Seperti makanan dan minuman, obat juga memiliki tanggal kedaluwarsa. Obat yang sudah kedaluwarsa sebaiknya tidak dikonsumsi lagi karena berisiko menyebabkan gangguan kesehatan. Simak informasi berikut agar kamu terhindar dari konsumsi obat kedaluwarsa.
Obat yang sudah kedaluwarsa tidak lagi dapat bekerja dengan efektif. Ini bisa berakibat fatal jika dikonsumsi untuk penyakit kronis atau penyakit yang gawat. Selain itu, komposisi obat yang kedaluwarsa juga bisa jadi sudah berubah sehingga berisiko menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Cara Mengenali Obat Kedaluwarsa
Produsen obat diwajibkan untuk mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada setiap kemasan produk yang dihasilkannya. Keterangan tanggal kedaluwarsa ini biasanya didahului tulisan exp, ED, expiry date, expiry, exp date, use by, atau use before.
Untuk mengenali apakah obat sudah kedaluwarsa atau belum, kamu bisa lihat cara membaca keterangan tanggal kedaluwarsa obat, seperti di bawah ini:
1. Keterangan expiry date
Jika pada kemasan obat yang akan kamu minum tertera keterangan ‘expiry date’, ini berarti obat tersebut aman dan akan memberikan manfaat maksimal hingga tanggal yang tertera pada kemasan.
Sebagai contoh, pada kemasan obat tertera ‘expiry date: Desember 2020’, maka obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi setelah tanggal 31 Desember 2020.
2. Keterangan use by date
Tidak hanya ‘expiry date’ , ada juga produsen obat yang menggunakan keterangan ‘use by’ atau ‘use by date’ di kemasan obat. Jika kamu menemukan keterangan seperti ini, artinya obat tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi lagi pada akhir bulan sebelum tanggal yang tertera.
Misalnya, pada kemasan obat tertulis ‘use by Januari 2019’, maka obat itu sebaiknya tidak dikonsumsi setelah 31 Desember 2018.
3. Keterangan lain
Selain 2 keterangan di atas, produsen obat juga terkadang menampilkan keterangan lain, seperti ‘discard 7 days after opening’. Ini artinya jika obat masih tersisa setelah 7 hari dibuka dan dikonsumsi, obat tersebut harus dibuang, atau dikembalikan ke apotek untuk dihancurkan meski belum kedaluwarsa.
Selain itu, perlu diingat juga bahwa beberapa obat memiliki tanggal kedaluwarsa yang singkat sehingga tidak dapat disimpan lama setelah dibuka. Beberapa obat itu antara lain:
- Obat tetes mata
Obat tets mata biasanya hanya baik digunakan selama 4 minggu setelah pertama kali dibuka. Ini karena mata manusia sensitif terhadap bakteri yang bisa saja mengontaminasi obat setelah kemasannya dibuka.
- Antibiotik racikan
Antibiotik bubuk yang dicampur air juga mudah kedaluwarsa. Biasanya apoteker menyatakan obat ini akan kedaluwarsa hanya dalam waktu 1–2 minggu, tergantung produknya.
Tips untuk Mencegah Konsumsi Obat Kedaluwarsa
Sebelum terlambat, yuk atur kembali kotak obatmu dan mulailah perhatikan tanggal kedaluwarsa obat yang akan kamu konsumsi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa bisa berakibat fatal, terutama jika obat tersebut digunakan untuk menangani kondisi serius, misalnya epinefrin untuk reaksi alergi parah, nitrogliserin untuk angina, insulin untuk diabetes, serta vaksinasi untuk mencegah penyakit menular.
Untuk mengantisipasi konsumsi obat yang sudah kedaluwarsa, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan, di antaranya:
- Periksa kotak obat di rumah secara rutin tiap 6 bulan sekali.
- Pisahkan antara obat yang masih layak konsumsi dan obat yang mendekati tanggal kedaluwarsa. Buang obat yang sudah kedaluwarsa.
- Ikuti petunjuk penyimpanan pada kemasan atau label obat.
- Hindari menyimpan obat di tempat yang lembap dan panas, seperti di mobil. Sebaliknya simpan obat di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terpapar sinar matahari.
Kalau kamu terlanjur mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa, segera periksakan diri ke dokter, ya. Dengan begitu, dokter bisa memeriksa apakah ada efek negatif dari obat tersebut dan memberikan obat yang baru.