Hiperkeratosis adalah kondisi ketika kulit menebal. Kondisi ini bisa muncul di bagian tubuh tertentu, misalnya telapak kaki, atau meluas di seluruh tubuh. Sebagian penyebab hiperkeratoris umumnya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit kulit yang serius dan perlu segera diobati.
Lapisan kulit terluar atau epidermis tersusun dari 5 lapisan. Bagian atau lapisan paling luar dari epidermis disebut stratum korneum. Lapisan ini terbuat dari zat keratin, yaitu protein padat yang berfungsi untuk melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi.
Pada kondisi tertentu, produksi zat keratin pada lapisan kulit bisa berlebihan dan menyebabkan lapisan kulit tersebut menebal. Kondisi penebalan lapisan kulit akibat penumpukan keratin inilah yang disebut hiperkeratosis.
Penyebab dan Ciri-Ciri Hiperkeratosis
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kulit mengalami hiperkeratosis, antara lain:
- Gesekan atau tekanan yang berlebihan pada kulit
- Iritasi pada kulit, misalnya akibat paparan bahan kimia atau tekanan pada kulit
- Kelainan genetik
- Peradangan
- Infeksi
- Paparan sinar matahari
Kondisi kulit yang menebal ini umumnya tidak disertai rasa sakit atau gatal. Namun, pada kasus tertentu, kondisi hiperkeratosis bisa membuat penderitanya merasa kurang nyaman.
Berbagai Contoh Kondisi Hiperkeratosis
Berikut ini adalah beberapa bentuk atau contoh penyakit yang dapat menyebabkan hiperkeratosis:
1. Kapalan
Kapalan dapat terjadi pada area kulit yang sering tergesek atau tertekan. Kapalan paling sering terjadi di telapak tangan, telapak kaki, dan tumit. Kulit yang mengalami kapalan biasanya akan terasa kasar, kering, dan pecah-pecah, yang disertai dengan rasa nyeri jika kapalan semakin tebal.
2. Eksim
Eksim atau dermatitis adalah kondisi peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit menjadi kemerahan, terasa gatal, pecah-pecah, dan terkadang muncul lepuhan. Jika sudah berlangsung cukup lama, paradangan kulit tersebut bisa menyebabkan penebalan kulit atau hiperkeratosis.
3. Kutil
Kutil adalah benjolan di kulit yang muncul akibat infeksi human papilloma virus (HPV). Kutil dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun, termasuk di telapak kaki yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak atau berjalan.
4. Keratosis aktinik
Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah bercak kasar kemerahan pada kulit yang sering muncul setelah terpapar sinar matahari. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kanker dan perlu segera diperiksa ke dokter.
5. Lichen planus
Lichen planus adalah sejenis penyakit autoimun yang bisa berdampak pada kulit dan lapisan mukosa, misalnya bibir, mulut, dan vagina. Kondisi ini lebih umum ditemukan pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun.
Kondisi hiperkeratosis akibat lichen planus ditandai dengan adanya ruam kecil berwarna merah keunguan yang kadang terasa gatal. Sementara itu, pada daerah mukosa, seperti mulut atau vagina, penyakit ini ditandai dengan bercak putih yang kadang terasa nyeri.
6. Keratosis seboroik
Keratosis seboroik adalah bercak kecil berwarna gelap yang bersifat nonkanker. Bercak kulit ini biasanya muncul di area wajah, lengan, dan kaki. Keratosis seboroik sering terjadi pada orang dewasa, terutama lansia.
7. Hiperkeratosis epidermolitik
Hiperkeratosis epidermolitik adalah kondisi bawaan lahir. Jenis ini dapat terlihat sejak bayi lahir dengan gejala kulit kemerahan dan lepuhan. Kondisi ini umumnya akan dialami oleh penderitanya seumur hidup.
8. Keratosis pilaris
Keratosis pilaris merupakan kondisi hiperkeratosis akibat terlalu banyak protein pada kulit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ruam atau bintik kemerahan dan kecokelatan yang disertai kulit kering.
Keratosis piliaris sering muncul pada bagian lengan, bokong, atau tungkai dan bisa dialami oleh siapa pun, terutama anak-anak.
9. Psoriasis
Psoriosis ditandai dengan ruam atau bercak kemerahan serta kulit yang terasa kering, tebal, bersisik, mudah terkelupas, dan terkadang disertai nyeri atau gatal. Psoriasis lebih sering muncul di daerah lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.
Beberapa jenis hiperkeratosis umumnya tidak berbahaya, namun sebagian ada yang bisa berkembang menjadi kanker. Oleh karena itu, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter bila ada kelainan pada kulit, misalnya tumbuh benjolan, muncul bercak, atau adanya jaringan kulit abnormal.
Setelah dokter menentukan diagnosis dan memastikan penyebab hiperkeratosis yang Anda alami, dokter akan memberikan penanganan sesuai penyebab dan jenis penyakit hiperkeratosis tersebut.
Untuk memperbaiki kondisi kulit, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menggunakan produk perawatan kulit atau sabun berbahan kimia ringan, menghindari penggunaan alas kaki yang tidak nyaman, dan rutin menggunakan salep atau obat oles.
Agar tidak terkena hiperkeratosis, Anda juga disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari dalam waktu lama atau rutin menggunakan tabir surya guna melindungi kulit dari bahaya sinar matahari.
Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan menyarankan penanganan hiperkeratosis dengan langkah operasi, khususnya pada kondisi hiperkeratosis yang berpotensi berkembang menjadi kanker.