Kekurangan protein bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Ini karena protein dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, serta mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot.
Kebutuhan protein harian adalah 10–35% dari total konsumsi kalori per hari. Untuk mencukupi kebutuhan ini, Anda perlu memasukkan makanan sumber protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan ke dalam menu makan sehari-hari agar tidak kekurangan protein.
Dampak Kekurangan Protein
Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi atau tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik, kekurangan protein tentu tidak akan terhindarkan. Berikut ini adalah dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein:
1. Kerontokan rambut
Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Pasalnya, saat tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan makin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan lebih tipis.
2. Kehilangan massa otot
Ketika asupan protein kurang, tubuh akan mengambil protein yang tersimpan di dalam otot rangka untuk memelihara jaringan dan fungsi tubuh lain. Hal ini mengakibatkan tubuh kehilangan massa ototnya.
Tidak hanya membuat massa otot menghilang, kekurangan protein juga bisa menyebabkan penyusutan otot dan membuat Anda sulit untuk menjaga kekuatan dan keseimbangan tubuh.
Karena dampaknya tidak boleh disepelekan, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, termasuk susu protein yang mengandung HMB (Hydroxymethylbutyrate). HMB adalah metabolit alami dari asam amino leusin yang berperan penting dalam membangun massa otot.
3. Imunitas tubuh menurun
Kekurangan protein bisa membuat tubuh sulit untuk memproduksi antibodi yang cukup. Hal ini mengakibatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit menurun. Efeknya, mereka yang kekurangan protein lebih mudah untuk terserang penyakit.
4. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya. Jika asupan protein anak kurang, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak lain seusianya.
5. Proses penyembuhan luka menjadi lambat
Kekurangan asupan protein dapat membuat produksi kolagen menurun sehingga menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi lambat. Efeknya, luka akan menjadi lebih sulit untuk sembuh.
Itulah informasi seputar dampak kekurangan protein yang perlu untuk Anda ketahui. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan protein harian dengan baik agar kesehatan tetap terjaga.
Untuk mengetahui dengan pasti jumlah asupan protein yang direkomendasikan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, kebutuhan protein setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung berat badan, usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan.