Dokter mata ahli refraksi adalah dokter mata yang secara khusus menangani kelainan refraksi mata, yaitu kondisi ketika seseorang tidak mampu melihat suatu objek dengan jelas. Dalam hal ini, dokter mata ahli refraksi memiliki kemampuan untuk mendiagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.
Proses melihat diawali ketika pantulan cahaya dari suatu objek ditangkap oleh mata. Selanjutnya, kornea dan lensa mata akan membiaskan pantulan cahaya tersebut tepat ke arah retina agar objek bisa terlihat dengan jelas.
Apabila pantulan cahaya dari suatu objek tidak terfokus pada retina mata, pandangan akan menjadi kurang jelas atau tampak kabur. Hal inilah yang disebut sebagai kelainan refraksi mata. Gangguan pada mata ini bisa ditangani oleh dokter mata ahli refraksi.
Kelainan Refraksi Mata yang Ditangani oleh Dokter Mata Ahli Refraksi
Kelainan refraksi merupakan salah satu masalah penglihatan yang cukup umum terjadi. Berikut ini adalah beberapa kelainan refraksi mata yang bisa ditangani oleh dokter mata ahli refraksi:
1. Miopi
Miopi atau rabun jauh merupakan gangguan refraksi mata yang membuat seseorang sulit melihat objek dari jarak jauh dengan jelas, tetapi mampu melihat objek yang jaraknya dekat dengan baik. Gangguan refraksi mata ini terjadi ketika mata tidak mampu memfokuskan cahaya tepat ke retina, melainkan di bagian depan retina.
2. Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan kebalikan dari miopia. Gangguan refraksi mata yang satu ini membuat penderitanya, baik anak maupun orang dewasa, dapat melihat objek yang jaraknya jauh dengan baik, tetapi sulit melihat objek yang letaknya dekat dengan mata. Gangguan refraksi ini terjadi ketika cahaya dari objek terfokus di belakang retina.
3. Astigmatime
Astigmatisme atau mata silinder merupakan gangguan penglihatan akibat kelainan pada lengkungan kornea atau lensa mata. Kondisi ini membuat pandangan terlihat buram, baik dari jarak dekat maupun jauh. Astigmatisme dapat terjadi bersamaan dengan rabun dekat atau rabun jauh.
4. Presbiopi
Presbiopi atau mata tua merupakan gangguan refraksi mata yang terjadi akibat faktor usia. Kondisi ini terjadi ketika otot di sekitar lensa dan kornea mata kaku dan mengeras, sehingga tidak mampu memfokuskan cahaya yang tertangkap oleh mata dengan baik.
Presbiopi terjadi secara bertahap dan umumnya dialami oleh seseorang yang berusia di atas 40 tahun.
Selain menangani kelainan refraksi, dokter mata ahli refraksi juga dapat menangani penyakit mata lainnya, seperti mata merah, mata kering, mata malas, katarak, dan glaukoma.
Tindakan yang Dapat Dilakukan Dokter Mata Ahli Refraksi
Dokter mata ahli refraksi dapat melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis kelainan refraksi atau gangguan pada mata lainnya. Pemeriksaan tersebut bisa berupa pemeriksaan fisik mata dan tes ketajaman penglihatan dengan teknik berikut ini:
Snellen chart
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan gambar yang menunjukkan deretan huruf dan angka dengan ukuran yang bervariasi. Dokter akan meminta Anda menggunakan alat bernama refraktor dan duduk dengan jarak 6 meter dari gambar tersebut.
Selanjutnya, dokter akan memberikan instruksi kepada Anda untuk menyebutkan huruf dan angka, mulai dari yang ukurannya terbesar hingga terkecil. Jawaban yang Anda berikan akan menjadi panduan bagi dokter untuk mengganti dan menentukan lensa yang tepat, sehingga Anda dapat melihat huruf dan angka dengan lebih jelas.
Lensa tersebut nantinya akan menjadi patokan dalam pembuatan kacamata atau lensa kontak yang akan Anda gunakan.
Autorefraksi
Kelainan refraksi juga dapat diperiksa menggunakan mesin atau alat yang disebut autorefraktor. Pada pemeriksaan ini, Anda akan diminta untuk duduk di hadapan sebuah mesin dan melihat titik fokus pada layar monitor.
Metode ini menggunakan sinar cahaya dan komputer untuk mengukur bagaimana cahaya membias melalui mata. Sebagian besar dokter mata menggunakan autorefraktor sebagai pemeriksaan awal untuk kemudian dibandingkan dengan hasil pemeriksaan Snellen chart atau retinoskopi.
Retinoskopi
Retinoskopi adalah metode utama yang digunakan oleh dokter mata untuk memeriksa kelainan dan menentukan lensa kacamata yang akan digunakan. Dengan menggunakan retinoskopi, dokter mata dapat mendiagnosis kelainan refraksi mata seperti rabun jauh dan rabun dekat, serta menentukan tingkat keparahannya.
Setelah jenis kelainan refraksi mata yang Anda alami diketahui, dokter mata ahli refraksi akan menangani kondisi tersebut dengan beberapa cara, yaitu:
- Meresepkan kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki kualitas penglihatan penderita rabun jauh atau rabun dekat
- Melakukan operasi LASIK untuk memperbaiki bentuk kornea mata, sehingga mata penderita dapat memfokuskan cahaya ke retina dengan tepat
Waktu yang Tepat untuk Memeriksakan Diri ke Dokter Mata Ahli Refraksi
Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter mata ahli refraksi jika mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Penglihatan kabur atau ganda
- Mata sering terasa lelah atau sakit
- Sulit fokus saat membaca atau melihat komputer
- Sering merasa pusing
- Kacamata tidak lagi terasa nyaman digunakan
- Riwayat kelainan refraksi dalam keluarga
- Berusia 40 tahun atau lebih
Selain itu, Anda juga disarankan menemui dokter mata ahli refraksi jika berencana melakukan LASIK untuk memperbaiki penglihatan secara permanen.
Persiapan Sebelum Bertemu Dokter Mata Ahli Refraksi
Sebelum bertemu dokter mata ahli refraksi, sebaiknya Anda mempersiapkan beberapa hal untuk memudahkan dokter dalam menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat, seperti:
- Riwayat keluhan dan gejala yang dialami secara detail, misalnya sejak kapan keluhan dirasakan dan apakah semakin lama dirasakan semakin parah
- Alat bantu, misalnya kacamata atau lensa kontak yang sedang digunakan, jika ada
- Riwayat penyakit mata sebelumnya beserta penanganan yang telah dilakukan
- Surat rujukan dari dokter umum atau dokter mata, jika ada
- Informasi asuransi kesehatan Anda
Gangguan refraksi mata tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan penggunaan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak hingga operasi LASIK, dokter mata ahli refraksi dapat mengupayakan agar kualitas penglihatan Anda tetap baik dan mencegahnya agar tidak semakin parah.
Jika Anda merasakan gejala gangguan refraksi mata, misalnya rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder, sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke dokter mata ahli refraksi. Bila masih ragu, Anda bisa meminta saran dan rekomendasi dari dokter mata untuk mengetahui dokter mata ahli refraksi yang sesuai kondisi Anda.