Kepribadian ganda adalah kondisi di mana terdapat dua atau lebih kepribadian di dalam diri seseorang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma di masa lalu, baik berupa kekerasan fisik, emosional, maupun seksual. Terapi yang tepat sangat diperlukan untuk meredakan gejala kepribadian ganda dan memperbaiki kehidupan sosial penderitanya.
Kepribadian ganda, atau yang dikenal juga sebagai gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder), termasuk salah satu gangguan disosiatif yang berat. Munculnya banyak kepribadian dalam diri seseorang merupakan cara pertahanan diri secara mental untuk menghadapi rasa sakit dan takut yang disebabkan oleh trauma luar biasa.
Setiap kepribadian bisa memiliki identitas yang berbeda, dengan pola pikir, cara bicara, perilaku, jenis kelamin, bahkan usia yang berbeda. Masing-masing kepribadian dapat memegang kendali penuh atas tubuh penderitanya secara bergantian.
Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Ganda
Orang yang memiliki kepribadian ganda sering kali tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kelainan tersebut. Salah satu tanda atau gejala khas dari kepribadian ganda adalah perasaan seperti dirasuki ketika kepribadiannya berganti. Selain itu, kepribadian ganda juga bisa dikenali dari tanda-tanda berikut ini:
1. Mengalami penyimpangan ingatan
Orang dengan kepribadian ganda sering lupa tanggal-tanggal penting dalam hidupnya, seperti tanggal lahir dirinya sendiri atau tanggal pernikahan. Mereka juga sering tidak ingat pernah berada di suatu tempat atau alasan berada di tempat itu.
Gejala lupa pada kepribadian ganda berbeda dengan lupa yang normal. Orang dengan kepribadian ganda pada dasarnya memang tidak mengetahui informasi tersebut sewaktu kepribadiannya berganti dengan kepribadian yang lain.
2. Merasa asing dengan orang-orang di sekitarnya
Orang dengan gangguan kepribadian ganda bisa saja merasa asing dengan orang-orang di sekitarnya, terutama saat ia berganti kepribadian. Beberapa penderita gangguan kepribadian ganda juga bisa tidak mengetahui nama aslinya ketika kepribadian yang lain sedang mengambil alih.
3. Memiliki gangguan psikologis
Tidak jarang penderita kepribadian ganda mengalami tekanan akibat kondisi yang dideritanya sehingga muncul gangguan psikologis lain, seperti serangan panik atau rasa cemas yang berlebihan (anxiety disorder).
Suasana hati penderita kepribadian ganda sering berubah-ubah. Orang dengan kepribadian ganda juga bisa merasa dirinya tidak berharga, depresi, atau bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri. Kelainan psikologis lain yang juga bisa menyertai kepribadian ganda adalah gangguan makan dan gangguan tidur.
Di samping itu, orang dengan kepribadian ganda sering kali mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, serta menyalahgunakan obat-obatan.
4. Mengalami gejala depersonalisasi
Gejala ini bisa muncul sewaktu kepribadian lain mengambil alih dan dapat digambarkan seperti sedang menonton dirinya sendiri. Orang yang mengalami gejala ini seakan tidak berdaya dan hanya bisa melihat ketika tubuhnya dikendalikan oleh kepribadian lain.
Ketika merasakan gejala ini, orang dengan kepribadian ganda juga merasa sulit membedakan antara kenyataan dengan halusinasi. Oleh karena itu, gangguan kepribadian ganda sering dianggap sama dengan skizofrenia. Padahal, kedua kelainan jiwa ini sangat berbeda.
Pemeriksaan terhadap Gangguan Kepribadian Ganda
Orang dengan gejala gangguan kepribadian ganda perlu menjalani pemeriksaan oleh psikiater. Selain untuk memastikan, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa gejala yang muncul bukan karena efek obat-obatan, alkohol, atau penyakit tertentu, seperti epilepsi.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan fisik, evaluasi medis kejiwaan, dan berbagai pemeriksaan penunjang, seperti tes darah atau urine untuk mendeteksi kemungkinan penyalahgunaan obat atau zat tertentu.
Penanganan Kepribadian Ganda
Penanganan kepribadian ganda dilakukan dengan terapi yang disesuaikan dengan kondisi dan penyebab dari masalah kepribadian ganda, yang umumnya diakibatkan dari trauma masa lalu. Penanganan yang paling umum dilakukan meliputi kombinasi antara terapi psikologis, seperti psikoterapi dan terapi perilaku, dan disertai pemberian obat-obatan.
Dokter akan meresepkan obat antidepresan atau obat penenang, terutama bila kepribadian ganda disertai masalah kejiwaan lain, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Pemberian obat-obatan bertujuan untuk meringankan gejala masalah kejiwaan yang menyertai gangguan kepribadian ganda.
Tujuan utama terapi kepribadian ganda adalah menyatukan kembali semua kepribadian yang terbentuk. Selain itu, terapi juga dilakukan untuk mengembalikan kemampuan penderita kepribadian ganda untuk berinteraksi dengan orang lain serta membuat mereka bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. Jadi, risiko melakukan tindakan berbahaya bisa dicegah.
Penanganan kepribadian ganda bukanlah hal yang mudah dan memerlukan proses yang panjang. Respons tiap penderita terhadap terapi juga bisa berbeda-beda.
Akan tetapi, terapi yang dilakukan secara rutin umumnya dapat meredakan gejala, memperbaiki pengelolaan emosi dan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, serta mencegah gangguan psikologis lain akibat kepribadian ganda.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala yang menyerupai tanda-tanda kepribadian ganda, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi dengan psikiater. Pemeriksaan bertujuan untuk memastikan penyebab dari kondisi yang dialami sehingga penanganan yang tepat bisa segera diberikan.