Bisul sering dikaitkan dengan kurangnya menjaga kebersihan diri. Namun, tidak hanya itu. Ada berbagai penyebab bisul yang perlu diketahui, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan dan bisul pun bisa segera teratasi.
Bisul adalah benjolan lunak berisi nanah yang muncul di permukaan kulit. Benjolan ini terasa hangat, menyebabkan kulit di sekitarnya menjadi kemerahan, dan bisa terdapat atau tanpa mata di tengahnya. Bisul juga terasa nyeri dan terkadang disertai dengan gejala demam dan menggigil.
Benjolan ini paling sering muncul di area kulit yang lembap dan mudah berkeringat, seperti ketiak dan selangkangan. Selain itu, bisul juga dapat muncul di kulit wajah, punggung, dada, dan bokong.
Setelah mengetahui apa itu bisul secara singkat, ketahui juga penyebab bisul serta langkah penanganan yang tepat.
Apa Penyebab Bisul?
Infeksi bakteri merupakan penyebab bisul yang paling umum, terutama bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori atau luka pada kulit, sehingga menyebabkan peradangan hingga memicu terbentuknya nanah.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang berisiko menimbulkan infeksi bakteri pada kulit hingga muncul bisul:
- Tidak menjaga kebersihan kulit dengan baik
- Menderita penyakit kulit, seperti jerawat atau eksim
- Menderita diabetes
- Memiliki kebiasaan merokok
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS
- Melakukan kontak langsung dengan penderita infeksi yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus
Bagaimana Cara Mengobati Bisul secara Mandiri?
Berikan kompres hangat ke area bisul selama 30 menit sebanyak 4 kali sehari untuk mengobati bisul agar cepat kempes. Untuk meredakan rasa nyeri yang muncul, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
Jangan coba mengeluarkan nanah dengan cara menekan atau menusuk bisul dengan benda tajam, misalnya jarum. Selain dapat melukai pembuluh darah, tindakan tersebut juga dapat memperparah infeksi.
Jika bisul pecah, tutuplah bisul dengan kasa steril, kemudian konsultasikan ke dokter untuk mencegah komplikasi.
Kapan Saya Perlu Memeriksakan Bisul ke Dokter?
Bisul sebenarnya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter diperlukan bila kondisi bisul sebagai berikut:
- Bisul berukuran lebih besar dari 1 cm
- Bisul semakin besar dan nyeri
- Bisul muncul berulang
- Bisul disertai demam
Anda juga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika bisul muncul saat Anda sedang hamil atau menderita penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, kanker, dan diabetes.
Pada kondisi tersebut, bisul yang dibiarkan tanpa penanganan khusus berisiko menyebabkan komplikasi, seperti penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, kematian jaringan kulit di area bisul, dan endokarditis.
Bagaimana Cara Menangani Bisul yang Parah?
Pada beberapa kondisi, dokter akan menyarankan operasi untuk mengeluarkan nanah pada bisul. Sebelum operasi dilakukan, dokter akan memberikan obat bius di sekitar bisul untuk menimbulkan efek mati rasa.
Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan pada bisul untuk mengeluarkan nanah. Lubang bekas sayatan akan dimasukkan alat khusus agar sisa-sisa nanah dapat keluar. Alat tersebut akan dicabut setelah produksi nanah sudah tinggal sedikit. Luka bekas operasi biasanya akan sembuh dalam waktu 10–14 hari.
Setelah operasi, Anda tetap perlu mengonsumsi antibiotik untuk mencegah penyebaran infeksi dan obat pereda nyeri untuk meringankan rasa sakit.
Kini, Anda telah mengetahui penyebab bisul serta cara penanganannya. Meski bisul dapat ditangani secara mandiri di rumah, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter bila bisul tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain yang telah disebutkan sebelumnya.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)