Operasi tumor otak dengan fluorescence atau fluorescent guided brain surgery adalah teknik bedah tumor otak dengan menggunakan cairan pewarna khusus. Cairan khusus tersebut dapat memperjelas area tumor sehingga mempermudah proses pengangkatan tumor.
Operasi otak dapat dilakukan dengan mengangkat seluruh atau sebagian tumor yang tumbuh di otak, baik tumor jinak maupun ganas. Salah satu teknik dalam prosedur operasi otak adalah menggunakan bantuan fluorescence.
Teknik fluorescence dilakukan menggunakan mikroskop, cahaya kebiruan, dan cairan pewarna khusus. Salah satu jenis cairan khusus yang digunakan adalah asam 5-aminolevulinic (5-ALA). Cairan ini biasanya digunakan dalam operasi pengangkatan tumor otak yang ganas (glioblastoma).
Tujuan dan Indikasi Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Operasi tumor otak dengan fluorescence bertujuan untuk mengangkat tumor yang tumbuh di otak. Tumor otak ditandai dengan gejala yang bervariasi, tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tumor. Gejala-gejala yang dapat muncul akibat tumor otak antara lain:
- Sakit kepala berkepanjangan
- Muntah-muntah
- Perubahan kepribadian, misalnya menjadi lebih mudah marah
- Hilang ingatan atau amnesia
- Gangguan keseimbangan
- Kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki
- Linglung
- Sulit berbicara
- Inkontinensia urine
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau penglihatan hilang sebagian
- Kejang
Peringatan dan Kontraindikasi Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Secara umum, tidak ada kondisi yang membuat pasien tidak dapat menjalani operasi tumor otak dengan fluorescence. Namun, dokter akan memberikan penanganan khusus bagi pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan, termasuk obat bius. Tindakan ini diperlukan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi obat.
Pasien juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama mengenai beberapa hal berikut:
- Obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok
- Rencana kehamilan setelah menjalani operasi otak
Sebelum Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Sebelum menjalani operasi otak dengan fluorescence, dokter akan memastikan kondisi pasien siap untuk menjalani operasi. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa tekanan darah. Dokter juga akan melakukan pemindaian dengan CT scan dan MRI.
Selain menjalani pemeriksaan di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien, antara lain:
- Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol beberapa minggu sebelum operasi
- Tidak mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, dan warfarin, karena berisiko menimbulkan perdarahan
- Berkonsultasi ke dokter terkait obat-obatan yang masih bisa dikonsumsi sebelum operasi
- Berpuasa sekitar 8–12 jam atau sesuai arahan dokter
Prosedur Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Saat akan menjalani operasi tumor otak, pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan jubah khusus yang telah disediakan oleh rumah sakit. Selanjutnya, pasien akan diminta untuk meminum cairan khusus berupa asam 5-aminolevulinic (5-ALA).
Dokter juga akan memberikan obat bius agar pasien tidak merasakan apa pun selama prosedur berlangsung. Setelah obat bius bekerja, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh dokter adalah:
- Mencukur sebagian atau seluruh rambut, tergantung pada area yang akan dibedah
- Mengoleskan antiseptik dan membuat sayatan di kulit kepala untuk melubangi atau memotong tulang tengkorak
- Memotong dan mengangkat tulang tengkorak pada bagian yang akan ditangani
- Mengangkat tumor dan menangani jaringan di sekitarnya untuk mencegah perdarahan
- Membersihkan sisa-sisa darah, kemudian mengembalikan tulang tengkorak dan disatukan dengan kurung metal, serta menjahit kulit kepala pasien
Setelah Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Setelah menjalani operasi, dokter akan memindahkan pasien ke ruang perawatan dan memantau kondisinya. Sebagian pasien mungkin perlu dirawat di ruang intensive care unit (ICU). Lama perawatan pasien di ICU setelah operasi tumor otak dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi pasien.
Setelah pasien sadar, dokter akan memeriksa kondisi pasien setiap 15 menit. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan menilai tingkat kesadaran pasien. Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan untuk melihat respons pasien dan mengarahkan cahaya ke mata pasien untuk melihat refleks pupilnya.
Pasien dapat merasakan sakit kepala atau pusing setelah sadarkan diri, karena efek obat bius yang hilang. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat antinyeri melalui infus. Jika pasien sudah dapat makan dan minum kembali, dokter akan memberikan obat antinyeri dalam bentuk minum.
Setelah operasi tumor otak dengan fluorescence, pasien dapat mengalami gejala akibat pembengkakan dan peningkatan tekanan di dalam otak. Gejala yang bisa terjadi adalah sakit kepala, pusing, serta nyeri dan kaku di leher. Untuk meredakan gejala tersebut, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid, baik dalam bentuk tablet maupun suntik.
Jika diperlukan, pasien dapat menjalani fisioterapi. Terapi yang diberikan dapat berupa latihan pernapasan dan latihan anggota gerak, seperti lengan dan tungkai.
Sekitar 2–3 hari setelah operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemindaian dengan MRI atau CT scan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah ada jaringan tumor yang tertinggal dan melihat keparahan pembengkakan otak yang terjadi.
Lama rawat inap pascaoperasi tergantung pada kondisi pasien. Biasanya, lama rawat inap berkisar 3−10 hari. Setelah itu, pasien diperbolehkan pulang.
Komplikasi dan Efek Samping Operasi Tumor Otak dengan Fluorescence
Setiap prosedur operasi memiliki risiko, termasuk operasi tumor otak dengan fluorescence. Beberapa efek samping atau komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur ini adalah:
- Reaksi alergi terhadap obat bius
- Infeksi pada luka jahitan
- Perdarahan di otak
- Pembengkakan otak
- Gangguan penglihatan
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Stroke
- Koma
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan berikut setelah operasi tumor otak dengan fluorescence:
- Demam tinggi
- Sakit kepala bertambah parah
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, yang sebelum operasi tidak ada
- Sering pingsan atau kejang
- Kesadaran menurun