Fungsi uretra adalah untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh. Organ ini menghubungkan kandung kemih ke lubang kencing. Jika uretra terinfeksi atau terluka, bisa terjadi gangguan pada fungsi uretra yang ditandai dengan rasa nyeri atau kesulitan buang air kecil.

Sistem perkemihan terdiri dari banyak organ, mulai dari ginjal, kandung kemih, hingga uretra. Fungsinya adalah untuk membersihkan darah dan menghasilkan urine, lalu membuangnya keluar tubuh.

Mengenal Fungsi Uretra dan Gangguan yang Bisa terjadi - Alodokter

Urine akan dikeluarkan melalui uretra, yaitu saluran penghubung antara kandung kemih dan lubang kencing. Bila fungsi uretra terganggu, penderitanya dapat mengalami keluhan saat mengeluarkan urine, baik sulit keluar atau tidak keluar sama sekali.

Kenali Fungsi Uretra

Uretra adalah saluran yang terletak di daerah panggul. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm, sedangkan wanita lebih pendek, yaitu sekitar 3–4 cm. Saluran ini terdiri dari jaringan epitel, sel otot polos, dan jaringan ikat. 

Uretra memiliki dua sfingter, yaitu otot yang berperan sebagai katup yang dapat membuka dan menutup. Ada sfingter uretra internal yang letaknya paling dekat dengan kandung kemih dan ada juga sfingter uretra eksternal yang terletak di dasar panggul. Kedua otot ini bekerja sama untuk mengeluarkan urine dari tubuh.

Dari ginjal, saluran bernama ureter akan memindahkan urine ke kandung kemih, yaitu tempat urine disimpan sampai dikeluarkan melalui buang air kecil.

Selanjutnya, otak memberi sinyal ke otot kandung kemih untuk mengencang dan memeras urine keluar dari kandung kemih. Pada saat yang sama, otak memberi sinyal ke otot sfingter untuk relaks agar urine keluar dari kandung kemih melalui uretra. Setelah itu, buang air kecil pun terjadi.

Pada laki-laki, uretra melewati prostat dan masuk ke penis. Selain untuk mengeluarkan urine, fungsi uretra pada laki-laki juga untuk mengeluarkan air mani.

Gangguan pada Fungsi Uretra

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan uretra tidak berfungsi dengan baik, misalnya infeksi serta penyempitan atau penyumbatan uretra. Semua gangguan pada fungsi uretra bisa memengaruhi aliran urine.

Berikut ini adalah beberapa gangguan pada fungsi uretra yang umum terjadi:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang dapat terjadi di bagian mana pun dari saluran kemih, tetapi paling sering di uretra. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan menyebar ke kandung kemih.

ISK biasanya dialami ketika kebersihan organ intim tidak terjaga, penggunaan kateter urine yang lama, batu ginjal, atau infeksi menular seksual seperti herpes, gonore, dan klamidia. Infeksi saluran kemih umumnya dialami oleh wanita karena uretra wanita berada sangat dekat dengan vagina.

2. Batu di uretra

Batu di uretra awalnya terbentuk di ginjal atau kandung kemih. Biasanya, batu yang berukuran kecil akan ikut mengalir bersama urine menuju saluran di bawahnya.

Bila batu tersangkut dalam uretra, penderitanya dapat merasakan nyeri saat buang air kecil, perlu mengejan saat mengeluarkan urine, mengalami urine berpasir, atau bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

3. Sindrom uretra

Sindrom uretra umumnya mirip dengan ISK. Namun, pada kondisi ini tidak ada infeksi bakteri atau virus. Gejala utamanya adalah nyeri di panggul dan uretra, terutama saat buang air kecil.

Biasanya, sindrom uretra terjadi karena cedera akibat hubungan seksual yang kasar atau penggunaan tampon, konsumsi minuman beralkohol, atau paparan bahan yang memicu iritasi di sekitar kemaluan.

4. Uretritis

Uretritis merupakan peradangan pada uretra. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dari kulit di sekitar lubang uretra. Uretritis dapat membuat penderitanya merasakan nyeri saat buang air kecil, ingin buang air kecil terus-menerus, bahkan kesulitan buang air kecil.

5. Striktur uretra

Gangguan fungsi uretra juga bisa terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan uretra. Kondisi yang dikenal dengan striktur uretra ini biasanya timbul akibat adanya bekas luka setelah prosedur operasi di uretra, infeksi menular seksual, atau jika terjadi pada pria, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh pembesaran prostat.

6. Kanker uretra

Kanker uretra sebenarnya termasuk jenis kanker yang jarang terjadi. Penyebabnya pun hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker uretra, seperti riwayat kanker kandung kemih, peradangan kronis pada uretra, dan pernah menjalani terapi radiasi di area panggul.

Cara Menjaga Fungsi Uretra

Agar fungsi uretra tetap normal, penting untuk memperhatikan pola hidup dan kebiasaan tertentu, seperti:

  • Jangan menahan buang air kecil.
  • Segera berkemih setelah berhubungan seksual dan bersihkan area kelamin.
  • Hindari memakai celana yang terlalu ketat.
  • Hindari terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina.
  • Hindari merokok.
  • Minumlah banyak air putih minimal 6 gelas setiap hari.
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Lakukan olahraga secara teratur.
  • Batasi konsumsi makanan tinggi gula dan garam.

Bila fungsi uretra terganggu, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti nyeri atau sulit buang air kecil, tidak bisa buang air kecil sama sekali, urine tampak berpasir, urine berbau busuk, atau bahkan ada darah dalam urine.

Jika Anda mengalami gejala yang menjadi tanda adanya masalah pada fungsi uretra, segera konsultasikan ke dokter melalui chat untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.