Daging sapi termasuk salah satu sumber nutrisi penting bagi tubuh. Di sisi lain, daging sapi juga bisa menjadi sumber lemak dan kolesterol jahat yang berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, daging sapi perlu diolah dengan benar supaya Anda tidak perlu takut dengan dampak buruknya.
Daging sapi merupakan sumber protein, vitamin B, dan berbagai jenis mineral, seperti fosfor, selenium, dan zat besi yang penting bagi tubuh. Konsumsi daging sapi sangat baik untuk menjaga tubuh tetap berenergi dan mencegah anemia.
Meski punya manfaat untuk kesehatan, konsumsi daging sapi juga berisiko menyebabkan masalah kesehatan akibat lemak jenuh di dalamnya, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL). Terlalu banyak makan daging sapi, terutama daging sapi olahan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung iskemik, stroke, dan diabetes tipe 2.
Namun, Anda bisa mengurangi risiko beragam penyakit tersebut dengan cara memilih, mengolah, dan mengonsumsi daging sapi yang tepat.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengonsumsi Daging Sapi
Tidak hanya jumlah konsumsi daging sapi yang harus dibatasi, cara menyimpan dan mengolahnya pun harus diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa cara yang sebaiknya Anda lakukan:
1. Memilih daging sapi
Pilih bagian daging sapi yang lemaknya lebih sedikit, seperti paha belakang, paha depan, has luar (sirloin), atau pinggang. Selain itu, pilih daging sapi yang berwarna merah segar dan bersih.
Hindari membeli daging sapi yang sudah berwarna kecokelatan, berlendir, atau tampak kotor. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi daging sapi asli, bukan daging olahan seperti daging asap atau sosis.
2. Menyimpan daging sapi
Simpan daging sapi di
bersuhu <4°C atau di lemari pembeku bersuhu -18°C segera setelah membelinya, atau maksimal 2 jam setelah di luar ruangan. Hal ini bertujuan untuk menjaga daging tetap segar, mempertahankan nutrisinya, dan memperpanjang umur penyimpanan makanan.
Jika disimpan di kulkas, daging sapi mentah hanya dapat bertahan selama 1–2 hari, sedangkan daging sapi yang telah dimasak selama 3–4 hari. Namun, bila disimpan di dalam lemari pembeku, daging sapi mentah mampu bertahan hingga 3–4 bulan, sedangkan daging sapi matang 2–6 bulan.
Selain itu, simpan daging sapi di dalam wadah bersih dan tertutup rapat. Letakkan daging sapi di tempat terpisah dan jauh dari bahan makanan lain, seperti sayur dan buah, untuk mencegah kontaminasi bakteri. Jika ingin mencairkan daging sapi yang beku, letakkan di dalam kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
3. Mengolah daging sapi
Selalu cuci tangan sebelum dan setelah memegang daging sapi, begitu pula dengan peralatan memasak yang digunakan. Cuci dengan air hangat atau panas dengan sabun untuk membasmi bakteri dengan maksimal.
Saat mengolah daging sapi, gunakan pisau dan talenan yang berbeda dengan yang digunakan untuk memotong bahan makanan lain. Tujuannya adalah untuk mencegah kontaminasi silang. Penting juga untuk tidak mencuci daging sapi mentah guna mencegah penyebaran bakteri ke wastafel atau bahan makanan lain.
Sebelum daging sapi dimasak, buang lemak daging terlebih dahulu, terutama jika ingin membuat sup atau semur. Masak daging sapi dengan suhu minimal 71°C agar bakteri benar-benar mati.
Selain itu, daging sebaiknya tidak digoreng, melainkan dipanggang atau direbus. Jika tidak ingin mengolahnya dengan dua cara tersebut, Anda disarankan untuk menumisnya. Anda bisa menggunakan minyak yang sehat bagi jantung, seperti minyak bunga matahari, minyak kanola, minyak kedelai, atau minyak zaitun.
4. Mengonsumsi daging sapi
Sebaiknya Anda seimbangkan konsumsi daging sapi dengan sayuran berserat. Kandungan serat yang tinggi dalam sayur diketahui dapat mengurangi penyerapan kolesterol setelah mengonsumsi daging sapi.
Batasi konsumsi daging merah, seperti daging sapi dan daging rusa, yang tinggi zat besi bila Anda sedang mengonsumsi suplemen zat besi yang diresepkan dokter. Hal ini guna mencegah kelebihan zat besi dalam darah.
Kini, Anda sudah tahu cara memilih, mengolah, dan mengonsumsi daging sapi yang baik dan benar. Jadi, Anda bisa menyantap menu daging sapi tanpa rasa khawatir. Tentunya, imbangi dengan asupan sumber nutrisi lain dan olahraga secara rutin agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari ancaman penyakit.
Konsumsi daging sapi ini juga perlu diperhatikan jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, misalnya penyakit jantung, hipertensi, atau masalah ginjal. Sebaiknya, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan saran tentang batasan asupan daging sapi yang tepat, sesuai dengan kondisi Anda.