Pernahkah kamu merasakan perasaan hampa, terjebak, atau tidak bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi kamu tidak tahu persis apa yang menyebabkan kamu mengalami hal tersebut? Jika pernah, mungkin kamu saat itu sedang mengalami languishing.
Istilah languishing pertama kali diperkenalkan oleh sosiolog bernama Corey Keyes pada tahun 2002. Namun, akhir-akhir ini, istilah languishing semakin banyak diperbincangkan, terutama setelah pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia.
Memahami Languishing Lebih Dalam
Languishing merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan mental seseorang, saat ia kesulitan untuk merasakan hal-hal positif dari hidupnya. Orang-orang yang mengalami languishing biasanya akan merasakan penurunan kesejahteraan mental secara umum.
Tanda languishing pada setiap orang bisa berbeda-beda, tetapi umumnya, orang yang mengalami languishing akan merasakan:
- Perasaan gelisah
- Perasaan hampa
- Perasaan terjebak
- Sulit fokus saat mengerjakan pekerjaan sehari-hari
- Tidak bersemangat menjalani kehidupan
- Kurang motivasi dan minat untuk melakukan hal-hal yang biasanya disukai
Perlu diingat, languishing bukanlah sebuah gangguan kesehatan mental. Ini merupakan serangkaian emosi negatif yang dirasakan seseorang dalam kurun waktu tertentu saja, alias tidak muncul secara ekstrem dan terus-menerus.
Sebagai contoh, pada masa pandemi COVID-19, banyak orang yang merasa dirinya mengalami languishing. Pasalnya, pandemi COVID-19 telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan setiap orang, seperti berubahnya gaya hidup, menurunnya pendapatan, atau bahkan kehilangan orang yang dicintai.
Kendati begitu, perlu juga diketahui, walau memang bukan merupakan gangguan kesehatan mental, para ahli menganggap bahwa languishing bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, PTSD, atau depresi.
Cara Mengatasi Languishing
Mengingat languishing berisiko menjadi gangguan kesehatan mental yang serius, maka kondisi ini perlu diatasi dengan cara yang tepat. Apabila kamu merasa mengalami languishing, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan untuk menghadapinya:
1. Menyadari dan mengakui perasaan yang muncul
Saat kamu merasakan beragam tanda languishing seperti di atas, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan menyadari dan mengakui perasaan yang hadir. Cobalah beri nama berbagai emosi yang kamu rasakan dan renungkan apa yang membuatmu merasa demikian.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mencari jalan keluar yang efektif atas hal-hal yang membuatmu mengalami languishing.
2. Menulis jurnal
Menulis jurnal harian atau diary bisa membantumu untuk mengekspresikan pikiranmu, serta melihat pola emosi dan perilakumu sehari-hari.
Hal ini bisa mengingatkanmu mengenai berbagai momen positif yang terjadi dalam keseharianmu, atau bahkan mengidentifikasi apabila kamu mengalami tanda-tanda languishing lebih awal.
3. Mempelajari keterampilan baru
Salah satu fase dalam kehidupan yang rentan menyebabkan languishing adalah saat anak meninggalkan rumah (empty nest syndrome), misalnya saat anak akan bersekolah, merantau, atau menikah.
Nah, saat mengalami hal ini, mencoba dan mempelajari keterampilan baru juga bisa kamu jadikan cara untuk mengatasi languishing, karena hal tersebut bisa membantumu meningkatkan fokus dan motivasi. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah merasakan berbagai emosi yang positif.
4. Mengubah suasana sekitar
Jika kamu merasa bahwa rumah atau lingkungan kerjamu memengaruhi languishing yang kamu alami, mungkin ini saatnya untuk mempertimbangkan perubahan suasana di lingkungan sekitarmu.
Mulailah dari perubahan yang kecil terlebih dahulu, misalnya meletakkan bunga segar di meja kerja atau mengubah warna cat dinding kamar tidur. Setelah melakukannya, perhatikanlah bagaimana perubahan tersebut memengaruhi perasaanmu.
5. Menjaga komunikasi dengan orang terdekat
Mengalami languishing tak jarang juga membuat seseorang ingin menghindar dari seluruh lingkaran sosialnya.
Padahal, menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat, adalah hal yang penting lho, apalagi jika kamu sedang mengalami languishing. Ini karena hal tersebut bisa membuatmu merasa didukung dan dipedulikan.
Languishing bukanlah merupakan suatu gangguan mental, jadi beberapa cara sederhana di atas diharapkan bisa membantumu mengatasi hal tersebut.
Akan tetapi, jika setelah melakukan berbagai cara di atas, languishing yang kamu alami justru terasa semakin buruk atau bahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan hal tersebut dengan psikolog, ya. Psikolog bisa membantumu mengatasinya dengan melakukan psikoterapi.