Tes VDRL adalah skrining awal untuk mendeteksi adanya penyakit sifilis atau raja singa. Selain itu, pemeriksaan ini juga mampu membantu dokter dalam menentukan penanganan dan mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi akibat siflis.
Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penularan penyakit ini umumnya terjadi melalui hubungan seksual berisiko tinggi, yaitu bergonta-ganti pasangan dan tidak memakai kondom.
Penyakit sifilis bisa menyebabkan berbagai komplikasi, mulai dari kerusakan pada jantung, saraf, mata, bahkan otak. Makin cepat terdeteksi, makin cepat pula penyakit ini dapat diobati dan komplikasi yang berbahaya pun dapat dicegah sejak dini.
Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi sifilis atau tidak, skrining awal melalui tes VDRL dapat dilakukan, terutama pada orang yang berisiko tinggi tertular penyakit ini. Tes ini juga bisa dilakukan sebagai salah satu pemeriksaan premarital dan skrining kesehatan pada ibu hamil.
Sekilas tentang Tes VDRL
Pada dasarnya, tes VDRL dilakukan untuk mendeteksi antibodi atau sel imun terhadap bakteri penyebab sifilis. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan ketika seseorang menunjukkan gejala yang meliputi:
- Luka yang tidak terasa sakit, biasanya di area kelamin
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di area selangkangan
- Ruam yang tidak gatal
Selain sifilis, tes VDRL juga dilakukan untuk diagnosis penyakit frambusia dan pinta.
Orang yang memiliki banyak pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual juga disarankan untuk menjalani tes VDRL, sebab berisiko tinggi tertular atau menularkan sifilis. Dengan mendeteksi sifilis sejak dini, penderitanya diharapkan bisa mendapat pengobatan secepat mungkin.
Selain tes VDRL, seseorang yang berisiko atau dicurigai menderita sifilis juga mungkin dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan guna mendeteksi infeksi menular seksual lainnya, seperti skrining HIV atau pemeriksaan HPV DNA.
Prosedur Tes VDRL
Pada dasarnya, prosedur tes VDRL adalah sama dengan prosedur pengambilan darah pada umumnya. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Petugas medis akan memasang torniket atau tali pengikat pada lengan Anda agar vena mudah terlihat, sehingga memudahkan proses pengambilan darah.
- Area pengambilan darah dibersihkan dengan kapas beralkohol (alcohol swab).
- Sampel darah diambil menggunakan jarum suntik.
- Setelah darah diambil, area pengambilan darah akan ditutup dengan plester.
- Sampel darah kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis.
Hasil Tes VDRL
Ada dua kemungkinan hasil yang dapat muncul setelah menjalani tes VDRL, yaitu:
- Hasil negatif, berarti tidak terdapat antibodi terhadap bakteri sifilis dalam tubuh
- Hasil positif, berarti terdeteksi antibodi terhadap bakteri sifilis dalam tubuh
Terkadang, tes VDRL dapat menunjukkan hasil positif meski sebenarnya seseorang tidak menderita sifilis. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti HIV/AIDS, penyakit Lyme, malaria, pneumonia, lupus, atau tuberkulosis, yang memicu tubuh membentuk antibodi yang mirip dengan antibodi terhadap penyakit sifilis.
Sebaliknya, ada pula orang yang hasil tes VDRL-nya negatif, padahal ia menderita sifilis. Hal ini biasanya terjadi pada awal terinfeksi sifilis, ketika jumlah antibodi terhadap penyakit tersebut tidak cukup banyak untuk dideteksi alat pemeriksaan.
Oleh karena itu, untuk menegakkan diagnosis sifilis, dokter akan menganjurkan pengulangan tes atau menjalani pemeriksaan laboratorium lain, seperti fluorescent treponemal antibody-absorbed test (FT-ABS) atau treponema pallidum haemoagglutination assay (TPHA).
Efek samping Tes VDRL
Karena prosesnya hanya mengambil sampel darah, tes VDRL umumnya aman dilakukan dan tidak menimbulkan risiko yang besar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa tes VDRL dapat memicu beberapa efek samping berikut ini:
- Pusing
- Perdarahan
- Bengkak dan kemerahan di bekas suntikan (hematoma)
- Infeksi kulit bila luka bekas suntikan terkontaminasi kuman
Kini, Anda telah mengetahui tentang tes VDRL, baik kapan tes ini diperlukan maupun prosedur dan efek sampingnya. Bila Anda mengalami beberapa gejala sifilis, segeralah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bila tidak sempat untuk ke rumah sakit atau klinik, Anda juga bisa menggunakan layanan dokter ke rumah untuk melakukan konsultasi apakah diperlukan tes VDRL atau tidak dan menjalani tes VDRL bila memang diperlukan.