Tumor hidung adalah istilah untuk benjolan yang tumbuh di rongga hidung dan sekitarnya. Munculnya tumor hidung tidak boleh dianggap remeh karena bisa saja berkembang menjadi kondisi yang lebih parah. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala tumor hidung dan cara penanganannya.
Tumor hidung dapat bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor jinak umumnya tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak mengancam jiwa. Sebaliknya, tumor hidung yang bersifat kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
Tumor hidung tidak terbatas pada tumor yang tumbuh di rongga hidung saja, tapi juga tumor yang tumbuh di dalam sinus (tumor sinus paranasal) serta yang tumbuh di rongga belakang hidung atau nasofaring (tumor sinonasal).
Gejala Tumor Hidung yang Perlu Anda Waspadai
Gejala tumor hidung, baik yang bersifat jinak maupun ganas, umumnya memiliki banyak kesamaan. Beberapa gejalanya adalah:
- Hidung tersumbat dan meler
- Tenggorokan berlendir (post-nasal drip)
- Sering mimisan
- Sakit kepala
- Hilangnya indera penciuman atau indera pengecap
- Kesulitan membuka mulut
- Rasa nyeri di sekitar wajah, seperti di dahi, hidung, pipi, serta sekitar mata dan telinga
- Pembengkakan di wajah
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
Kenali Ragam Jenis Tumor Hidung
Berikut ini adalah ragam jenis tumor hidung yang terjadi berdasarkan sifatnya:
Jenis tumor hidung jinak
Beberapa jenis tumor hidung jinak yang terjadi di sekitar rongga hidung dan sinus adalah:
- Polip hidung, yaitu pertumbuhan jaringan abnormal pada lapisan mukosa hidung atau sinus
- Inverted papilloma, yaitu pertumbuhan tumor jinak di lapisan rongga hidung atau sinus yang biasanya terkait dengan infeksi human papillomavirus (HPV)
Jenis tumor hidung ganas
Jenis tumor hidung ganas (kanker hidung) yang terjadi di sekitar rongga hidung dan sinus antara lain:
- Karsinoma sel skuamosa
- Kanker kelenjar liur minor
- Adenokarsinoma
- Kanker neuroendokrin
- Esthesioneuroblastoma
Selain itu, beberapa jenis tumor ganas yang juga dapat terjadi di hidung adalah limfoma, kanker tulang, karsinoma kistik adenoid, melanoma, neuroblastoma, sarkoma jaringan lunak, dan karsinoma metastatik, yaitu kanker yang menyebar dari organ lain. Hanya saja, kasus-kasus ini cenderung jarang terjadi.
Faktor Risiko Tumor Hidung
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor hidung:
- Sering terpapar polusi, baik itu polusi udara, polusi dari lingkungan pekerjaan, seperti debu kayu, debu tekstil, atau debu dari kulit binatang, serta paparan asap rokok atau tembakau
- Sering terpapar bahan kimia, seperti senyawa nikel, alkohol isopropil, radium-226, formaldehida, dan kromium
- Terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV) atau Human papillomavirus (HPV)
- Sedang menjalani terapi radiasi di daerah wajah, misalnya untuk retinoblastoma
Cara Mendiagnosis Tumor Hidung dan Penanganannya
Tumor hidung dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, endoskopi, CT scan, dan MRI. Pengobatan untuk tumor hidung pada tiap orang berbeda, tergantung hasil pemeriksaan, lokasi, dan jenis tumor yang dimiliki.
Berikut ini adalah beberapa metode yang dapat dilakukan dokter untuk menangani tumor hidung:
- Prosedur operasi untuk pengangkatan tumor, bisa berupa operasi terbuka maupun menggunakan endoskopi
- Terapi radiasi menggunakan sinar X atau terapi proton untuk membunuh sel kanker
- Kemoterapi untuk membunuh sel kanker, yang bisa dilakukan bersamaan dengan terapi radiasi
- Perawatan paliatif untuk meringankan nyeri dan gejala lain yang dialami akibat adanya tumor
Tumor hidung merupakan kondisi yang perlu cepat ditangani agar kondisinya tidak semakin buruk dan menyebabkan komplikasi serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah ke tumor hidung, segera periksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa dipastikan dan ditangani.