Penyebab darah rendah pada remaja bisa disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi ini tentu saja bisa mengganggu kualitas dan produktifitas remaja. Untuk itu, penting untuk mengenali serta mengetahui cara penanganan yang tepat guna menghadapi kondisi ini.
Baik pada remaja atau orang dewasa, tekanan darah rendah atau hipotensi memiliki arti yang sama, yakni kondisi yang terjadi tekanan darah turun dibawah batas normal, yaitu dibawah 90/60.
Tipe Tekanan Darah Rendah Pada Remaja dan Penyebabnya
Ada beberapa tipe tekanan darah rendah pada anak-anak maupun remaja, yaitu:
Hipotensi yang diperantarai saraf
Tipe tekanan darah rendah ini terjadi ketika penderita berdiri dalam waktu yang lama. Selain disebabkan karena berdiri terlalu lama, kondisi emosional tertentu, seperti kaget atau ketakutan, juga bisa menyebabkan kondisi ini. Namun, biasanya kondisi ini akan berkurang seiring mereka tumbuh dewasa.
Hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang tidak normal yang terjadi ketika seseorang berubah posisi secara mendadak, misal beralih dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan kekurangn oksigen pada otak, sehingga menyebabkan beberapa gejala seperti pusing dan pingsan.
Hipotensi berat
Penurunan tekanan darah tipe ini perlu diwaspadai, sebab hal ini bisa mengancam jiwa. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama jika anak mengalami beberapa kondisi kesehatan, seperti:
- Infeksi
- Reaksi alergi anafilaktik atau syok anafilaktik
- Cedera yang menyebabkan kehilangan darah secara tiba-tiba
Hal ini dapat mencegah oksigen masuk ke otak dan organ lainnya yang bisa menyebabkan masalah serius bahkan berakibat fatal.
Penyebab Darah Rendah Pada Remaja
Penyebab menurunnya tekanan darah pada remaja nyatanya tidak berbeda jauh dari orang dewasa. Penyebab menurunnya tekanan darah pada remaja meliputi:
1. Gangguan kesehatan jantung
Ada beberapa masalah jantung yang bisa saja menyebabkan darah rendah pada remaja, seperti detak jantung yang lambat atau bradikardia, masalah pada katup jantung, serangan jantung, atau gagal jantung.
Perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui gangguan jantung yang menyebabkan darah rendah pada remaja.
2. Gangguan pada sistem endokrin
Beberapa kondisi yang disebabkan oleh gangguan pada sistem endokrin juga bsia menyebabkan darah rendah pada remaja. Beberapa kondisi tersebut meliputi gangguan paratiroid, penyakit addison, gula darah rendah atau hipoglikemia, dan diabetes.
3. Dehidrasi
Kekurangan cairan tubuh juga diketahui bisa menjadi salah satu penyebab darah rendah pada remaja. Selain dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, kekurangan cairan juga bisa membuat tubuh menjadi lemah, mudah lelah, dan pusing.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk memastikan agar mereka memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama ketika aktivitas padat, melakukan olahraga berat, atau mungkin ketika tubuh sedang demam, diare, dan muntah.
4. Kehilangan darah
Beberapa hal bisa menyebabkan tubuh kehilangan darah dalam jumlah yang banyak, misalnya kecelakaan atau pendarahan saat mens. Hal ini tentu perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan hipotensi berat.
5. Infeksi dan reaksi alergi
Beberapa infeksi berat diketahui bisa memicu turunnya tekanan darah yang dapat mengancam nyawa. Hal ini terjadi ketika penyebab infeksi masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke bagian tubuh lain, atau dikenal dengan istilah sepsis.
Begitu juga dengan reaksi alergi berat atau yang disebut dengan anafilaksis. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi tersebut, seperti makanan, pengobatan tertentu, bisa ular, atau racun.
Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan beberapa gejala, salah satunya adalah penurunan tekanan darah secara drastis yang bisa mengancam nyawa.
Selain beberapa hal di atas, darah rendah pada remaja mungkin juga bisa disebabkan oleh kehamilan atau kurangnya nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Menangani Darah Rendah pada Remaja
Penanganan hipotensi pada remaja bisa dilakukan berdasarkan tipe hipotensi yang dialami atau kondisi yang menyebabkan hipotensi tersebut terjadi. Tentunya, hal ini harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dulu.
Meski demikian, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya hipotensi atau tekanan darah rendah pada remaja, di antaranya:
- Menjaga asupan cairan tubuh
- Mengelola stres dengan baik
- Hindari berdiri terlalu lama
- Hindari perubahan posisi secara mendadak, seperti dari posisi duduk ke posisi berdiri
- Memperbaiki pola dan pilihan makanan
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami berbagai gejala darah rendah pada remaja, seperti pusing, mudah lelah, mual, pingsan, dan penglihatan kabur. Sebagai pengobatan awal, dokter mungkin akan memberikan beberapa obat-obatan sesuai dengan kondisi yang dialami.