Perbedaan tahi lalat normal dengan kanker dapat dilihat dari bentuknya. Bentuk tahi lalat biasanya oval atau bulat, sedangkan kanker tidak beraturan. Selain itu, warna serta permukaan tahi lalat dan kanker juga berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya lebih jauh, mari simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Kulit memiliki sel penghasil zat warna atau pigmen yang disebut sel melanosit. Ketika sel melanosit ini tumbuh secara berdekatan, maka terbentuklah tahi lalat.
Berbeda halnya dengan melanoma yang merupakan salah satu jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Melanoma terjadi ketika sel melanosit tumbuh secara tidak terkendali. Pada tahap awal kemunculannya, melanoma terkadang sulit dibedakan dengan tahi lalat normal.
Perbedaan Tahi Lalat Normal dengan Melanoma
Meski terkadang bisa terlihat serupa, tahi lalat normal dan kanker kulit melanoma memiliki beberapa perbedaan. Berikut ini adalah perbedaannya bila dilihat dari berbagai sisi:
1. Ukuran atau diameter
Tahi lalat normal biasanya berukuran kurang dari 5 mm. Bila tahi lalat yang muncul berukuran lebih besar dari 6 mm, tahi lalat tersebut perlu Anda waspadai dan periksakan ke dokter.
2. Bentuk
Tahi lalat normal biasanya berbentuk oval atau bulat. Bila diperhatikan, tahi lalat tersebut tampak simetris. Pada kanker kulit, tahi lalat biasanya asimetris atau bentuknya tidak beraturan.
3. Batas dan permukaan
Tahi lalat normal biasanya memiliki batas tepi yang jelas dan permukaannya halus. Sedangkan pada kanker kulit, biasanya batas tepi tahi lalat tidak jelas, tidak rapi, atau memudar ke kulit di sekitarnya. Permukaannya pun kadang agak bersisik, kering, menebal, atau mengeras.
4. Warna
Tahi lalat normal biasanya berwarna cokelat atau agak merah muda. Warna semua tahi lalat di tubuh seseorang pun biasanya seragam.
Jika seseorang memiliki tahi lalat dengan warna yang berbeda-beda, mulai dari cokelat terang, cokelat gelap, biru kehitaman, atau merah, ada kemungkinan tahi lalat tersebut adalah kanker kulit.
5. Perubahan atau peningkatan jumlah
Bentuk tahi lalat normal biasanya tidak banyak berubah dan jumlahnya tidak bertambah saat usia dewasa. Bila ada tahi lalat yang ukurannya bertambah, warnanya berubah, menebal, atau justru muncul di usia lebih dari 40 tahun, itu bisa menjadi tanda kanker kulit.
Perubahan lain yang juga patut Anda waspadai adalah munculnya rasa gatal, nyeri, luka, dan keluarnya cairan seperti nanah atau darah dari tahi lalat.
Namun, perlu diingat bahwa memiliki satu atau lebih tahi lalat dengan bentuk tidak normal bukan berarti Anda menderita melanoma. Terkadang, tahi lalat tersebut bisa saja tahi lalat atipikal yang memiliki tampilan tidak biasa, tetapi bukan kanker.
Jika Anda memiliki riwayat kanker kulit atau sering terpapar sinar matahari, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kondisi kulit di sekujur tubuh secara rutin. Perhatikan apakah ada tahi lalat yang bentuk dan ukurannya tidak wajar, mulai dari kulit kepala hingga telapak kaki.
Bila Anda menemukan adanya tahi lalat yang tampak tidak normal, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Selain dengan konsultasi dan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan biopsi untuk memastikan diagnosis kanker kulit.
Ditulis oleh:
dr. Irene Cindy Sunur