Kaheksia adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan berat badan secara ekstrem yang disertai dengan penyusutan otot. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien yang menderita penyakit kronis, seperti kanker, gagal jantung, gagal ginjal, serta HIV dan AIDS.
Selain ditandai dengan badan yang tampak kurus, penderita penyakit kronis yang disertai kaheksia akan terlihat sangat lemah dan lunglai. Kondisi ini juga rentan membuat seseorang terkena infeksi, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Faktor Pemicu Kaheksia
Kaheksia (cachexia) ditandai dengan peningkatan metabolisme tubuh yang berlebihan dan tidak disertai dengan asupan kalori atau protein yang tepat. Kondisi ini kerap dialami oleh penderita penyakit kronis, terutama pada stadium lanjut. Beberapa penyakit kronis yang dimaksud meliputi:
- Penyakit kanker, seperti kanker paru, kanker usus besar, atau kanker hati
- Gagal jantung
- Paru obstruktif kronis (PPOK)
- Gagal ginjal
- Emfisema
- Fibrosis kistik
- Rheumatoid arthritis
- HIV dan AIDS
Selama peningkatkan metabolisme, tubuh juga akan mengalami peradangan. Kedua hal tersebut memengaruhi penurunan nafsu makan dan membuat tubuh membakar kalori lebih cepat dari biasanya.
Selain itu, akibat proses metabolisme yang terlalu cepat, tubuh pun akan terlalu banyak memecah protein pada otot sehingga memicu penyusutan massa otot.
Beragam Gejala Kaheksia
Gejala utama dari kaheksia adalah penurunan berat badan dan massa otot. Seseorang yang menderita penyakit kronis dicurigai mengalami kaheksia jika berat badannya menyusut sebanyak 5% dalam rentang waktu 12 bulan.
Bukan hanya penurunan berat badan saja, kaheksia juga ditandai dengan gejala, seperti:
- Mudah lelah
- Tubuh lemah
- Mual
- Tidak nafsu makan
- Diare
- Nyeri otot
- Kulit kering
- Gangguan tidur
- Gangguan cemas
- Penurunan kemampuan indera perasa
Selain beragam gejala di atas, seseorang yang mengalami kaheksia bisa tampak lebih pucat karena sering kali disertai anemia. Selain itu, kekurangan protein dan kalori akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga orang dengan kaheksia rentan terkena infeksi dan salah satunya adalah pneumonia.
Pneumonia dapat ditandai dengan gejala demam tinggi, batuk berdahak, dan sesak napas. Apabila tidak diatasi dengan tepat, kondisi ini bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, penderita penyakit kronis dengan kaheksia perlu penanganan khusus agar terhindar dari infeksi dan komplikasinya yang berbahaya.
Cara Mengatasi Kaheksia
Pada kondisi kaheksia, sejumlah pengobatan atau perawatan akan dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Pengobatan atau perawatan yang dapat dilakukan dokter meliputi:
- Merubah pola makan dengan memberikan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan tubuh, terutama yang mengandung kalori dan protein tinggi
- Memberikan obat-obatan tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan, seperti megestrol atau kortikosteroid
- Memberikan suplemen untuk membantu pemenuhan gizi harian
- Melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh
Selain perawatan di atas, keluarga atau orang terdekat juga harus memberikan dukungan emosional kepada penderita kaheksia, sehingga ia mau berbagi mengenai apa yang dirasakannya dan menjadi termotivasi untuk menjalani perawatan.
Selain itu, ada beberapa cara untuk mencegah kondisi kaheksia timbul, terlebih bila Anda atau keluarga ada yang menderita penyakit kronis. Hal ini dapat Anda lakukan dengan mencukupi asupan nutrisi harian agar terhindar dari kaheksia.
Anda bisa bertanya kepada dokter yang merawat Anda mengenai ketentuan kalori dan protein yang diperlukan tubuh. Selain itu, Anda juga harus mengukur berat badan tubuh secara rutin. Dengan begitu, kondisi kaheksia dapat dicegah atau bahkan dideteksi serta ditangani lebih awal.
Oleh karena itu, ika Anda didiagnosis menderita penyakit kronis, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan Anda. Jika muncul gejala kaheksia seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.