Orientasi seksual adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pola ketertarikan seseorang secara seksual ataupun emosional kepada individu lainnya dengan jenis kelamin tertentu. Ada beragam jenis orientasi seksual yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasannya di artikel berikut.
Ada banyak hal yang bisa melatarbelakangi orientasi seksual, seperti faktor lingkungan, emosional, hormonal, dan biologis. Umumnya, seseorang akan menemukan orientasi seksualnya pada saat remaja atau memasuki usia dewasa. Orientasi seksual bisa saja muncul tanpa ada pengalaman seksual sebelumnya.
Jenis-Jenis Orientasi Seksual
Orientasi seksual biasanya dibagi ke dalam kategori berikut ini:
1. Heteroseksual
Heteroseksual adalah orientasi seksual yang dianggap paling umum. Tadinya, ini adalah istilah yang hanya mengacu pada ketertarikan seksual atau emosional kepada lawan jenis. Sebagai contoh, seorang pria tertarik pada seorang wanita dan sebaliknya.
Namun, kini istilah heteroseksual juga dipakai untuk menggambarkan jika seseorang tertarik kepada transgender. Jadi, istilah orientasi seksual ini juga berlaku pada:
- Pria yang tertarik pada transgender wanita (transpuan)
- Wanita yang bisa tertarik pada transgender pria (transpria)
Istilah transgender sendiri mengacu pada individu yang identitas gendernya berbeda dari jenis kelamin biologisnya, baik yang sudah melakukan operasi kelamin atau perubahan bentuk tubuh maupun yang belum.
2. Biseksual
Biseksual atau yang sering disebut dengan “bi” adalah orientasi seksual yang menggambarkan ketertarikan seseorang terhadap 2 jenis kelamin atau lebih. Misalnya, seorang wanita tertarik secara seksual atau emosional kepada pria sekaligus juga wanita.
Seseorang yang biseksual juga bisa mengalami ketertarikan terhadap orang dengan gender di luar wanita dan pria. Ini menyebabkan biseksual disamakan dengan panseksual. Padahal sebenarnya, ada perbedaan mendasar pada biseksual dengan panseksual.
3. Homoseksual
Homoseksual adalah istilah yang mengacu pada individu yang memiliki ketertarikan seksual atau emosional kepada individu lain yang memiliki jenis kelamin sama. Misalnya, seorang pria tertarik kepada pria (gay), atau seorang wanita tertarik wanita (lesbian).
Selain itu, istilah homoseksual juga digunakan untuk:
- Transpuan yang hanya tertarik kepada wanita
- Transpria yang hanya tertarik kepada pria
4. Panseksual
Panseksual adalah istilah yang menggambarkan individu yang tertarik secara seksual atau emosional kepada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau orientasi seksual mereka.
Seorang panseksual bisa tertarik pada wanita, pria, transgender, atau interseks (orang yang jenis kelaminnya tidak teridentifikasi sebagai pria atau wanita).
Individu panseksual umumnya tertarik kepada orang lain berdasarkan kepribadian atau karakter orang tersebut, bukan berdasarkan gendernya.
5. Aseksual
Istilah ini mengacu kepada individu yang tidak memiliki ketertarikan seksual kepada orang lain dari jenis kelamin apa pun. Walau tidak memiliki ketertarikan seksual, kaum aseksual masih memiliki ketertarikan untuk menjalin hubungan romantis.
Orang yang tidak memiliki ketertarikan dalam hubungan romantis disebut aromantik. Seseorang bisa saja menjadi aseksual tanpa menjadi aromantik, tetapi bisa juga menjadi keduanya.
Selain berbagai jenis orientasi seks di atas, ada lagi jenis orientasi seks lain yang disebut demiseksual. Orang yang memiliki orientasi seks ini hanya bisa merasa tertarik secara seksual terhadap orang yang memiliki hubungan emosional erat dengannya.
Sementara itu, ada juga orientasi seksual lainnya yang disebut sapioseksual, yakni ketertarikan terhadap individu yang cerdas atau memiliki IQ tinggi.
Hal yang Perlu Dipahami Mengenai Orientasi Seksual
Di luar kemampuan reproduksi, orientasi seksual menentukan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, serta caranya berhubungan fisik dan emosional dengan orang lain.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa orientasi seksual seseorang bukanlah sebuah pilihan dan tidak dapat diubah. Memaksa mengubah orientasi seksual seseorang justru dapat menyebabkan kerusakan pada orang tersebut, baik mental maupun fisiknya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk bisa menghormati orientasi seksual orang lain.
Jika Anda mengenal seseorang yang mengalami kesulitan untuk menerima atau mengakui orientasi seksualnya sendiri, jangan ragu untuk menyarankannya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan saran atau bahkan terapi jika memang diperlukan.