Anatomi kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan dengan fungsi yang berbeda-beda. Agar tetap berfungsi secara optimal, kulit pun memerlukan asupan nutrisi yang tepat.
Kulit merupakan salah satu organ terbesar pada tubuh manusia yang meliputi hampir seluruh permukaan tubuh. Kulit memiliki ketebalan yang dapat berbeda pada tiap orang, tergantung pada jenis kelamin, usia, dan faktor lain seperti kondisi medis tertentu.
Secara umum, kulit pria lebih tebal daripada kulit wanita, serta kulit anak-anak lebih tipis daripada kulit orang dewasa. Kulit juga memiliki berbagai fungsi, antara lain:
- Melindungi otot, tulang, maupun organ lain yang berada dalam tubuh
- Melindungi tubuh dari kuman, virus, atau paparan zat kimia
- Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
- Membantu sintesis vitamin D
- Menjaga suhu tubuh tetap stabil
- Merasakan sensasi nyeri maupun sentuhan
Anatomi Kulit Beserta Fungsinya
Kulit merupakan organ dinamis yang terus menerus mengalami perubahan selama seseorang hidup. Lapisan yang ada pada bagian dalam akan menggantikan lapisan luar yang luruh tanpa disadari.
Berikut adalah struktur anatomi kulit manusia yang terdiri dari 3 lapisan kulit beserta fungsinya:
1. Epidermis
Struktur anatomi kulit manusia yang pertama adalah epidermis. Lapisan epidermis tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan nutrisi dan pembuangan diperoleh dari lapisan yang lebih dalam, yaitu dermis. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel yang disebut stratum, yaitu:
Stratum korneum, yaitu lapisan yang terdiri dari sel tanduk keras yang terbentuk dari keratin. Lapisan terluar kulit ini berfungsi untuk menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam.
Stratum lusidum, yaitu lapisan tipis yang hanya terdapat pada kulit tebal di telapak tangan dan kaki. Lapisan ini berfungsi untuk meredam gesekan antara lapisan epidermis.
Stratum granulosum, yaitu lapisan ketiga dari epidermis yang berfungsi untuk membentuk sel-sel pelindung kulit.
Stratum spinosum, yaitu bagian epidermis yang berperan dalam menciptakan keratin, yaitu bahan pembentukan sel kulit, rambut, dan kuku.
Stratum basale, yaitu lapisan terdalam di epidermis yang aktif membentuk sel kulit. Pada lapisan ini terdapat melanosit, yaitu sel pembentuk warna kulit (pigmen) yang berfungsi melindungi kulit dari radiasi sinar UV.
Dalam anatomi kulit, di bagian epidermis juga terdapat sel Langerhans yang berperan sebagai bagian dari sistem imunitas kulit dan berfungsi untuk membuat kulit sensitif terhadap sentuhan.
2. Dermis
Lapisan kedua dalam struktur anatomi kulit manusia adalah dermis. Dermis berfungsi mendukung epidermis dan memiliki struktur yang lebih kompleks. Struktur penyusun dermis terdiri dari serat elastis, serat retikuler, dan serat kolagen.
Selain itu, dermis juga mengandung pembuluh darah bersama dengan ujung saraf, sistem limfatik, kelenjar keringat dan kelenjar minyak, folikel rambut, jaringan penyambung, dan sel imunitas kulit.
Dermis berperan penting dalam menjaga kelenturan kulit dan mempertahankan kondisi kulit tetap prima.
3. Hipodermis
Lapisan ketiga dalam struktur anatomi kulit manusia adalah hipodermis. Hipodermis berada di bawah lapisan dermis dan berfungsi melekatkan kulit dengan otot atau tulang.
Hipodermis sendiri sebenarnya bukan lagi bagian dari lapisan kulit. Pada lapisan ini, terdapat jaringan lemak yang menjadi bantalan, melindungi tubuh dari panas dan dingin, dan sebagai tempat penyimpanan energi.
Nutrisi Pendukung Kulit
Selain mengenali struktur anatomi kulit, penting juga mengetahui nutrisi apa saja yang dapat menjaga kesehatan setiap lapisan kulit. Ini karena kulit membutuhkan nutrisi yang cukup agar tetap berfungsi optimal.
Beberapa nutrisi yang dapat mendukung kesehatan kulit adalah:
Vitamin
Vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit antara lain vitamin A, C, E, D, dan K. Vitamin A dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan keratin di lapisan terluar kulit, mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, serta mengurangi kerutan.
Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dapat membantu proses sintesis kolagen dan melindungi kulit dari paparan sinar UV. Sementara vitamin E dibutuhkan untuk membantu mengatasi kerusakan kulit yang disebabkan radikal bebas dan melindunginya dari paparan sinar matahari.
Vitamin D berguna untuk membantu sistem imunitas dan proses perbaikan kulit sedangkan vitamin K bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka, memar, dan area yang terkena operasi.
Antioksidan
Untuk mengendalikan kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh radikal bebas, konsumsilah makanan yang mengandung antioksidan. Beberapa jenis makanan yang kaya akan antioksidan adalah delima, buah kering, stroberi, kembang kol, bit, tomat, kacang-kacangan, kayu manis, dan paprika.
Asam lemak omega-3
Asam lemak Omega-3 juga penting untuk menjaga lapisan luar kulit tetap kuat. Omega-3 bisa didapatkan dari salmon, makarel, sarden, tuna, dan kacang-kacangan, atau makanan yang sudah ditambahkan kandungan omega-3.
Kolagen
Produksi kolagen akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga penting untuk mengonsumsi makanan yang memuat kandungan kolagen. Ini karena kolagen dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan sel kulit baru, melindungi kulit, serta menjaga elastisitas kulit.
Kolagen ditemukan pada berbagai jenis makanan, seperti sup tulang, kulit ayam, daging sapi, dan juga ikan.
Menjaga kesehatan tiap lapisan dalam anatomi kulit dapat dilakukan dengan mencukupi nutrisi pendukungnya. Selain itu, hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di bawah terik matahari. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, bila mengalami keluhan.