Subvarian Omicron BA.4 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada awal tahun 2022. Subvarian ini diduga dapat menyebar lebih cepat daripada subvarian Omicron sebelumnya. Namun sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian Omicron BA.4 menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah.
Sejak pertama kali muncul di tahun 2021, virus Corona varian Omicron telah bermutasi menjadi beberapa subvarian, yaitu subvarian BA.1, BA.2, dan BA.3, hingga yang terbaru adalah subvarian BA.4 dan BA.5.
Subvarian Omicron BA.4 diketahui memiliki tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah daripada subvarian Omicron sebelumnya. Namun, Omicron BA.4 diketahui lebih cepat menular dan dapat lolos dari pertahan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat subvarian BA.4 berisiko menyebabkan reinfeksi COVID-19 di kemudian hari.
Fakta tentang Subvarian Omicron BA.4
Penelitian terhadap subvarian Omicron BA.4 sebenarnya masih sangat terbatas. Peneliti juga belum mengetahui apakah subvarian ini dapat menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang lebih tinggi daripada subvarian Omicron sebelumnya.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 40 negara yang melaporkan adanya kasus subvarian Omicron BA.4, termasuk Indonesia. Pasien terkonfirmasi positif subvarian Omicron BA.4 rata-rata mengalami gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali. Kondisi ini diduga kuat terkait dengan vaksinasi lengkap dan booster yang telah diterima oleh masyarakat.
Gejala COVID-19 subvarian Omicron BA.4 sejauh ini mirip dengan gejala COVID-19 pada umumnya. Berikut adalah beberapa gejala COVID-19:
- Sakit tenggorokan
- Pegal-pegal atau nyeri otot
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
Meski COVID-19 yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 memiliki gejala ringan, penyakit tersebut tetap tidak boleh disepelekan. Semua orang, terutama kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit komorbid, disarankan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin COVID-19.
Kemampuan Vaksinasi COVID-19 untuk Melawan Subvarian Omicron BA.4
Sementara ini, semua jenis vaksin COVID-19 dinilai masih efektif dalam mengurangi tingkat keparahan penyakit dan menurunkan risiko kematian akibat infeksi virus Corona subvarian Omicron BA.4.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mendapatkan 3 dosis vaksin mRNA bermanfaat dalam mengurangi risiko rawat inap di rumah sakit selama gelombang Omicron berlangsung.
Jadi, pastikan Anda sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penuh dan booster guna melindungi tubuh dari keparahan penyakit jika terinfeksi virus Corona.
Anda juga dapat memutus rantai penularan subvarian Omicron BA.4 dengan melakukan beberapa langkah pencegahan COVID-19 berikut ini:
- Menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, terutama jika aktivitas tersebut dilakukan di dalam ruangan dan dihadiri oleh banyak orang
- Mencuci tangan secara teratur
- Menghindari keramaian
- Menjaga jarak fisik dengan orang lain
- Meningkatkan ventilasi udara di ruangan tertutup
- Menutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat batuk dan bersin
- Membersihkan permukaan yang sering Anda sentuh, seperti gagang pintu, ponsel, laptop, atau meja, secara teratur
Tes PCR dan tes antigen masih dapat digunakan untuk mendiagnosis COVID-19 yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4. Anda dapat melakukan tes tersebut jika mengalami gejala COVID-19 seperti yang telah disebutkan di atas.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar subvarian Omicron BA.4, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung atau melalui fitur chat bersama dokter di aplikasi ALODOKTER. Pastikan juga untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah infeksi subvarian Omicron BA.4.