Berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berkomitmen dan menikah merupakan hal yang wajar. Namun, jika takut akan hal itu secara berlebihan, bisa jadi kamu mengalami gamophobia. Yuk, kenali apa saja tanda-tanda gamophobia dan cara mengatasinya!
Gamophobia adalah ketakutan yang berlebihan untuk menjalin komitmen dan menikah. Fobia ini bisa muncul karena trauma akan kegagalan hubungan masa lalu atau pengalaman masa kecil, seperti melihat hubungan orang tua yang buruk atau perceraian.
Sebagian besar orang yang gamophobia beranggapan bahwa pernikahan hanya akan menambah masalah baru yang tidak dapat diselesaikan dan mereka tidak ingin terjebak dalam suatu hubungan yang dinilai rumit.
Kenali Tanda-Tanda Gamophobia
Bukan sekadar takut biasa, rasa takut yang dialami seorang gamophobia bersifat jangka panjang dan berdampak langsung pada kehidupan pribadinya, termasuk sekolah atau pekerjaan, setidaknya selama 6 bulan atau lebih.
Seorang gamophobia juga akan menunjukkan beberapa gejala psikis yang terjadi secara konsisten, di antaranya:
- Merasa cemas yang berlebihan dan tidak terkontrol saat memikirkan tentang komitmen dan masa depan hubungan yang sedang dijalani
- Menghindari semua pembicaraan mengenai pernikahan
- Selalu memikirkan tentang kehancuran suatu hubungan
- Merasa tertekan ketika menjalin hubungan
- Mengakhiri hubungan yang baik karena kebutuhan untuk “melarikan diri”
- Menghindari hubungan yang serius dan lebih memilih hubungan tanpa status atau dikenal dengan istilah situationship
Penderita gamophobia juga mungkin memiliki philophobia, yaitu ketakutan untuk jatuh cinta. Jika memiliki philophobia, penderita juga mungkin akan menghindari situasi-situasi romantis atau hal-hal yang menunjukkan kasih sayang dengan pasangan.
Selain itu, dengan memikirkan tentang komitmen dan pernikahan saja, seorang gamophobia mungkin untuk mengalami gejala fisik, seperti:
- Jantung berdebar-debar
- Berkeringat
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Pusing
- Mual
Cara Menangani Gamophobia
Meski penderita gamophobia sangat takut untuk berkomitmen, bukan berarti mereka enggan menjalin hubungan romantis dengan seseorang. Banyak juga dari mereka yang memilih untuk tetap berkencan dengan pasangannya tanpa ada rencana menikah. Bahkan, ada juga yang senang menjalani hidup dengan tetap melajang.
Jika kamu adalah seorang gamophobia dan sedang menjalin hubungan, yang terpenting adalah memberi tahu pasanganmu sejak awal mengenai keadaanmu dan pilihan hidup yang membuatmu bahagia. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari ghosting dan menyakiti hati pasanganmu.
Namun, jika kamu ingin mengatasi gamophobia yang kamu alami dan ingin belajar untuk menjalin komitmen yang serius dalam hubungan, ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu, di antaranya:
Terapi diri sendiri
Terapi diri sendiri adalah salah satu cara yang tepat untuk mengenali kemungkinan alasan mengapa komitmen atau pernikahan menjadi sebuah ketakutan yang besar dalam hidupmu. Setelah itu, pikirkanlah tentang apa yang sebenarnya kamu inginkan dan butuhkan dalam suatu hubungan.
Terapi pasangan
Jika kamu dan pasanganmu ingin membuat sebuah hubungan yang berkomitmen untuk menikah, tetapi ada sesuatu yang menghalangi dan mencegahmu mengambil langkah menuju komitmen, terapi pasangan mungkin bisa kamu lakukan.
Supaya kamu dan pasanganmu bisa berlatih untuk membuat komitmen bersama, cobalah lakukan hal-hal berikut:
- Habiskan waktu akhir pekan bersama, misalnya ke luar kota.
- Biasakan berpegangan tangan di depan umum atau di sekitar orang yang dikenal.
- Bicarakan mengenai hal-hal yang ingin dilakukan bersama selama liburan.
- Buatlah rencana tiap akan melakukan kegiatan bersama pasangan pada seminggu, 2 minggu, atau sebulan sebelumnya, untuk menantang diri menjalani rencana itu.
- Cobalah berjalan-jalan sambil melihat apartment atau rumah, dan pikirkan bagaimana rasanya berbagi rumah dengan pasanganmu.
Berkonsultasi dengan terapis
Jika kesulitan, kamu bisa meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk menangani fobia yang kamu alami. Psikolog atau psikiater dapat membantu menggali alasan mengapa kamu takut berkomitmen dan menemukan cara untuk mengatasinya. Misalnya, dengan memberikan konseling, psikoterapi, atau terapi perilaku kognitif.
Pengobatan biasanya tidak diperlukan dalam penanganan fobia yang spesifik. Namun, jika kamu mengalami serangan panik, cemas, dan depresi, psikiater mungkin akan meresepkan beberapa obat antidepresan.
Jadi, jika pasanganmu atau dirimu sendiri mengalami kondisi gamophobia dan merasa kesulitan menanganinya sendiri, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat, agar kamu dan pasanganmu bisa menjalani komitmen bersama tanpa halangan.