Gejala atau ciri rematik yang umum dialami adalah nyeri sendi. Selain gejala tersebut, penderita rematik juga mungkin mengalami gejala lain yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga memerlukan penanganan.
Rematik adalah reaksi peradangan pada sendi yang terjadi akibat kondisi autoimun. Rematik sering dikelompokkan dalam penyakit radang sendi yang meliputi rheumatoid arthritis, spondilitis ankilosa, atau lupus.
Gejala dan keparahan rematik yang dialami tiap orang bisa berbeda. Ada yang mengalami keluhan ringan, ada pula yang parah hingga tidak dapat beraktivitas. Saat gejala rematik menyerang, Anda bisa menerapkan beberapa tips ampuh untuk menanganinya, baik dengan atau tanpa obat.
Berbagai Ciri Rematik yang Umum Terjadi
Meskipun bisa berbeda pada setiap orang, berikut ini adalah beberapa ciri rematik yang paling umum terjadi:
1. Nyeri sendi
Nyeri sendi adalah ciri rematik yang paling sering dikeluhkan. Nyeri dirasakan berdenyut, bisa hilang timbul, atau terjadi terus-menerus. Nyeri biasanya terjadi pada beberapa sendi, termasuk persendian tangan, kaki, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Penanganan ciri rematik ini tidak hanya mementingkan perbaikan keluhan, tetapi juga fungsi dan pengaruhnnya pada aktivitas penderita.
2. Pembengkakan sendi
Selain nyeri sendi, pembengkakan sendi akibat reaksi peradangan pada penderita gangguan autoimun juga menjadi ciri rematik lainnya. Pada beberapa orang, pembengkakan ini bahkan bisa sangat parah hingga menyebabkan perubahan bentuk pada jari atau pergelangan kaki maupun tangan.
3. Sendi kaku
Ciri rematik lainnya adalah sendi terasa kaku. Keluhan ini biasa terjadi selama lebih 30 menit setelah bagun tidur di pagi hari atau setelah berbaring untuk beberapa saat.
Bila terjadi pada jari tangan, Anda mungkin tidak dapat menekuk jari atau mengepalkan tangan dengan baik.
4. Area sendi terasa hangat dan tampak kemerahan
Peradangan pada sendi yang terjadi akibat gangguan autoimun juga dapat menyebabkan area sendi teraba hangat serta tampak kemerahan. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau beberapa sendi secara bersamaan, sehingga membuat penderita rematik tidak bisa bergerak dengan leluasa.
5. Mudah lelah
Tidak melulu nyeri sendi, ciri rematik juga termasuk mudah lelah. Meskipun belum diketahui secara pasti mekanisme rematik bisa menyebabkan mudah lelah, ciri rematik ini terjadi terus-menerus bahkan menghambat aktivitas sehari-hari.
Selain beberapa gejala di atas, rematik juga bisa memunculkan gejala khas. Contohnya, ruam kulit yang khas bisa menjadi ciri rematik yang disebabkan oleh lupus.
Cara Mengatasi Rematik
Penanganan rematik dilakukan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah cara mengatasi rematik yang direkomendasikan oleh dokter:
1. Obat-obatan
Untuk meringakan nyeri dan peradangan akibat rematik, dokter umumnya akan meresepkan beberapa obat berikut ini:
- Obat antiinflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen, diklofenak, atau naproxen untuk mengurangi peradanga
- Obat pereda nyeri (analgesik), mulai dari parcetamol, oxycodone, maupun hydrocodone
- DMARD, seperti methotrexate, leflunomide, hydroxychloroquine, dan sulfasalazine yang bekerja dengan memblokir senyawa peradangan pada sendi
- Obat kortikosteroid, berguna mengurangi perdangan serta menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak terlalu aktif dan memperparah peradangan pada sendi
2. Fisioterapi
Selain menggunakan obat, dokter dapat mengombinasikannya dengan fisioterapi. Beberapa jenis fisioterapi yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat otot dan melatih persendian agar menjadi lebih fleksibel.
Terapi okupasi juga dapat disarankan dokter, jika ciri rematik sudah parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari. Terapi ini bertujuan melindungi sendi dengan menggunakan beberapa alat bantu, seperti perban atau plester. Selama terapi, Anda mungkin akan diminta melakukan gerakan yang umum dilakukan sehari-hari, misalnya membuka tutup toples, mengancingkan baju, maupun menyalakan keran.
Selain pengobatan medis di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa perawatan di rumah sebagai berikut:
- Memberikan kompres panas untuk meredakan nyeri atau kompres dingin untuk meredakan sendi yang bengkak
- Melakukan terapi pijat
- Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang
- Mengelola stres dengan bijak
- Rutin berolahraga
- Beristirahat yang cukup
Terapi akupuntur juga dipercaya dapat mengurangi berbagai keluhan yang menjadi ciri rematik. Namun, efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Operasi
Jika beberapa obat dan terapi telah dilakukan tetap tidak dapat mengatasi ciri rematik yang dialami, dokter akan menyarankan operasi. Beberapa metode yang bisa dilakukan antara lain:
4. Artroskopi
Prosedur artroskopi dilakukan dengan membuat sayatan kecil. Melalui sayatan ini dokter akan memasukkan selang kecil yang dilengkapi dengan kamera dan pisau bedah.
Dengan alat ini, dokter bisa melihat langsung kondisi sendi yang bermasalah melalui layar monitor, sekaligus melakukan tindakan seperti mengangkat jaringan-jaringan yang rusak di daerah sendi.
5. Artroplasti
Jika kerusakan yang terjadi pada sendi sudah parah, dokter dapat menyarankan operasi untuk mengganti sendi atau artroplasti. Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan kemampuan sendi dalam beraktivitas.
Selain itu, operasi juga direkomendasikan dokter untuk membantu pasien dalam mengurangi rasa sakit atau memperbaiki kelainan bentuk sendi.
Jika Anda mengalami beberapa ciri rematik dan sudah mencoba menerapkan tips yang disebutkan di atas tetapi masih belum ada perbaikan, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan juga sebaiknya dilakukan bila Anda merasakan nyeri yang makin hebat, mendadak tidak dapat menggerakan sendiri, maupun demam.