Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu metode pengobatan yang kini digunakan untuk menangani pasien COVID-19, khususnya dengan gejala berat. Pengobatan ini diketahui dapat meningkatkan peluang kesembuhan pasien COVID-19.
Terapi plasma konvalesen adalah pemberian plasma darah donor atau sumbangan dari pasien yang telah sembuh dari COVID-19 (penyintas COVID-19) kepada pasien COVID-19.
Di dalam plasma darah, terdapat antibodi yang muncul sebagai respons tubuh ketika terinfeksi suatu virus atau bakteri, termasuk virus Corona. Dengan adanya antibodi yang cukup, virus atau bakteri penyebab penyakit pun bisa dibasmi.
Tujuan Terapi Plasma Konvalesen
Penggunaan plasma konvalesen untuk terapi terhadap suatu penyakit sudah dilakukan sejak lama. Untuk COVID-19, berbagai penelitian sejauh ini telah membuktikan bahwa terapi plasma konvalesen dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan, terutama pada pasien yang mengalami gejala berat.
Manfaat yang bisa diperoleh dari terapi plasma konvalesen pada pasien COVID-19 antara lain:
- Mempercepat penyembuhan dan pemulihan
- Meringankan gejala yang dialami, seperti sesak napas, nyeri dada, atau demam
- Mencegah komplikasi dan menurunkan tingkat keparahan penyakit
- Menurunkan risiko kematian
Kriteria Pasien COVID-19 Penerima Terapi Plasma Konvalesen
Terapi plasma konvalesen memang bisa digunakan pada pasien COVID-19, tapi tidak pada setiap kasus. Terapi ini ditujukan pada pasien COVID-19 berusia minimal 18 tahun yang mengalami gejala berat atau kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, terapi plasma konvalesen juga bisa dipertimbangkan untuk diberikan kepada pasien COVID-19 gejala sedang yang memiliki penyakit komorbid, seperti diabetes, asma, atau sistem imunitas tubuh yang lemah.
Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan atau tanpa gejala tidak perlu mendapatkan terapi ini. Di samping itu, terapi plasma konvalesen juga tidak dapat dilakukan pada orang yang sehat untuk menggantikan fungsi vaksin COVID-19.
Meski demikian, pemberian vaksin COVID-19 sebaiknya ditunda selama minimal 90 hari pada orang yang telah mendapatkan terapi plasma konvalesen.
Kriteria Pendonor Terapi Plasma Konvalesen
Sama seperti penerima, pendonor terapi plasma konvalesen pun memiliki syarat khusus. Para penyintas COVID-19 yang ingin melakukan donor plasma darah harus memenuhi kriteria berikut:
- Berusia 18–60 tahun
- Memiliki riwayat positif COVID-19 dalam 3 bulan terakhir
- Dalam kondisi sehat dan sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 minimal selama 14 hari
- Diutamakan laki-laki, atau perempuan yang belum pernah hamil
- Memiliki berat badan minimal 55 kg
- Tidak memiliki riwayat tranfusi darah dalam 6 bulan terakhir
- Dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit menular melalui darah, seperti hepatitis atau HIV/AIDS
- Memiliki kadar antibodi virus Corona yang cukup
- Memiliki golongan darah yang cocok dengan penerima
Jika memenuhi berbagai persyaratan di atas, Anda dinyatakan layak mendonorkan darah Anda. Dengan menjadi pendonor darah plasma konvalesen, Anda bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang.
Prosedur Terapi Plasma Konvalesen
Sebelum melakukan donor plasma konvalesen, penyintas COVID-19 yang telah memenuhi kriteria di atas perlu menjalani proses skrining terlebih dahulu, berupa tes darah dan rapid antigen atau PCR, serta pemeriksaan lainnya, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, dan pemeriksaan hemoglobin.
Setelah dinyatakan layak, pendonor akan diminta persetujuannya untuk mendonorkan darahnya. Kemudian, dokter atau petugas kesehatan akan melakukan prosedur pengambilan donor plasma konvalesen menggunakan mesin apheresis. Prosedur ini biasanya berlangsung kurang lebih 45 menit.
Sementara itu, tahapan pemberian plasma konvalesen pada pasien COVID-19 adalah sebagai berikut:
Sebelum prosedur
Sebelum melakukan terapi plasma konvalesen, dokter atau perawat akan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti jarum, selang infus, dan kantung plasma konvalesen yang sesuai dengan golongan darah pasien.
Selama prosedur
dokter atau perawat akan membersihkan dan mensterilkan area kulit lengan, tempat jarum akan dimasukkan, dengan alkohol. Setelah itu, jarum dimasukkan ke pembuluh darah, lalu direkatkan dengan plester. Prosedur terapi plasma konvalesen akan berlangsung sekitar 1−2 jam. Prosedur ini umumnya mirip dengan transfusi darah.
Setelah prosedur
Setelah menjalani terapi plasma konvalesen, pasien COVID-19 akan terus diawasi oleh dokter atau perawat. Hal ini bertujuan untuk memantau kondisi pasien setelah mendapatkan terapi plasma konvalesen.
Selama terapi ini dilakukan, dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan lain sesuai kebutuhan pasien, misalnya antivirus untuk COVID-19, seperti remdesivir atau favipirapir.
Itulah berbagai syarat dan prosedur terapi plasma kovalesen untuk COVID-19. Saat ini, terapi plasma konvalesen menjadi pengobatan yang tergolong efektif untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien COVID-19 dengan gejala berat atau yang kritis.
Oleh karena itu, bagi para penyintas COVID-19 yang memenuhi kriteria untuk menjadi donor plasma darah dan ingin mendonorkan darahnya, silakan mendaftarkan diri di situs plasmakonvalesen.covid19.go.id. Setiap tetes plasma yang didonorkan akan membantu menyelamatkan kehidupan.
Jika masih memiliki pertanyaan terkait terapi plasma konvalesen atau seputar penyakit COVID-19, Anda bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Melalui aplikasi ini, Anda juga bisa melakukan booking untuk tes COVID-19 dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.