Impaksi gigi merupakan kondisi di mana gigi terjebak di dalam gusi sehingga pertumbuhannya tidak sempurna. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada gigi bungsu orang dewasa. Impaksi gigi perlu ditangani dengan tepat karena dapat menyebabkan sakit gigi, gigi rusak, maupun penyakit gusi.
Impaksi gigi terjadi saat gigi bungsu tumbuh secara tidak sempurna karena tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh dan keluar dari gusi.
Kondisi ini bisa menyebabkan gigi bungsu atau gigi geraham terakhir tumbuh menyamping, mengarah atau menjauh dari gigi geraham di sampingnya, terpendam, atau hanya tumbuh sebagian.
Penyebab Impaksi Gigi
Impaksi gigi sebenarnya cukup sering terjadi dan kebanyakan tidak disertai nyeri maupun menyebabkan keluhan. Namun, ketika gigi bungsu tumbuh miring atau tidak muncul dari permukaan gusi, rasa nyeri atau keluhan lain mungkin dirasakan.
Impaksi gigi bisa terjadi karena berbagai alasan, di antaranya:
- Rahang terlalu kecil sehingga tidak ada cukup ruang untuk gigi tumbuh
- Gigi menjadi bengkok atau miring ketika berusaha tumbuh
- Gigi lain sudah tumbuh dalam posisi yang tidak beraturan sehingga menghalangi gigi bungsu
Para ahli percaya bahwa impaksi gigi memiliki efek domino. Artinya, ketika gigi yang tumbuh miring menekan gigi di sebelahnya, maka pertumbuhan gigi akan menjadi tidak beraturan. Pertumbuhan gigi yang tidak beraturan ini dapat menimbulkan masalah dalam mengunyah.
Gejala Impaksi Gigi
Gigi yang terpendam atau hanya tumbuh sebagian dapat menyebabkan sisa makanan tersangkut. Selain itu, bakteri juga lebih mudah masuk sehingga menyebabkan nyeri dan bengkak pada gusi.
Posisi gigi terpendam yang ada di belakang membuatnya sulit dijangkau oleh sikat gigi. Jika tidak dibersihkan, sisa makanan yang terselip di area tersebut dapat memicu perikoronitis. Gangguan ini bisa menimbulkan gejala berupa gusi bengkak, nyeri, dan bau mulut.
Gejala impaksi gigi lainnya meliputi:
- Gigi hanya muncul sedikit di permukaan gusi
- Nyeri pada rahang
- Sakit kepala berkepanjangan
- Gusi bengkak dan kemerahan di sekitar gigi terpendam
- Kesulitan membuka mulut
- Kelenjar getah bening di leher membengkak
- Sakit gigi saat menggigit, terutama di bagian yang mengalami impaksi gigi
Cara Mengatasi Impaksi Gigi
Untuk meredakan nyeri akibat impaksi gigi, Anda dapat melakukan berbagai hal berikut:
- Mengompres area yang mengalami nyeri dengan kompres dingin
- Berkumur dengan air garam hangat
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti aspirin
Meski perawatan tersebut dapat membantu meredakan rasa nyeri, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Dokter gigi akan memberikan perawatan sesuai dengan kondisi impaksi gigi.
Jika impaksi gigi telah membawa dampak buruk bagi gigi lainnya, dokter biasanya akan merekomendasikan pencabutan gigi atau operasi gigi bungsu.
Tindakan tersebut sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, pencabutan gigi impaksi cenderung lebih mudah dilakukan pada pasien yang belum berusia 20 tahun. Di usia tersebut, akar gigi belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah diangkat.
Jika tidak ditangani, impaksi gigi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
- Perikoronitis
- Periodontitis
- Abses gigi atau gusi
- Nyeri gigi hebat
- Maloklusi atau susunan gigi tidak beraturan
- Terbentuknya plak gigi
- Kerusakan saraf di sekitar gigi
Impaksi gigi memang sering kali tidak menimbulkan keluhan. Namun, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan. Selain untuk memantau pertumbuhan gigi bungsu, tindakan ini juga diperlukan untuk memastikan kesehatan gigi dan mulut.