Struktur kulit manusia tersusun dari lapisan epidermis, dermis, dan subkutis. Setiap lapisan memiliki bagian dan fungsi masing-masing, mulai dari mengatur suhu tubuh, melindungi kulit dari radiasi sinar UV, hingga menjadi pelindung pertama saat tubuh terkena benturan atau zat berbahaya.
Kulit manusia memiliki luas mencapai 1,8 meter persegi. Hal ini membuat kulit menjadi organ tubuh yang paling luas. Selain memiliki banyak fungsi penting, kulit juga bisa dijadikan indikator dalam menilai kesehatan tubuh secara umum.
Struktur kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan yang ketebalan dan susunan komponennya bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi kulit. Sebagai contoh, kulit telapak kaki memiliki lapisan yang lebih tebal untuk menahan gesekan, sedangkan kulit ketiak lebih tipis tetapi memiliki banyak kelenjar keringat dan kelenjar rambut.
Struktur Kulit Manusia
Walau terlihat sederhana, kulit adalah organ yang kompleks. Struktur anatomi kulit disusun oleh beberapa lapisan, yang masing-masing memiliki komponen dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang struktur kulit dan lapisannya:
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari struktur kulit. Sebagai lapisan terluar, epidermis menjadi benteng pertama tubuh terhadap paparan dari lingkungan sekitar, termasuk sinar UV dari matahari. Lapisan ini juga berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit.
Di dalam struktur kulit epidermis, terdapat keratinosit, melanosit, sel Langerhans, dan sel Merkel yang tersebar di setiap lapisannya. Epidermis sendiri terdiri dari lima lapisan, yaitu:
-
Stratum korneum
Ini adalah lapisan epidermis paling atas yang tersusun dari korneosit, yaitu sel keratinosit keras yang sudah mati, dan sedikit lemak. -
Stratum lucidum
Lapisan epidermis yang tipis dan transparan ini tersusun dari sel keratinosit yang berbentuk datar. -
Stratum granulosum
Lapisan ini tersusun dari sel keratinosit yang di dalamnya terkandung granul. -
Stratum spinosum
Lapisan ini tersusun dari sel Langerhans serta protein pengikat (desmosom) dan sel keratinosit yang membuat kulit lebih kuat dan elastis. -
Stratum basal atau germinativum
Lapisan epidermis paling bawah ini merupakan tempat produksi sel-sel kulit baru, protein keratin, dan sel melanosit, yaitu sel penghasil melanin/zat warna kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terdapat sel Merkel’s yang bertugas sebagai sensor penerima rangsangan saraf untuk merasakan sentuhan.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis. Struktur lapisan ini menyumbang 90% ketebalan kulit dan terdiri dari elastin yang memberikan kekenyalan pada kulit dan kolagen untuk mengencangkan kulit.
Struktur di lapisan dermis terbagi atas lapisan papiler dan lapisan retikular. Lapisan papiler tersusun atas jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah, sedangkan lapisan retikular yang letaknya lebih dalam tersusun atas jaringan ikat padat dengan ujung saraf, folikel rambut, dan kelenjar-kelenjar.
Jika diuraikan lebih lanjut, beberapa komponen yang terdapat di lapisan dermis adalah sebagai berikut:
- Kelenjar keringat, yakni kelenjar penghasil keringat yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar ekrin (penghasil keringat encer dan tidak berbau) dan kelenjar apokrin (penghasil keringat pekat dan mengandung lemak)
- Kelenjar sebasea, yakni kelenjar penghasil sebum atau minyak yang bertugas memastikan agar kulit tidak kering dan berkerja sama dengan kelenjar kringat untuk menjaga kestabilan suhu tubuh
- Folikel rambut, yakni tempat tumbuhnya rambut dan pembentukan pembuluh darah juga sel saraf
- Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen supaya kulit tetap sehat
- Sel saraf yang berfungsi untuk mengirimkan dan menghantarkan signal tentang suhu, rasa sakit, atau tekanan, dari dan ke sistem saraf pusat
3. Subkutis
Subkutis dikenal juga dengan hipodermis atau lapisan subkutan. Lapisan ini merupakan lapisan terbawah kulit dan strukturnya tersusun dari sel lemak dan lapisan pelengkap kulit, termasuk jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat, serta folikel rambut.
Lapisan ini akan melindungi organ yang lebih dalam, melindungi tubuh dari perubahan suhu, dingin maupun panas, dan sebagai tempat penyimpanan lemak serta cadangan energi.
Fungsi Kulit Manusia
Secara umum, struktur kulit dan lapisan penyusunnya memiliki beragam fungsi, yaitu:
- Melindungi tubuh dari paparan sinar UV dan zat berbahaya
- Melindungi tubuh dari paparan kuman penyebab penyakit infeksi
- Melindungi organ dalam tubuh dari cedera
- Menyimpan lemak yang merupakan cadangan energi
- Membantu mengatur suhu tubuh
- Membantu produksi vitamin D
- Merupakan indra peraba dan menjalankan fungsi sensori untuk menerima dan menghantarkan signal sentuhan, seperti sentuhan dan suhu, dari dan ke sistem saraf
- Memberikan kekhasan pada tiap individu, dengan tekstur, jenis, dan warna kulit yang berbeda-beda pada tiap orang
Kondisi struktur kulit bisa menggambarkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Banyak penyakit pada organ-organ tubuh lain menimbulkan gejala atau tanda yang bisa terlihat pada kulit.
Meski begitu, ada beberapa penyakit yang memang terjadi akibat gangguan pada struktur kulit, antara lain kulit kering, kusam, komedo, jerawat, flek hitam, dermatitis akibat terpapar bahan penyebab iritasi atau alergi, infeksi kulit, vitiligo, hingga kanker kulit.
Kesehatan struktur dan lapisan kulit bisa dijaga dengan mencukupi asupan nutrisi, minum air putih yang cukup minimal 8 gelas sehari, menggunakan produk perawatan kulit yang aman dan sesuai jenis kulit, serta memakai tabir surya secara rutin.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, keluhan pada kulit bisa saja menandakan gangguan di organ tubuh lain maupun gangguan di struktur kulit sendiri. Untuk memastikan penyebabnya, lakukanlah pemeriksaan ke dokter bila ada keluhan atau gejala pada kulit.