Risiko dan manfaat hati sapi perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsinya. Hal ini karena hati sapi merupakan makanan yang kaya akan nutrisi, tetapi mengandung banyak kolesterol.
Risiko dan manfaat hati sapi terkait dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Beberapa nutrisi yang terkandung di hati sapi adalah kalsium, fosfor, zat besi, kalium, tembaga, zinc, serta vitamin A, B, dan C. Selain itu, hati sapi juga mengandung protein, lemak, dan karbohidrat.
Kendati hati sapi mengandung sejumlah nutrisi penting, bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya secara berlebih. Tingginya kadar purin dan kolesterol di dalamnya merupakan beberapa contoh risiko mengonsumsi hati sapi yang perlu dipertimbangkan.
Risiko Mengonsumsi Hati Sapi
Jika dikonsumsi berlebihan, hati sapi dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit. Berikut adalah penjelasannya:
1. Serangan jantung
Hati adalah organ yang memproduksi sekaligus menyimpan kolesterol. Jadi, tidak mengherankan jika kolesterol paling banyak ditemukan dalam organ hati.
Kolesterol dalam kadar tinggi dapat menempel di dinding pembuluh darah dan membentuk timbunan plak. Plak inilah yang membuat dinding arteri menjadi sempit, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
Dengan makan hati sapi seberat 100 gram, Anda sudah mengonsumsi kolesterol sebanyak 400 mg. Jumlah tersebut akan bertambah jika Anda mengonsumi makanan lain yang juga mengandung kolesterol. Padahal, jumlah asupan kolesterol yang disarankan untuk orang dewasa tidak lebih dari 300 mg per hari.
2. Gagal jantung
Mengonsumsi hati sapi secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Sumbatan plak pada pembuluh darah akan membuat jantung harus bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung kemudian membesar agar bisa memompa lebih kuat. Namun, hal itu justru membuat jantung menjadi lebih lemah hingga tidak mampu lagi memompa darah. Kondisi inilah yang disebut sebagai gagal jantung.
3. Stroke
Selain serangan jantung dan gagal jantung, konsumsi makanan tinggi kolestrol seperti hati sapi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pasokan darah ke otak akibat pembuluh darah yang tersumbat oleh plak, sehingga terjadilah stroke.
4. Penyakit asam urat
Seperti telah disinggung sebelumnya, hati sapi adalah makanan tinggi purin. Asam urat terbentuk dari proses penguraian zat purin yang terdapat dalam hati sapi.
Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Jika tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan dan ginjal tidak mampu membuangnya, asam urat akan menumpuk dalam darah.
Kadar asam urat yang tinggi ini kemudian mengendap dan membentuk kristal di sendi yang pada akhirnya menimbulkan peradangan berupa rasa nyeri. Nyeri dan bengkak pada sendi, terutama jari-jari di kaki, merupakan gejala dari penyakit asam urat.
5. Kerusakan hati
Dalam 100 gram hati sapi masing-masing terkandung vitamin A sebanyak 13.000 mikrogram. Padahal, batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah 10.000 mikrogram.
Kelebihan viramin A di dalam tubuh dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit kepala, diare, nyeri sendi dan tulang, hingga kerusakan hati maupun pengeroposan tulang.
6. Bayi lahir cacat
Selain itu, konsumsi hati sapi oleh ibu hamil juga sebaiknya dihindari karena kandungan vitamin A dalam hati sapi cukup tinggi. Meskipun vitamin A tetap dibutuhkan oleh ibu hamil dan janinnya, kelebihan vitamin A selama kehamilan justru bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
Manfaat Hati Sapi
Bahaya kesehatan di atas akan lebih besar jika Anda mengonsusmi hati sapi terlalu banyak atau terlalu sering. Namun, apabila dikonsumsi dalam jumlah wajar, manfaat hati sapi yang bisa didapatkan adalah:
1. Mencegah dan mengobati anemia
Hati sapi merupakan makanan tinggi zat besi. Setidaknya terdapat 7 miligram zat besi dalam 100 gram hati sapi. Tingginya zat besi dalam hati sapi membuat makanan ini baik untuk mencegah dan mengobati anemia.
2. Mencukupi asupan vitamin A
Mencukupi asupan vitamin A sangat penting, terutama bagi anak-anak. Kekurangan vitamin A dikaitkan dengan daya tahan tubuh yang lebih lemah, sehingga tubuh rentan terinfeksi penyakit.
Tidak hanya itu, kekurangan vitamin A juga dapat meningkatkan risiko terjadinyaan anemia, rabun senja, bahkan kematian pada ibu hamil.
Namun, agar tubuh tidak kelebihan vitamin A, Anda disarankan untuk mengonsumsi hati sapi dalam jumlah wajar. Kebutuhan harian vitamin A pada anak-anak adalah 400 mikrogram. Sementara itu, orang dewasa membutuhkan 700–900 mikrogram vitamin A per hari.
3. Memelihara kesehatan mata
Vitamin A dalam hati sapi berperan penting dalam memelihara kesehatan mata. Untuk dapat melihat, mata perlu menghasilkan pigmen tertentu agar retina berfungsi dengan baik.
Kekurangan vitamin A akan menghentikan produksi pigmen ini, sehingga mengakibatkan rabun senja. Selain itu, vitamin A juga diperlukan untuk menjaga kelembapan mata, sehingga mata tidak menjadi kering.
Itulah deretan risiko dan manfaat konsumsi hati sapi. Jika tubuh Anda sehat, mengonsumsi hati sapi diperbolehkan, asalkan tidak terlalu sering dan berlebih. Namun, jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi hati sapi atau jeroan lain. Dokter akan memberikan saran takaran konsumsi hati sapi yang sesuai dengan kondisi Anda.