Herpes di bibir dan mulut merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1). Kondisi ini dapat ditandai dengan munculnya luka lepuh di sekitar bibir dan mulut. Namun, infeksi ini juga memiliki gejala lain yang perlu diketahui agar bisa ditangani dengan tepat.
Herpes di bibir dan mulut dikenal juga dengan herpes oral. Seperti namanya, herpes di bibir dan mulut menyebabkan luka lepuh yang menyakitkan di area luar bibir dan mulut. Meski begitu, luka lepuh tersebut dapat menyebar ke bagian dalam mulut, seperti gusi, lidah, dan langit-langit mulut.
Herpes di bibir dan mulut bisa dialami siapa saja dan dapat menular dengan mudah. Penularan jenis herpes ini terjadi melalui kontak langsung dengan penderita herpes, misalnya saat berciuman, berhubungan seks oral, atau berbagi alat makan dan minum.
Gejala Herpes di Bibir dan Mulut
Gejala herpes di bibir dan mulut biasanya muncul dalam kurun waktu 1–3 minggu setelah terinfeksi virus (masa inkubasi virus). Gejala yang muncul pun beragam, tetapi penderita herpes di bibir atau mulut biasanya akan mengalami sariawan setelah melakukan kontak dengan penderita herpes oral.
Selain sariawan, gejala herpes di mulut dan bibir lainnya dapat berupa:
- Muncul luka lepuh atau lenting kecil pada area bibir dan sekitarnya
- Timbul rasa gatal dan sensasi seperti kesemutan pada area yang terinfeksi
- Timbul gejala lain seperti nyeri otot, demam, sakit kepala, kelelahan, sakit saat menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening
Herpes di bibir dapat sembuh, tetapi virus herpes tidak bisa hilang sepenuhnya. Setelah gejala infeksi menghilang, virus ini akan tinggal di jaringan saraf tulang belakang dalam kondisi ‘tidur’ atau nonaktif.
Virus herpes dapat kembali aktif atau kambuh sewaktu-waktu saat seseorang yang terpapar virus tersebut sedang stres berat atau menderita cedera fisik.
Cara Mengatasi Herpes di Bibir dan Mulut
Jika mengalami gejala herpes di sekitar bibir dan mulut, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.
Jika dari hasil pemeriksaan Anda terbukti menderita penyakit herpes di bibir dan mulut, dokter akan memberikan pengobatan berupa antivirus, seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir. Pemberian obat jenis ini bertujuan untuk meringankan gejala dan menekan risiko penyebaran herpes oral ke orang lain.
Selain pemberian obat-obatan di atas, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala yang muncul, seperti:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol
- Menjaga kondisi bibir dan mulut tetap bersih
- Mengompres area yang luka dengan kompres dingin atau hangat untuk meredakan rasa sakit yang muncul
- Menghindari konsumsi minuman hangat, makanan pedas, asam dan asin selama beberapa waktu
Herpes tidak bisa disembuhkan, sehingga penting untuk mengetahui cara meminimalkan penularannya. Anda disarankan untuk menghindari penggunaan gelas, alat makan, atau pelembap bibir bersama penderita herpes oral karena benda-benda tersebut berpotensi menjadi media penularan virus herpes.
Selain itu, disarankan untuk sementara menghindari aktivitas seks dengan penderita herpes yang memiliki gejala, karena bisa menyebabkan tertularnya virus herpes di bibir dan mulut.
Meski dapat menyerang semua usia, anak-anak memiliki risiko yang lebih besar mengalami herpes di bibir dan mulut, terlebih jika orang tua atau pengasuhnya sedang menderita herpes.
Oleh karena itu, jika anak Anda atau Anda sendiri mengalami berbagai gejala herpes di bibir dan mulut, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.