. Beberapa reaksi yang dapat terjadi meliputi ruam kulit dan eksim.
Selain itu, bawang prei juga mengandung FODMAP (fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, dan polyol), yaitu kelompok karbohidrat yang sulit dicerna oleh orang dengan gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS). Beberapa orang juga mungkin mengalami perut kembung, kram perut, dan diare setelah mengonsumsi makanan tinggi FODMAP.
Bagi Anda yang ingin mengolah bawang prei, pastikan untuk mencucinya dengan air mengalir dan pastikan kotoran serta tanah sudah hilang. Selanjutnya, potong akar dan iris bawang prei secara vertikal. Sebelum dimasak, buanglah bagian daun yang kering atau tidak segar.
Baik bawang prei maupun daun bawang sama-sama memberikan cita rasa yang khas pada setiap hidangan dan membawa manfaat kesehatannya masing-masing. Namun, agar manfaat yang diperoleh lebih maksimal, pastikan Anda juga mencukupi konsumsi makanan sehat lain, seperti sayuran, buah-buahan, daging, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
Jika Anda merasakan kembung, sakit perut, maupun diare setelah mengonsumsi bawang prei, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Soalnya, kondisi ini mungkin merupakan efek samping dari konsumsi bawang prei, terutama bila keluhan sangat mengganggu.