Perbedaan USG kista dan hamil mungkin tidak diketahui oleh sebagian orang mengingat prosedurnya yang kurang lebih sama. Perbedaan antara keduanya memang tidak terletak pada prosedurnya, melainkan pada jenis dan titik peletakan alat probe USG yang disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan.
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dengan menggunakan pantulan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Pantulan suara inilah yang akan menghasilkan gambar organ tubuh. Pemeriksaan USG cukup sering dilakukan selama masa kehamilan.
Namun, pemeriksaan USG sebenarnya juga bisa digunakan untuk beragam kondisi, termasuk memastikan kondisi organ lain, seperti hati, limpa, dan sebagai bagian dari proses diagnosis kista.
Perbedaan USG Kista dan Hamil
Secara garis besar, pemeriksaan USG terbagi dalam dua kategori, yaitu USG kehamilan dan USG diagnostik. USG Kehamilan dilakukan untuk mengonfirmasi kehamilan dan memantau kondisi janin selama masa kehamilan.
Sementara itu, USG diagnostik digunakan untuk mendeteksi berbagai gangguan di dalam tubuh, termasuk kista. Nah, untuk mengetahui lebih jauh perbedaan USG kista dan hamil, yuk simak penjelasannya berikut ini:
USG kehamilan
USG kehamilan adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Pemeriksaan ini efektif untuk memastikan kehamilan, melihat posisi bayi, dan mendeteksi berbagai masalah kehamilan, seperti cacat bawaan dan kemungkinan letak plasenta menutupi jalan lahir.
Prosedur USG kehamilan dilakukan dengan meminta ibu hamil berbaring telentang di tempat yang sudah disediakan. Setelah itu, dokter akan mengoleskan gel khusus ke permukaan perut.
Penggunaan gel bertujuan untuk memudahkan pergerakan alat yang disebut transduser di permukaan kulit perut. Selain itu, gel tersebut juga berfungsi untuk mengirim gelombang suara ke dalam tubuh.
Saat pemeriksaan berlangsung, transduser akan digerakkan di area perut untuk mengirimkan gelombang suara yang nantinya dipantulkan kembali menjadi gambar. Prosedur USG ini disebut USG perut atau abdominal ultrasound.
Selain itu, USG kehamilan juga dapat dilakukan dengan cara memasukkan transduser khusus ke dalam vagina. Prosedur USG ini disebut USG transvaginal yang bertujuan untuk melihat rahim, leher rahim, dan area panggul lainnya.
Hal ini biasanya lebih sering dilakukan pada masa awal kehamilan. Selain itu, ada beberapa tujuan pemeriksaan USG kehamilan, yaitu:
- Memastikan kehamilan berjalan secara normal
- Mengetahui usia kehamilan
- Memantau perkembangan dan jenis kelamin janin
- Mengetahui posisi janin
- Memeriksa denyut jantung dan kadar oksigen pada janin
- Melihat kondisi rahim, leher rahim, dan plasenta
Tata cara dan tujuan USG hamil yang telah dijelaskan di atas akan membedakannya dengan USG kista.
USG kista
Sebelumnya telah disebutkan bahwa perbedaan USG kista dan hamil tidak terletak pada prosedurnya, melainkan tujuan dan peletakan transduser USG yang disesuaikan dengan bagian yang ingin diperiksa.
Penggunaan transduser dalam prosedur USG kista, tergantung pada letak pertumbuhan kista. Oleh karena itu, USG kista termasuk dalam jenis USG diagnostik.
Karena tergantung letak kistanya, berikut ini adalah USG diagnostik yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kista:
- USG perut dan panggul, jika kista ada di organ dalam perut, misalnya kista hati, kista ginjal, atau kista ovarium
- USG payudara, jika kista tumbuh di payudara
- USG leher, jika kista tumbuh di leher
- USG transvaginal, jika kista tumbuh di indung telur atau ovarium
- USG transrektal, jika kista tumbuh di usus besar hingga rektum
- USG testis, jika kista tumbuh di epididimis
Prosedur USG kista maupun USG hamil memang tidak jauh berbeda, tetapi letak dan tujuan pemeriksaan bisa jadi berbeda secara signifikan. Dokter biasanya akan menentukan pemeriksaan USG yang cocok untuk dilakukan sesuai dengan kondisi yang mendasari.
Terlepas berbagai perbedaan USG kista dan hamil, keduanya merupakan prosedur pemeriksaan yang minim risiko karena tidak menggunakan sinar radiasi. Oleh karena itu, Anda tidak perlu ragu untuk melakukannya.
Setelah mengetahui informasi mengenai USG, Anda mungkin sudah cukup memahami perbedaan USG kista dan hamil. Namun, jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar USG, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan jawaban yang sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.