Authorative parenting merupakan salah satu pola asuh yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak. Pola asuh ini diketahui sebagai pola asuh yang demokratis, sehingga efektif untuk mendidik anak.
Authoritative parenting adalah pola asuh yang dilakukan dengan mendukung keinginan anak, tetapi tetap memberi batasan yang tegas. Dalam pola asuh ini, orang tua membentuk sikap anak dengan cara menjalankan aturan dan berdiskusi untuk bertukar pikiran.
Orang tua dengan pola asuh otoritatif harus menjadi pendengar yang baik, meski tidak semua pendapat atau permintaan anak diterima. Pola asuh ini dapat mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri.
Cara Menerapkan Authoritative Parenting
Orang tua dengan authoritative parenting mengimbangi antara kebebasan dan batasan. Jadi, orang tua memberikan kasih sayang dan kebebasan untuk anak, tetapi tetap mendorong anak untuk disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.
Berikut ini adalah panduan menerapkan authoritative parenting yang bisa Bunda dan Ayah terapkan:
- Jadilah pendengar dan teman bicara yang baik untuk Si Kecil.
- Tunjukkan sikap bahwa Bunda dan Ayah mengerti emosinya. Jangan mengatakan, “Sudah jangan sedih, berhenti menangis.” Lebih baik ganti dengan “Bunda tahu kamu sedih, Bunda minta maaf, ya. Sekarang sudah malam dan waktunya tidur, besok kita nonton televisi lagi.”
- Jelaskan dengan bahasa yang sederhana mengapa setiap aturan perlu diterapkan, misalnya aturan menyikat gigi sebelum tidur agar giginya tidak sakit atau aturan bangun pukul 6 setiap pagi agar ia tidak terlambat ke sekolah.
- Diskusikan bersama mengenai konsekuensi yang harus Si Kecil jalani apabila ia melanggar peraturan.
- Ketika Si Kecil melanggar aturan yang ringan, berikan ia peringatan 1 kali terlebih dahulu, kemudian terapkan konsekuensi yang telah ditetapkan bila ia masih melanggarnya. Hindari memarahi Si Kecil secara berulang.
- Jadikan kesalahan sebagai kesempatan belajar untuk Si Kecil. Jika ia membuat kesalahan, berikan konsekuensi sesuai dengan kesepatakan. Namun, ingat, tidak boleh memberikan hukuman fisik, ya.
- Jangan selalu berusaha mengatasi segala masalah yang terjadi pada Si Kecil. Biarkan ia memikirkan jalan keluarnya sendiri untuk mengatasi masalah.
- Berikan Si Kecil pujian atau penghargaan ketika ia berhasil mencapai sesuatu yang baik. Namun, pastikan Bunda dan Ayah tidak berlebihan dalam memujinya.
- Biarkan Si Kecil memilih dan melakukan hal-hal yang ia sukai. Jangan terlalu mengekang dan mengaturnya.
Ketika Si Kecil tumbuh besar dan mengalami pubertas, Bunda dan Ayah mungkin akan mengalami fase anak berontak, mudah marah, dan acuh tak acuh. Namun, tidak perlu khawatir, ini adalah fase yang normal, kok. Bunda dan Ayah perlu kesabaran yang ekstra dalam menghadapinya dan konsisten dalam menjalani pola asuh ini.
Beragam Manfaat Authoritative Parenting
Sebuah penelitian menyatakan bahwa anak yang dididik dengan authoritative parenting memiliki nilai akademik yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapatkan pola asuh ini. Selain itu, dengan pola asuh authoritative parenting, ada beragam hal yang bisa tertanam dalam diri anak, yaitu:
1. Bertanggung jawab
Sikap bertanggung jawab pada anak tidak serta-merta muncul dengan sendirinya, tetapi harus dilatih. Authoritative parenting bisa menjadi cara agar anak tumbuh menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Selain itu, anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini juga akan mampu membuat keputusan yang baik.
2. Menghargai orang lain
Authoritative parenting mengajarkan anak untuk bisa menunjukkan sikap menghargai orang lain, khususnya pada orang yang lebih tua. Anak juga akan cenderung memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya.
3. Pantang menyerah
Sikap pantang menyerah yang dimiliki anak tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Nah, menerapkan pola asuh authoritative parenting diyakini bisa membuat anak tumbuh menjadi seseorang yang memiliki daya tahan tinggi dan bisa bangkit kembali dari suatu peristiwa, bahkan peristiwa yang bisa memicu trauma sekalipun. Selain itu, pola asuh ini dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri anak.
4. Bersikap pemimpin
Karena mampu membuat keputusan yang baik serta memiliki tingkat kecerdasan dan rasa percaya diri yang tinggi, anak yang dididik dengan authoritative parenting cenderung memiliki keterampilan untuk memandu orang lain dengan baik dan benar.
Selain manfaat yang disebutkan di atas, authoritative parenting juga membuat anak menjadi pribadi yang rajin, ramah, ceria, energik, mandiri, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Authoritative parenting merupakan pola asuh yang dapat mendukung perkembangan emosional, fisik, sosial, bahkan kecerdasan anak. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak tentu memiliki karakter dan tipe kepribadian yang berbeda.
Jadi, Bunda dan Ayah juga perlu menyesuaikan jenis pola asuh yang diterapkan. Terlalu keras pada anak justru dapat menyebabkan mereka merespon pola asuh Bunda dan Ayah dengan perspektif yang berbeda.
Jika Bunda dan Ayah mengalami kesulitan dalam menghadapi Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog guna menentukan pola asuh yang tepat baginya.