Penting bagi setiap orang tua untuk mengenali gejala awal hepatitis akut misterius pada anak. Dengan begitu, anak bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan terhindar dari kemungkinan hepatitis akut yang semakin berat.
Hepatitis akut misterius diketahui dapat menyerang anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Meski penyebabnya belum diketahui, jenis hepatitis ini memiliki gejala yang serupa dengan gejala hepatitis pada umumnya.
Gejala awal hepatitis akut misterius dapat berupa keluhan yang bersifat ringan, tetapi bisa saja berlanjut menjadi kondisi yang berat bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius pada Anak yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa gejala hepatitis akut misterius pada anak yang patut diwaspadai. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:
1. Diare
Gejala awal hepatitis akut misterius pada anak yang paling umum adalah diare. Anak yang mengalami diare akan lebih sering buang air besar, yaitu sebanyak 3 kali sehari atau lebih, dengan tekstur feses yang encer.
2. Mual atau muntah
Selain diare, gejala awal hepatitis misterius akut juga dapat disertai mual dan muntah. Kondisi ini sering membuat anak menjadi tidak nafsu makan dan minum, sehingga berisiko mengalami kekurangan nutrisi maupun cairan.
3. Sakit perut
Gejala awal hepatitis akut misterius lainnya adalah perut terasa nyeri. Hal ini karena organ hati yang terdapat dalam rongga perut mengalami peradangan, sehingga memicu rasa sakit di area perut.
Selain gejala di atas, beberapa gejala awal hepatitis akut misterius lainnya pada anak dapat berupa demam, badan lemas, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Pada sebagian anak, gejala awal hepatitis akut misterius tersebut bisa berkembang menjadi gejala lanjutan. Beberapa gejala lanjutan yang dimaksud meliputi:
Kulit dan mata kuning
Organ hati berfungsi untuk mencerna zat bernama bilirubin. Zat inilah yang bisa memberi warna kekuningan pada feses dan urine. Ketika anak menderita hepatitis, organ hati dapat mengalami kerusakan sehingga tidak bisa mencerna bilirubin dan membuangnya melalui feses.
Akibatnya, billirubin akan menumpuk dalam darah dan kelebihannya disimpan pada jaringan kulit dan bagian putih mata.
Urine berwarna gelap
Gejala lanjutan lain yang bisa dialami anak, yaitu urine berwarna gelap. Karena bilirubin menumpuk dalam darah, kelebihannya akan dibuang melalui urine. Kadar bilirubin yang terlalu tinggi inilah yang membuat urine berwarna gelap.
Tinja berwarna terang
Bila anak mengalami hepatitis, gejala lanjutannya berupa tinja berwana terang. Hal ini terjadi karena sel hati rusak dan tidak bisa membuang bilirubin melalui feses. Hasilnya feses tidak berwarna kekuningan dan justru menjadi putih pucat seperti tanah liat.
Pada kasus hepatitis akut misterius yang berat, anak diketahui dapat mengalami kejang atau penurunan kesadaran. Agar hal ini tidak terjadi, orang tua diharapkan bisa mengenali gejala hepatitis akut lebih dini dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pemantauan dan penanganan medis yang dilakukan lebih awal bertujuan untuk mencegah kondisi hepatitis akut misterius pada anak yang lebih berat.
Meski hepatitis akut misterius belum diketahui penyebabnya, penularan penyakit ini tetap harus dicegah, baik oleh orang tua maupun anak. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa langkahnya:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
- Pastikan makanan yang dikonsumsi dalam kondisi matang sepenuhnya.
- Hindari menggunakan alat makan bersama orang lain.
- Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari kontak dengan orang sakit.
Apabila anak Anda mengalami beberapa gejala awal hepatitis akut misterius, segera periksakan ia ke dokter. Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan tes darah untuk menentukan diagnosis dan memberikan penanganan sesuai kondisi anak.