Tumor payudara jinak termasuk kondisi yang tidak berbahaya dan bukanlah kanker. Agar dapat membedakan tumor jinak dengan tumor ganas di payudara, mari ketahui lebih dalam seputar ciri-ciri, jenis, dan penanganannya.
Tumor payudara jinak umumnya ditandai dengan munculnya benjolan di payudara. Anda tidak perlu khawatir jika mengalami kondisi ini, sebab benjolan yang muncul tidak terbentuk dari sel-sel ganas dan umumnya tidak membahayakan nyawa penderitanya.
Ciri-Ciri Tumor Payudara Jinak
Tumor jinak di payudara dapat dibedakan dengan tumor ganas atau kanker berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
Batasan tumor yang jelas
Benjolan yang disebabkan oleh tumor payudara jinak memiliki batas yang jelas dengan jaringan di sekitarnya. Hal ini tidak seperti tumor ganas di mana batasan tepi benjolannya tidak jelas.
Strukturnya kenyal dan lunak
Benjolan akibat tumor payudara jinak memiliki struktur yang kenyal dan lunak. Beda halnya dengan tumor ganas pada kanker payudara. Tumor ganas biasanya terasa keras dan padat ketika diraba menggunakan tangan.
Mudah digerakkan
Benjolan akibat tumor payudara jinak biasanya dapat digerakkan. Sebaliknya, jika tumor bersifat ganas, benjolannya tidak bisa digerakkan sama sekali seperti menyatu dengan jaringan di sekitarnya.
Jenis-Jenis dan Penyebab Tumor Payudara Jinak
Berikut ini adalah beberapa jenis tumor payudara jinak yang umum ditemui beserta penyebabnya:
1. Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan jenis tumor payudara jinak yang paling sering dialami oleh wanita muda usia 15–35 tahun. Fibroadenoma terjadi ketika sel-sel di kelenjar dan jaringan ikat payudara tumbuh secara berlebihan. Penyebabnya diduga karena pengaruh hormon di dalam tubuh wanita.
Benjolan akibat fibroadenoma umumnya dapat hilang dengan sendirinya, tetapi terkadang ada juga yang menetap dan membesar.
2. Fibrokistik
Jika benjolan di payudara Anda hilang timbul sesuai siklus menstruasi, kemungkinan penyebabnya adalah fibrokistik. Munculnya benjolan akibat fibrokistik disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi. Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita usia 20–50 tahun.
3. Kista payudara
Kista payudara merupakan benjolan berisi cairan yang bisa terbentuk pada salah satu atau kedua payudara. Benjolan ini tidak bersifat kanker, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Wanita dari segala usia rentan mengalami kista payudara. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh wanita usia 35–50 tahun.
Penanganan Tumor Payudara Jinak
Dalam banyak kasus, tumor payudara jinak tidak memerlukan penanganan khusus karena dapat mengecil dan hilang dengan sendirinya. Prosedur medis atau operasi baru akan dilakukan bila tumor payudara jinak makin membesar dan menimbulkan nyeri.
Beberapa prosedur medis yang bisa dilakukan untuk menangani tumor payudara jinak meliputi:
Bedah lumpektomi
Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat tumor atau benjolan yang tidak terlalu besar beserta sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya.
Bedah krioterapi
Pada prosedur krioterapi, jarum khusus akan dimasukkan langsung ke area tumor payudara. Setelah itu, melalui jarum ini, dokter akan menyemprotkan gas cair yang dapat membekukan dan menghancurkan jaringan tumor.
Terkadang, tumor atau benjolan dapat muncul kembali di payudara walaupun sudah dilakukan pengangkatan tumor. Hal ini bukan berarti tumor tersebut bersifat ganas, melainkan ada tumor jinak baru yang tumbuh di payudara.
Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan tidak ada lagi jaringan tumor yang tumbuh.
Benjolan di payudara sering kali merupakan tumor payudara jinak. Meski demikian, Anda tetap tidak boleh menganggapnya sepele. Segera periksakan diri ke dokter bila benjolan di payudara makin membesar dan menimbulkan rasa nyeri.