Ibu hamil perlu mengenali ciri-ciri ketuban pecah, agar dapat membedakan pecah ketuban yang normal dan yang perlu diwaspadai. Jika mengalami pecah ketuban, ibu hamil harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan, meskipun belum waktunya melahirkan. Apalagi jika kondisi pecah ketuban tidak wajar.
Saat hamil, air ketuban bisa saja pecah secara tiba-tiba, baik tepat pada waktunya (menjelang persalinan) maupun sebelum usia kehamilan cukup bulan untuk melahirkan.
Air ketuban memiliki fungsi yang sangat penting bagi janin di dalam kandungan, yaitu untuk melindungi janin dari benturan, membantu perkembangan organ tubuh janin, menjaga suhu yang optimal untuk janin, serta memberikan ruang untuk pergerakan janin.
Memahami Air Ketuban Pecah
Ketuban pecah bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari oleh ibu hamil. Ciri-ciri ketuban pecah yang normal adalah cairan yang dikeluarkan tidak berbau, berwarna bening, atau bisa saja bercampur sedikit darah.
Setiap ibu hamil mungkin akan mengalami ciri-ciri ketuban pecah yang berbeda-beda, ada yang menetes secara lambat dan ada juga yang keluar dari vagina secara deras.
Ketuban pecah umumya menjadi pertanda bahwa ibu hamil akan segera melahirkan. Namun, jika ketuban telah pecah dan ibu hamil tidak kunjung merasakan tanda-tanda akan melahirkan dalam kurun waktu 24 jam, dokter biasanya akan menyarankan tindakan induksi.
Tujuan prosedur induksi ini adalah untuk mempercepat proses persalinan dan mengurangi risiko bayi mengalami komplikasi lebih lanjut. Salah satunya adalah infeksi.
Ciri-Ciri Ketuban Pecah yang Harus Diwaspadai
Terjadinya pecah ketuban tidak boleh dibiarkan atau dianggap sepele. Anda wajib untuk segera memberi tahu dokter atau bidan tentang kejadian ini, guna mengantisipasi adanya gangguan pada kehamilan.
Berikut ini adalah ciri-ciri ketuban pecah yang perlu diwaspadai:
- Air ketuban berwarna kekuningan atau kehijauan, yang mana ini menjadi tanda bahwa telah terjadi percampuran antara air ketuban dengan mekonium (tinja pertama janin)
- Air ketuban pecah disertai demam
- Air ketuban pecah disertai gawat janin
- Air ketuban berbau busuk, yang mana mengindikasikan adanya infeksi dalam kandungan
- Warna air ketuban lebih gelap, yang mana bisa saja mengindikasikan janin telah meninggal di dalam kandungan
- Air ketuban pecah sebelum minggu ke-37 kehamilan (ketuban pecah dini)
Apabila ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda persalinan, segera ambil pembalut dan gunakan untuk membersihkan rembesan cairan tersebut. Penggunaan pembalut diperlukan untuk mengecek warna dan jumlah air ketuban yang keluar.
Wajar bila Bumil khawatir ketika ketuban pecah, terlebih jika hal itu terjadi sebelum waktunya. Namun, sebaiknya Bumil jangan panik. Ambil napas yang dalam selama beberapa saat dan coba tenangkan diri.
Perhatikan warna, jumlah, dan aroma air ketuban, serta waktu keluarnya. Setelah itu, segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Mengetahui ciri-ciri ketuban pecah memang penting. Namun, yang lebih penting lagi adalah menjaga kesehatan diri Bumil dan janin selama masa kehamilan. Jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan.