Kamu kenal orang yang menjadi penggemar seorang selebritas? Atau mungkin kamu adalah salah satunya? Menggemari atau menyukai idola memang wajar, tetapi pada beberapa orang, rasa suka ini mungkin bisa terasa lebih personal, sehingga mengarah pada parasocial relationship.
Parasocial relationship atau hubungan parasosial adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan hubungan satu sisi antara pengguna media (penggemar) dan persona media (idola), seperti selebritas, influencer di media sosial, bahkan karakter animasi atau games.
Seorang penggemar bisa dianggap mengalami parasocial relationship jika ia sudah merasa memiliki ikatan emosional bahkan merasa mengenal idolanya secara personal.
Bentuk Parasocial Relationship
Bentuk ikatan emosional yang dialami oleh orang yang mengalami parasocial relationship bisa berbeda-beda. Namun, ada beberapa yang sering terjadi, yaitu:
- Bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan, dipikirkan, atau dirasakan oleh idolanya saat ini
- Mengecek media sosial sepanjang waktu hanya untuk mengetahui hal-hal terbaru tentang idolanya
- Merasa memiliki hubungan spesial atau romantis dengan idolanya
- Membayangkan atau mencari tahu tentang kehidupan pribadi idolanya, seperti dengan siapa mereka menjalin hubungan atau berkencan
Intinya, penggemar yang memiliki hubungan parasosial dengan idolanya tidak menganggap idolanya sebagai sosok penghibur saja. Sebaliknya, ia menganggap idolanya sebagai sosok yang ia kenal dekat, walau mungkin belum pernah bertemu atau berinteraksi secara langsung.
Dampak Parasocial Relationship
Bagi orang yang tidak pernah merasakan parasocial relationship, hal ini mungkin terkesan aneh, ya. Padahal, faktanya, hubungan parasosial ternyata bisa membawa sejumlah dampak positif bagi orang yang mengalaminya lho, seperti:
- Membuka kesempatan untuk terhubung dengan orang lain dalam dunia nyata, misalnya dengan berkumpul bersama penggemar lainnya.
- Meningkatkan kepercayaan diri karena merasa memiliki support system, yaitu idolanya.
- Meningkatkan motivasi untuk membuat perubahan yang positif dalam hidup, seperti mengikuti gaya hidup sehat idolanya.
Tidak hanya itu, sebuah studi bahkan menyebutkan, hubungan parasosial dengan idola selama pandemi COVID-19 berhasil membantu banyak orang mengatasi rasa kesepian dan stres, akibat terbatasnya kontak sosial dalam jangka waktu yang lama.
Meski begitu, bila berlebihan, parasocial relationship juga bisa mendatangkan dampak yang negatif, yaitu menyebabkan harapan yang tidak realistis, baik pada diri sendiri maupun orang-orang di sekitar. Pada akhirnya hal ini bisa berakibat pada celebrity worship syndrome.
Misalnya, kamu jadi sering membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan idolamu yang terlihat lebih menyenangkan. Selain itu, kamu mungkin juga jadi tidak puas dengan hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu, seperti pasangan, karena kamu merasa pasanganmu tidak sesempurna sosok yang kamu idolakan.
Ikatan emosional yang mendalam dengan idola juga bisa menyebabkan timbulnya rasa empati yang berlebihan terhadap setiap hal yang terjadi dalam kehidupan sang idola. Hal ini kemudian berpotensi memengaruhi suasana hatimu setiap harinya.
Inilah mengapa hubungan parasosial dengan idola juga tetap perlu dibatasi, meski hal tersebut pada dasarnya tidaklah berbahaya. Kalau kamu merasa memiliki parasocial relationship yang berlebihan, apalagi jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau mengarah pada obsesi atau erotomania, sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog.