Skala nyeri digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan rasa sakit yang dirasakan pasien. Skala nyeri dapat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat, merencanakan pengobatan, dan mengukur efektivitas pengobatan.
Tak hanya tingkat keparahan, skala nyeri juga dapat digunakan untuk mengetahui durasi dan jenis nyeri yang dirasakan oleh pasien. Pengukuran skala nyeri dapat dilakukan pada pasien dari segala usia, mulai bayi baru lahir hingga lansia, serta pada mereka yang memiliki gangguan dalam berkomunikasi.
Macam-Macam Skala Nyeri
Ada banyak metode untuk mengukur skala nyeri, namun yang paling sering digunakan antara lain:
1. Numeric rating scale (NRS)
Numeric rating scale merupakan skala nyeri yang paling sering digunakan. Skala nyeri ini dirancang untuk digunakan oleh pasien yang berusia di atas 9 tahun. Tingkat intensitas nyeri ini dapat dinilai pada perawatan awal, atau secara berkala setelah perawatan.
Pada mengukuran skala nyeri ini, pasien diminta untuk menilai rasa sakit yang dialami menggunakan angka 0–10 atau 0–5. Semakin besar angka yang dipilih, maka semakin sakit juga nyeri yang dirasakan. Berikut adalah penjelasannya:
- Angka 0 artinya tidak nyeri
- Angka 1–3 artinya nyeri ringan
- Angka 4–6 artinya nyeri sedang
- Angka 7–10 artinya nyeri berat
2. Visual analog scale (VAS)
Skala nyeri ini menggunakan garis sepanjang 10 cm yang dicetak pada selembar kertas. Di ujung garis sebelah kiri terdapat tulisan "tidak sakit" dan di ujung lainnya terdapat tulisan "sakit yang teramat sangat".
Pasien diminta untuk memberi tanda titik atau X pada garis untuk menunjukkan intensitas rasa sakit yang diderita. Kemudian dokter akan mengukur garis untuk menghitung skor nyeri.
3. Verbal rating scale (VRS)
Skala nyeri berupa verbal rating scale menggunakan kata-kata, angka, atau warna untuk menilai rasa sakit. Misalnya, dalam satu garis lurus terdapat kata-kata mulai dari “tidak nyeri”, “nyeri ringan”, “nyeri sedang”, “sangat nyeri”, “sangat nyeri sekali”, hingga “amat sangat nyeri sekali”.
Setiap kata tersebut dipasangkan dengan angka (misalnya, "tidak nyeri" = 0 dan "amat sangat nyeri sekali" = 5).
4. Face pain scale (FPS)
Untuk anak-anak, skala nyeri biasanya menggunakan beberapa gambar wajah dengan warna dan ekspresi yang berbeda. Anak dapat memilih wajah yang mereka rasa paling sesuai dengan tingkat nyeri yang mereka alami.
5. McGill pain questionnaire (MPQ)
Skala nyeri jenis ini berbentuk seperti kuesioner berisi 78 kata yang berkaitan dengan rasa nyeri, seperti takut, dingin, panas, mati rasa, dan sebagainya. Pasien diminta menandai kata-kata yang paling sesuai dengan kondisi yang dirasakan.
Setelah itu, dokter akan menghitung jumlah kata yang ditandai. Skala nyeri ini ditujukan untuk anak-anak yang sudah bisa membaca dan orang dewasa.
6. Brief pain inventory (BPI)
Skala nyeri ini berisi sekitar 15 pertanyaan untuk mengetahui rasa sakit yang dirasakan selama 24 jam terakir. Beberapa pertanyaan dilengkapi dengan pilihan angka 0–10.
Contoh pertanyaan yang diberikan antara lain menandai lokasi nyeri pada gambar manusia dan apakah nyeri menganggu tidur maupun kemampuan berjalan pasien.
7. Initial pain assessment tool
Initial pain assessment tool dirancang untuk digunakan selama pemeriksaan awal. Skala nyeri ini bisa membantu dokter mendapatkan informasi mengenai rasa nyeri pasien.
Skala nyeri mempermudah dokter dalam menilai, mendiagnosis, dan mengobati pasien. Beberapa skala nyeri mungkin dikombinasikan penggunaannya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Apabila Anda merasa nyeri bahkan hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan penyebabnya dan langkah penanganan selanjutnya yang sesuai dengan kondisi Anda.