Apakah gigi Anda terasa ngilu setelah minum teh panas atau makan es krim? Jika iya, bisa jadi Anda menderita gigi sensitif. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Kondisi ini dapat diatasi dengan menghindari penyebabnya. Selain itu, ada juga beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi sensitif.
Gigi sensitif terjadi ketika lapisan pelindung gigi atau enamel gigi terkikis dan menipis sehingga lapisan gigi di bawahnya, yaitu dentin, menjadi terbuka dan tidak terlindungi.
Hal ini membuat rangsangan pada gigi, misalnya dari makanan, suhu panas atau dingin, dan zat tertentu, lebih mudah masuk hingga mencapai saraf di dalam gigi dan menyebabkan ngilu.
Jika Anda menderita gigi sensitif, sensasi ngilu di gigi bisa Anda rasakan ketika melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang panas, dingin, asam, atau manis
- Menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol
- Terpapar udara dingin
Berbagai Penyebab Gigi Sensitif
Ada banyak hal yang bisa membuat enamel gigi Anda terkikis sehingga gigi Anda menjadi sensitif. Umumnya, penyebab gigi sensitif adalah kebiasaan yang Anda lakukan sehari-sehari, baik yang disadari maupun tidak.
Berikut ini adalah beberapa penyebab gigi sensitif:
1. Sering mengonsumsi makanan atau minuman asam atau manis
Terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang asam atau manis bisa membuat enamel gigi terkikis dan menimbulkan rasa ngilu di gigi. Beberapa contoh makanan dan minuman asam yang dapat membuat gigi lebih sensitif adalah jeruk, lemon, teh panas atau es teh, dan minuman bersoda.
Pengikisan enamel gigi juga bisa terjadi jika Anda sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, seperti permen, es krim, sirop, cokelat, atau karamel. Sisa makanan manis yang menempel di permukaan gigi dapat diubah menjadi zat asam oleh bakteri di dalam mulut. Seiring waktu, zat asam ini akan merusak enamel gigi.
2. Menyikat gigi terlalu kuat
Gigi sensitif juga bisa terjadi bila Anda menyikat gigi terlalu kuat atau menggunakan sikat gigi berbulu kasar. Kebiasaan ini dapat merusak enamel gigi dan lama-kelamaan menyebabkan lapisan dalam gigi yang sensitif terbuka sehingga gigi terasa ngilu.
3. Memiliki kebiasaan menggertakkan gigi
Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) juga bisa menyebabkan enamel gigi terkikis, sehingga gigi menjadi sensitif. Kebiasaan ini umumnya dilakukan tanpa sadar saat sedang tidur dan bisa saja disebabkan oleh masalah psikologis.
4. Terlalu sering menggunakan obat kumur (mouthwash)
Menggunakan obat kumur memang dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Namun, jika digunakan terlalu sering dalam jangka panjang, beberapa obat kumur yang mengandung alkohol dan bahan kimia lain justru bisa membuat gigi lebih sensitif.
Tak hanya obat kumur, produk pemutih gigi atau pasta gigi yang mengandung baking soda dan hidrogen peroksida juga bisa membuat gigi menjadi sensitif.
5. Menjalani prosedur perawatan gigi
Gigi sensitif juga bisa terjadi setelah Anda menjalani prosedur perawatan gigi, seperti pembersihan plak dan karang gigi (scaling), veneer, atau pemasangan crown. Berbagai prosedur tersebut bisa membuat enamel gigi terkikis.
Keluhan gigi sensitif karena prosedur perawatan gigi biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 4–6 minggu. Namun, jika keluhan ini tidak juga reda setelah 6 minggu, Anda perlu memeriksakannya ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan.
Selain beberapa penyebab di atas, gigi sensitif juga bisa terjadi akibat penyakit pada gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, gigi patah, atau periodontitis.
Beberapa Cara untuk Menangani Gigi Sensitif
Untuk mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
Gunakan sikat gigi berbulu halus
Ganti sikat gigi Anda dengan sikat gigi berbulu halus, agar enamel gigi Anda tidak makin terkikis. Selain itu, jangan menyikat gigi terlalu keras. Sikatlah gigi secara perlahan, khususnya di sekitar garis gusi agar gusi Anda tidak terluka atau terkikis.
Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif
Sikat gigi Anda 2 kali sehari menggunakan pasta gigi yang khusus untuk gigi sensitif. Pasta gigi jenis ini mengandung bahan yang tidak menyebabkan iritasi pada gigi dan gusi.
Produk pasta gigi tertentu juga mengandung Novamin yang dapat mengatasi ngilu akibat gigi sensitif, serta menutup dentin dengan cara membentuk lapisan pelindung pada permukaan dentin.
Kurangi konsumsi makanan dan minuman asam atau manis
Hindari atau batasi konsumsi makanan dan minuman asam atau manis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada email gigi yang bisa menyebabkan gigi sensitif. Sebagai gantinya, konsumsilah buah dan sayuran yang kaya akan serat, serta susu dan berbagai produk olahannya yang kaya akan kalsium.
Bila Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang asam atau manis, segeralah berkumur atau membersihkan gigi setelahnya agar tidak ada sisa makanan dan minuman yang menempel di permukaan maupun sela-sela gigi.
Pilih produk perawatan gigi yang bebas alkohol
Hindari obat kumur yang mengandung alkohol untuk mencegah munculnya rasa ngilu akibat gigi sensitif. Sebaiknya, pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride. Zat ini dapat membentuk kembali enamel gigi yang terkikis dan mencegah gigi berlubang.
Hentikan kebiasaan menggertakkan gigi
Seperti disebutkan di atas, kebiasaan menggertakkan gigi dapat merusak enamel sehingga menyebabkan gigi sensitif. Jika Anda melakukannya tanpa sadar saat sedang tidur dan merasa kesulitan menghentikan kebiasaan ini, berkonsultasilah dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika kebiasaan menggertakkan gigi disebabkan oleh masalah psikologis, misalnya akibat stres atau cemas, Anda dianjurkan untuk menemui psikolog.
Rasa ngilu akibat gigi sensitif memang terasa mengganggu, terutama saat makan atau minum. Namun, Anda bisa mencegah munculnya rasa ngilu tersebut dengan rutin menggosok gigi menggunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi khusus gigi sensitif, serta menjauhi hal-hal yang dapat memicu keluhan gigi sensitif ini.
Bila rasa ngilu pada gigi tidak kunjung membaik atau justru semakin parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.