Anatomi hidung tersusun dari beberapa bagian yang saling mendukung guna menciptakan mekanisme kerja yang optimal. Jika salah satu bagian tersebut terganggu, fungsi hidung sebagai organ penciuman dapat terganggu.
Hidung merupakan satu di antara lima panca indra. Berkat organ ini, manusia bisa mengenali berbagai macam aroma, seperti bau harum atau bau busuk. Dengan mengetahui anatomi hidung, diharapkan Anda dapat memahami cara kerja hidung berikut cara menjaga kesehatannya.
Susunan Anatomi Hidung
Berikut adalah susunan anatomi hidung yang penting untuk diketahui:
1. Lubang hidung
Dari tampilan luar hidung, Anda hanya akan melihat dua buah lubang kecil yang menuju rongga hidung. Dua lubang ini berperan sebagai pintu keluar dan masuknya udara ketika bernapas.
2. Bulu-bulu halus
Pada rongga hidung, akan tampak bulu-bulu halus yang menempel. Bulu-bulu ini berfungsi menyaring kotoran yang masuk ke rongga hidung. Pada saat-saat tertentu, lendir dan kotoran dapat menggumpal di antara bulu-bulu halus hidung.
3. Silia
Di dalam rongga hidung, terdapat pula jaringan-jaringan kecil yang bekerja seperti sapu. Silia berfungsi untuk menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak turun ke saluran pernapasan yang lebih dalam.
Silia sangat sensitif terhadap zat berbahaya, salah satunya asap rokok. Fungsi silia akan terganggu jika terkena zat tersebut berulang kali. Jika silia rusak, risiko Anda untuk terkena gangguan pernapasan, seperti bronkitis, dapat meningkat.
4. Dinding tengah
Di antara dua lubang hidung, terdapat dinding tengah atau pemisah yang dikenal sebagai septum. Dinding ini terbuat dari tulang dan tulang rawan (tulang lunak).
Dinding pemisah bagian atas yang berdekatan dengan mata diisi oleh tulang. Sementara pada bagian tengah dan bawahnya diisi oleh tulang rawan. Itulah alasan hidung bagian tengah dan bawah terasa lentur ketika ditekan.
5. Dinding samping
Selain dinding tengah, hidung juga memiliki dinding samping atau lateral. Dinding samping ini terdiri dari jaringan tulang dan pembuluh darah yang dikenal sebagai turbinat atau concha. Struktur tersebut memainkan peran penting untuk menghangatkan, melembapkan, dan menyaring udara yang kita hirup.
6. Sinus
Di dalam hidung terdapat empat sinus, yaitu sinus maksilaris sebagai sinus terbesar yang berada di tulang pipi, sinus frontal yang berada di bagian tengah dahi, sinus ethmoid yang terletak di jembatan hidung antara kedua mata, dan sinus sphenoid di tulang belakang rongga hidung.
Keempat sinus ini dilapisi oleh mukosa yang memproduksi lapisan lendir. Hingga kini belum jelas fungsi dari sinus. Ketika lendir, kotoran, dan kuman terperangkap dalam sinus, maka dapat terjadi peradangan yang dikenal sebagai sinusitis.
Cara Kerja Hidung
Hidung dikenal sebagai indra pembau. Salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui makanan berbau busuk yang sudah tidak layak dikonsumsi dan makanan berbau segar yang masih layak dikonsumsi. Lantas bagaimana cara kerja hidung sehingga membuat kita mengetahui berbagai macam bau?
Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke rongga hidung. Di bagian atas rongga hidung terdapat epitelium penciuman atau olfaktori. Olfaktori memegang peranan penting dalam hal penciuman karena mengandung reseptor yang dapat mendeteksi aroma.
Setelah berhasil mengenali bau, reseptor mengirim sinyal ke saraf penciuman dan dilanjutkan ke bulbus olfaktorius (olfactory bulb). Setelah itu, sinyal dikirim ke otak untuk diinterpretasikan sebagai bau sebagaimana yang Anda hirup.
Hidung juga memiliki peran penting lainnya, yaitu sebagai pintu saluran pernapasan. Mula-mula udara yang kita hirup akan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung untuk dilakukan proses penyaringan. Debu atau partikel yang tidak seharusnya masuk ke dalam paru-paru akan tertinggal di rongga hidung.
Udara yang sudah bersih akan melanjutkan perjalanannya ke trakea atau pipa udara, kemudian berakhir di paru-paru. Ketika kita mengembuskan napas, udara dari paru-paru akan keluar melewati jalan yang sama.
Cara Menjaga Kesehatan Hidung
Menjaga kesehatan hidung, sebagai salah satu saluran pernapasan yang penting bagi kita, bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan sinus Anda. Di antaranya adalah dengan:
- Menutup mulut saat bersin atau batuk, serta gunakan masker saat di tempat umum. Tujuannya adalah untuk menghindari penularan virus dan bakteri sebagai penyebab utama infeksi saluran pernapasan.
- Menghindari kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan, karena tangan yang kotor dapat menjadi sarana penyebaran virus dan bakteri menuju hidung.
- Sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun agar virus dan bakteri tidak sempat hidup lama di tangan dan menyebar ke mana-mana.
- Menghindari asap rokok, asap kendaraan, asap dari pembakaran sampah, dan debu. Pasalnya, udara kotor mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah pada sinus dan tentunya pernapasan.
- Menghindari pemicu alergi (alergen), terutama bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap debu, bulu hewan, dan jamur.
- Mersihkan pendingin ruangan secara teratur agar tidak menjadi sarang virus dan bakteri.
Selain memahami anatomi hidung, yang tidak kalah penting adalah selalu berusaha menjaga kesehatan hidung. Bila sewaktu-waktu Anda merasakan adanya gangguan pada hidung atau pernapasan, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.