Stridor adalah suara kasar atau serak bernada tinggi atau rendah yang muncul setiap tarikan atau hembusan napas. Bising napas tambahan ini terjadi akibat penyempitan atau terhalangnya sebagian saluran pernapasan bagian atas.
Stridor dikenal juga sebagai suara mengorok atau mendengkur. Bayi dan anak-anak lebih mudah mengalami stridor, karena saluran pernapasannya lebih sempit dan lunak dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, masih ada banyak hal yang bisa menyebabkan stridor, baik secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka waktu lama (kronis).
Berbagai Kemungkinan Penyebab Stridor
Saluran pernapasan bagian atas meliputi faring, laring (kotak suara), epiglotis (katup di pangkal lidah), dan batang tenggorokan. Gangguan pada salah saluran tersebut bisa menyebabkan stridor.
Beberapa kondisi yang memungkinkan timbulnya stridor adalah:
- Tersedak
- Reaksi alergi yang menyebabkan pembengkakan di tenggorokan atau saluran napas bagian atas (anafilaktik)
- Iritasi saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup asap bakaran atau bahan kimia
- Radang pada saluran bronkus (bronkitis)
- Radang amandel (tonsilitis)
- Cedera pada saluran pernapasan, seperti patah tulang di leher
- Operasi di area leher
- Hemangioma di bawah pita suara
- Tumor di saluran pernapasan
- Obstructive sleep apnea
- Infeksi virus, seperti batuk croup yang umum terjadi pada bayi usia 6 bulan–2 tahun
- Kelainan bentuk saluran pernapasan atas, seperti laringomalasi
- Kanker laring, yang dapat dipicu oleh kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebih
Sejumlah gejala yang menyertai stridor, seperti batuk, demam, dan reaksi alergi, serta riwayat penyakit yang diderita, dapat membantu dokter mengetahui penyebab stridor. Dengan demikian, dokter dapat menentukan pengobatan yang tepat.
Cara Mengatasi Kondisi Stridor
Pengawasan pada gejala lain yang muncul bersama stridor penting dilakukan. Misalnya, demam atau nyeri bisa menjadi tanda infeksi dan peradangan. Kemudian gatal, bersin-bersin, dan sesak napas bisa jadi tanda alergi. Sedangkan kerap tersedak saat makan, kemungkinan tanda laringomalasia.
Stridor tanpa gejala tambahan dan stridor yang disertai dengan rasa mengganjal, nyeri di tenggorokan, atau kesulitan bernapas, bisa menjadi tanda adanya sumbatan benda asing.
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab stridor. Dokter akan menelusuri riwayat keluhan dan gejala, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin pemeriksaan penunjang saluran pernapasan, seperti foto Rontgen, bronkoskopi, atau CT scan pada area dada.
Setelah mengetahui penyebab stridor, dokter dapat merekomendasikan tindakan lanjutan, seperti:
- Memberikan obat untuk meredakan pembengkakan saluran napas
- Merujuk pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut ke dokter spesialis THT
Stridor sebaiknya jangan dibiarkan terjadi berlarut-larut dan segera diperiksakan ke dokter. Segera cari pertolongan medis ke klinik atau rumah sakit, jika stridor muncul secara tiba-tiba dan disertai wajah membiru dan kesulitan bernapas.