Setelah seharian hectic dengan aktivitas, kamu jadi sering menunda waktu tidur demi bisa menonton film favorit? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami revenge bedtime procrastination. Jangan dibiarkan ya, karena kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatanmu.
Kesibukan di pagi hingga sore hari sering kali membuat sebagian orang tak sempat untuk melakukan kegiatan yang disenangi. Sebagai gantinya, mereka memilih begadang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, baik itu bermain media sosial, menonton film, atau sekadar menikmati me time-nya.
Sekilas tentang Revenge Bedtime Procrastination
Jika kamu pernah mengalami kondisi di atas, artinya kamu telah melakukan revenge bedtime procrastination. Revenge bedtime procrastination adalah fenomena ketika seseorang memilih untuk menunda waktu tidur demi mendapatkan waktu bersantai dan refreshing setelah menjalani hari yang melelahkan.
Fenomena ini umumnya dialami oleh pekerja dengan tingkat stres yang tinggi dan jam kerja yang panjang. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa revenge bedtime procrastination juga dialami oleh para remaja dengan kesibukannya yang semakin padat.
Revenge bedtime procrastination seringkali bermula dari kebiasaan membuka media sosial sebelum tidur. Berawal dari 10–15 menit, lama kelamaan menjadi berjam-jam bahkan bisa membuatmu tidak tidur semalaman karena keasyikan.
Revenge Bedtime Procrastination dari Sisi Psikologi
Dari sisi psikologi, kebiasaan revenge bedtime procrastination dianggap sebagai kegagalan seseorang dalam mengatur dirinya, karena lebih memilih begadang untuk alasan yang kurang bijak daripada melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu tidur.
Terlebih lagi, orang yang melakukan revenge bedtime procrastination umumnya telah menyadari dampak negatif dari perilakunya. Meski begitu, kebiasaan buruk ini tetap dipertahankan sebagai bentuk “balas dendam” atas kebebasan yang tidak bisa didapatkan di siang hari.
Dampak Revenge Bedtime Procrastination
Kurang tidur akibat revenge bedtime procrastination dapat menyebabkan kelelahan, mengantuk sepanjang hari, sulit fokus, tidak bisa berpikir cepat, sulit mengambil keputusan, dan mudah merasa jengkel. Hal-hal tersebut pastinya akan mengganggu pekerjaan atau aktivitasmu di keesokan hari.
Belum lagi jika revenge bedtime procrastination telah menjadi kebiasaan. Kurang tidur yang berlangsung secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, gangguan hormonal, dan depresi.
Cara Mengatasi Revenge Bedtime Procrastination
Jika revenge bedtime procrastination dirasa semakin mengganggu dan kamu ingin mengatasinya, cara-cara di bawah ini bisa kamu coba:
- Konsisten tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya, termasuk di hari libur.
- Hentikan penggunaan ponsel atau gadget setidaknya 30 menit–1 jam sebelum tidur.
- Lakukan relaksasi dengan membaca buku, meditasi, atau streching sebelum tidur.
- Hindari konsumsi makanan atau minuman berkafein di sore hari.
Selain itu, ciptakan suasana tidur senyaman mungkin, misalnya dengan mengatur suhu kamar, meredupkan pencahayaan, atau menyalakan diffuser yang sudah ditetesi esensial oil yang akan membantumu tertidur lelap.
Walaupun sudah disibukkan dengan sejumlah aktivitas harian, jangan sampai kamu terjebak dengan fenomena revenge bedtime procrastination, ya. Sebisa mungkin, biasakan untuk tidak menunda-nunda waktu tidur. Jika tetap tidak berhasil, berkonsultasilah dengan psikolog atau dokter supaya mendapat penanganan yang tepat.