Metode perawatan kulit dengan skin fasting dinilai dapat memberikan banyak manfaat untuk kulit bila dilakukan dengan tepat. Metode ini dilakukan dengan “mengistirahatkan” kulit dari paparan kandungan zat aktif dalam skin care.
Secara umum, istilah skin fasting mengacu pada metode perawatan kulit yang dilakukan dengan menghentikan penggunaan produk perawatan kulit dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan dilakukannya skin fasting adalah agar kulit bisa bernapas dan beristirahat serta berfungsi kembali secara alami tanpa memerlukan bantuan dari produk perawatan kulit. Metode skin fasting juga dipercaya mampu menetralkan kondisi kulit dan melembapkan kulit secara alami dengan sebum.
Apa Saja Manfaat Skin Fasting?
Berikut ini adalah beberapa manfaat skin fasting yang dinilai efektif untuk kesehatan kulit:
Mengetahui produk perawatan kulit yang tidak cocok
Dengan skin fasting, Anda dapat mengetahui produk perawatan kulit yang menyebabkan kulit kering, kemerahan, breakout, atau beruntusan. Ini karena ketika melakukan skin fasting, Anda dapat mengurangi jumlah pemakaian produk perawatan kulit tertentu.
Membantu proses pemulihan kulit
Skin fasting bisa membantu proses pemulihan atau peremajaan kulit karena metode ini mampu mendorong detoksifikasi kulit, memperkuat lapisan kulit (skin barrier), dan menyeimbangkan produksi sebum.
Hal ini dapat terjadi karena saat melakukan skin fasting, Anda akan menghentikan pemakaian produk dengan kandungan berbahan keras atau yang bisa mengiritasi kulit.
Membuat kulit lebih bercahaya secara alami
Pemakaian jenis skin care yang tidak tepat dapat menganggu produksi minyak alami kulit serta kemampuan kulit untuk memperbaiki sel yang rusak dan mati. Bila dibiarkan, hal ini bisa membuat kulit wajah kusam.
Oleh karena itu, dengan melakukan skin fasting, proses pergantian sel kulit dapat terjadi dan produksi minyak alami kulit menjadi lebih seimbang. Dengan begitu, kulit akan terlihat lebih bercahaya secara alami.
Bagaimana Cara Melakukan Skin Fasting?
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus untuk melakukan skin fasting. Anda dapat melakukannya dengan menghentikan satu per satu penggunaan produk perawatan kulit atau menghentikan seluruh penggunaan produk perawatan kulit yang sedang digunakan selama beberapa hari, misalnya 1–3 hari.
Dari semua produk perawatan kulit, Anda disarankan untuk menghentikan penggunaan produk yang mengandung zat aktif ketika melakukan skin fasting.
Ini karena terlalu berlebihan menggunakan zat aktif dalam produk perawatan kulit atau salah mengombinasikannya dapat menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, bahkan berjerawat. Beberapa kandungan aktif tersebut meliputi vitamin C, retinol, AHA, dan BHA.
Namun, Anda tetap disarankan untuk umenggunakan produk perawatan kulit dasar seperti pembersih wajah, pelembap, dan tabir surya.
Apakah Semua Orang Perlu Melakukan Skin Fasting?
Penting diketahui bahwa tidak semua jenis kulit cocok untuk melakukan skin fasting. Ada yang bisa memperoleh manfaatnya atau justru membuat kondisi kulitnya memburuk.
Namun, dibandingkan jenis kulit lainnya, pemilik kulit sensitif lebih disarankan untuk melakukannya. Ini karena penggunaan produk skin care yang berlebihan, terutama produk dengan kandungan zat aktif, bisa memicu terjadinya peradangan dan iritasi pada kulit sensitif.
Sementara itu, jika memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim dan rosacea yang membutuhkan penggunaan obat oles resep, Anda tidak dianjurkan melakukan skin fasting. Seseorang yang tidak memiliki masalah kulit selama penggunaan produk perawatan kulit secara rutin juga tidak disarankan menerapkan skin fasting.
Meski bermanfaat, sejauh ini belum ada penelitian khusus yang menyatakan tentang efektivitas skin fasting untuk merawat kulit. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan skin fasting, sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter lebih dahulu terkait jenis dan kondisi kulit Anda.