Penyebab muntaber bermacam-macam. Namun, kondisi ini umumnya terjadi karena gastroenteritis atau peradangan pada saluran cerna akibat konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis. Langkah pencegahan dapat dilakukan agar terhindar dari muntaber.
Muntaber sebenarnya bisa ditangani secara mandiri dengan memperbanyak istirahat dan mengonsumsi makanan lunak. Namun, bila sudah cukup parah, muntaber bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, bahkan dehidrasi yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, mencegah muntaber sejak dini penting dilakukan agar terhindar dari komplikasi yang dapat terjadi. Nah, langkah pencegahan muntaber ini dapat dilakukan dengan mengetahui dan menghindari beragam penyebabnya.
Mengenali Penyebab Muntaber
Ada beberapa penyebab peradangan saluran cerna yang dapat memicu terjadinya muntaber, yaitu:
1. Infeksi virus
Infeksi virus menjadi penyebab muntaber yang paling sering terjadi. Beberapa jenis virus yang dapat menjadi penyebabnya adalah Norovirus, Rotavirus, Astovirus, dan Adenovirus.
Virus-virus ini dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi maupun kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus.
2. Infeksi bakteri
Ada berbagai jenis bakteri yang dapat menyebabkan muntaber, di antaranya Escherichia coli, Vibrio cholerae, Clostridium difficile, Campylobacter, Shigella, Salmonella, Staphylococcus, dan Yersinia.
Bakteri tersebut dapat menyebar melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang atau susu yang tidak dipasteurisasi. Bakteri kemudian masuk saluran pencernaan dan menginfeksi usus.
3. Infeksi parasit
Beberapa jenis parasit, seperti Entamoeba histolytica, Giardia, Crystosporidium, dan Cyclospora cayetanensis, juga dapat menginfeksi saluran cerna dan menyebabkan muntaber. Parasit ini dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau minuman yang tidak dimasak hingga matang.
Selain infeksi kuman di atas, muntaber juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi lain, seperti:
- Kehamilan
- Intoleransi laktosa
- Konsumsi makanan atau minuman secara berlebihan dalam satu waktu
- Obat-obatan tertentu, seperti ciprofloxacin atau cefadroxil dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Muntaber dapat dialami siapa saja. Namun, orang yang daya tahan tubuhnya lemah lebih rentan mengalami muntaber, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit autoimun, seperti kanker atau HIV/AIDS.
Selain itu, penggunaan toilet bersama juga dapat memudahkan penyebaran kuman penyebab muntaber. Oleh karena itu, berbagai langkah pencegahan perlu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.
Cara Mencegah Muntaber
Setelah mengetahui penyebabnya, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah muntaber berikut ini:
- Mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah mengganti popok bayi, serta setelah buang air besar atau buang air kecil.
- Menjaga kebersihan makanan, mulai dari proses mencuci, menyimpan, memasak, hingga menyajikannya, serta kebersihan alat makan seperti sendok, gelas, dan piring
- Memasak makanan hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi, terutama daging dan telur
- Menjaga kebersihan kamar mandi dan toilet
- Mengonsumsi air yang sudah dimasak hingga matang atau air kemasan yang terjamin kebersihannya
Vaksinasi rotavirus juga bisa menjadi salah satu langkah pencegahan muntaber akibat infeksi rotavirus. Namun, vaksinasi ini hanya dapat diberikan kepada bayi saja sebagai golongan yang paling rentan terinfeksi rotavirus penyebab muntaber.
Muntaber dapat disebabkan berbagai hal, termasuk infeksi virus, bakteri, maupun parasit. Kondisi ini mudah menular apabila kebersihan diri dan lingkungan tidak dijaga. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan berbagai upaya pencegahan muntaber seperti yang telah dipaparkan di atas.
Bila Anda mengalami gejala muntaber hingga lebih dari 1 hari atau muntah dan tinja disertai darah, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab muntaber yang Anda alami dan mendapatkan penanganan yang tepat.