Pernahkah kamu mendengar tentang siklus pelana kuda? Siklus demam ini merupakan tanda yang khas saat seseorang menderita DBD. Namun, apa sih makna istilah atau sebutan ini?
“Tik-tik bunyi hujan di atas genting…” penggalan lagu ini sudah tidak asing di telinga, apalagi saat memasuki musim hujan. Nah, musim hujan sering dikaitkan dengan meningkatnya beberapa penyakit. Salah satu yang sering terjadi adalah demam berdarah.
Siklus Pelana Kuda pada DBD
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang membawa virus Dengue.
Selain munculnya bintik-bintik merah (petekie) di kulit, penyakit DBD juga dikenal fase demam naik turun atau istilahnya siklus pelana kuda. Siklus ini menggambarkan kondisi demam pada penderita DBD yang memiliki pola naik-turun-naik, layaknya bentuk pelana kuda.
Nah, jika diuraikan lebih lanjut, setiap fase pada siklus pelana kuda memiliki ciri khas seperti berikut ini:
Fase pertama atau fase demam (febrile phase)
Ketika digigit oleh nyamuk yang membawa virus dengue, pada hari ke-1 sampai ke-3 kamu akan mengalami fase pertama atau fase demam. Sesuai dengan namanya, fase ini ditandai dengan demam tinggi yang bisa mencapai 40ºC.
Selain demam, di fase pertama kamu juga akan mengalami gejala lain, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, mata terasa tidak nyaman, mual, muntah, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi. Tidak hanya itu saja, trombosit atau keping darah umumnya mulai mengalami penurunan, lho.
Fase kedua atau fase kritis (critical phase)
Setelah melewati fase pertama, selanjutnya kamu akan memasuki fase kedua atau fase kritis. Umumnya, fase kritis terjadi di hari ke-4 sampai hari ke-6 dan berlangsung selama 24–48 jam. Di fase ini, demam biasanya sudah turun dan kamu akan merasa baik-baik saja, seolah sudah sembuh.
Jumlah keping darah pada fase ini akan berada di bawah nilai normal. Oleh karena itu, jangan sampai terkecoh, ya. Soalnya, fase kedua adalah fase yang sangat berbahaya karena bisa menimbulkan perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok, serta berpotensi mengancam nyawamu.
Fase ketiga atau fase pemulihan (recovery phase)
Selanjutnya, kamu akan memasuki fase ketiga atau pemulihan. Di fase ini, demam akan kembali naik dan biasanya terjadi selama 48–72 jam setelah fase kritis.
Setelah itu, demam akan menurun lagi dan kondisi kesehatanmu berangsur membaik. Nafsu makan pun kembali meningkat dan jumlah trombosit semakin normal. Ruam atau bintik merah di kulit secara bertahap juga memudar dalam satu minggu. Semua tanda itu dapat menggambarkan ciri-ciri sembuh dari demam berdarah.
Demam berdarah dengue tidak boleh dianggap sepele, ya. Jika terlambat ditangani kondisi ini bisa menimbulkan gejala berat, bahkan membahayakan nyawa. Penderita DBD umumnya perlu mendapatkan cairan infus dan perawatan di rumah sakit, sehingga pemantauan bisa dilakukan dengan lebih ketat.
Bila kamu mengalami gejala DBD atau siklus pelana kuda, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat, ya.