Astringent dan toner adalah produk perawatan kulit berbahan dasar air yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dan sisa makeup yang masih menempel setelah mencuci wajah. Meski serupa, ternyata kedua produk ini memiliki perbedaan, lho!
Banyak yang mengira bahwa setelah mencuci muka, kotoran atau sisa make up di wajah sudah benar-benar hilang. Padahal, belum tentu demikian. Walau sudah dibersihkan, kotoran bisa saja masih menempel di kulit wajah meski tidak terlihat.
Oleh karena itu, penggunaan astringent atau toner setelah mencuci muka dapat dilakukan untuk membersihkan kulit wajah secara maksimal. Salah satu astringent atau toner alami yang bisa dicoba adalah cuka apel.
Perbedaan Astringent dan Toner
Meski fungsinya sama, astrigent dan toner memiliki kandungan yang berbeda. Astrigent terbuat dari air dan umumnya diformulasikan dengan alkohol yang berfungsi untuk menghilangkan minyak berlebih di kulit wajah.
Astringent juga biasanya mengandung asam salisilat yang bertujuan untuk melawan jerawat dan komedo. Berkat kandungannya ini, astringent lebih ditujukan untuk kulit kombinasi, berminyak, dan berjerawat.
Sementara itu, toner terbuat dari air dan diformulasikan dengan pelembab, seperti gliserin, asam hialuronat, dan AHA, yang bermanfaat untuk melembapkan kulit dan membuat kulit terasa lebih halus.
Biasanya toner juga diperkaya dengan ekstrak tumbuhan, antioksidan, dan kandungan antipenuaan yang dapat memperbaiki tekstur kulit, mencerahkan kulit, serta meratakan warna kulit. Berkat kandungannya tersebut toner bisa digunakan untuk segala jenis kulit, tetapi lebih ditujukan pada kulit normal, kering, dan sensitif.
Cara Menggunakan Astringent dan Toner
Dalam perawatan sehari-hari, astringent atau toner dapat digunakan 1 kali sehari, baik pagi atau sore hari. Astringent atau toner digunakan setelah mencuci wajah dan sebelum menggunakan pelembap.
Setelah memastikan wajah bersih dan kering, Anda bisa menggunakan astringent atau toner dengan cara berikut ini:
- Tuang astringent atau toner secukupnya di kapas
- Oleskan secara merata pada wajah dengan cara ditepuk-tepuk pada permukaan kulit wajah
- Tunggu hingga kering, lalu Anda bisa menggunakan rangkaian perawatan kulit lainnya seperti pelembap, serum, obat jerawat, krim mata, dan tabir surya
Sebaiknya gunakan astringent hanya pada area kulit yang berminyak untuk mencegah munculnya iritasi kulit di bagian kulit yang tidak berminyak. Karena astringent umumnya mengandung alkohol, sebaiknya hindari pemakaiannya jika kulit Anda sedang iritasi atau kering.
Nah, kini Anda sudah tahu apa perbedaan astringent dan toner, kan? Bagi Anda pemilik kulit kering dan sensitif disarankan untuk tidak menggunakan astringent, karena bisa membuat kulit menjadi tambah kering, iritasi, terkelupas, dan kemerahan.
Selain itu, orang yang memiliki masalah kulit tertentu, seperti eksim dan rosacea, juga sebaiknya menghindari penggunaan astringent. Gunakanlah toner atau produk perawatan kulit lain yang bebas dari kandungan minyak atau berlabel oil free.
Jika kulit wajah menjadi kemerahan, terasa panas atau perih, dan gatal-gatal setelah memakai astringent dan toner, segera hentikan penggunaannya dan periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.