Salah satu cara untuk menciptakan dapur bebas bakteri adalah dengan menjaga kebersihannya. Hal ini perlu dilakukan karena dapur merupakan tempat menyimpan dan menyiapkan makanan. Jika kebersihannya tidak terjaga, dapur bisa menjadi sumber penyakit.
Menjaga dapur bebas dari bakteri sangat penting karena ruangan ini bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman. Bahkan, jumlah kuman yang ada di dapur bisa lebih banyak dibandingkan ruangan lain. Misalnya, tempat cuci piring di dapur bisa menyimpan bakteri 100.000 kali lebih banyak daripada di kamar mandi.
Tips Menjaga Kebersihan dan Menciptakan Dapur Bebas Bakteri
Bukan hanya toilet, Anda juga perlu rutin membersihkan dapur karena alasan yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga dapur bebas dari bakteri dan kuman penyebab penyakit:
1. Ganti spons secara teratur
Spons yang Anda gunakan setiap hari untuk mencuci perangkat makan dan alat masak mengandung beragam jenis bakteri, termasuk Escherichia coli dan Salmonella. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengganti spons secara rutin setiap 1 minggu sekali.
Anda juga dianjurkan untuk merendam spons ke dalam air cuka selama 5 menit setiap usai digunakan. Selanjutnya, peras dan bilas dengan air hangat, kemudian keringkan. Ini dapat meminimalkan bersarangnya bakteri di spons.
2. Gunakan tisu dapur dibanding kain lap
Layaknya spons, kain lap cuci piring juga mudah terkontaminasi oleh bakteri. Pasalnya, Anda mungkin saja menggunakan kain ini untuk menyeka meja sekaligus mengeringkan tangan setelah usai menyiapkan makanan atau memasak.
Oleh karena itu, penggunaan tisu dapur sekali pakai lebih dianjurkan karena cenderung lebih higienis. Bila memakai kain, pastikan Anda membedakan kain untuk membersihkan dapur dan mengeringkan tangan serta rutin mencuci kain setiap hari.
3. Gunakan talenan yang berbeda untuk memotong makanan
Usahakan untuk menggunakan talenan yang berbeda ketika akan mengolah daging, sayur, dan makanan laut. Anda juga dianjurkan untuk menucuci talenan sebelum dan sesudah digunakan untuk meminimalkan kontaminasi bakteri pada makanan yang akan diolah.
Talenan dapat dicuci dengan sabun pencuci piring dan air hangat, lalu bilas kembali dengan air bersih untuk menghilangkan sisa sabun yang mungkin masih menempel di talenan.
4. Masak daging hingga matang
Daging mentah mengandung berbagai virus dan bakteri, seperti Campylobacter, yang dapat menyebabkan keracunan dengan gejala berupa sakit perut, diare, dan muntah-muntah.
Agar lebih sehat dan aman, biasakan untuk memasak daging hingga matang dengan suhu sekitar 62°C. Pastikan daging telah matang sempurna dan tidak ada bagian yang masih mentah atau berwarna kemerahan.
5. Dinginkan makanan sebelum disimpan di lemari es
Langsung menyimpan makanan dengan suhu panas ke dalam lemari es dapat memicu perkembangan bakteri. Oleh karena itu, dinginkan dulu makanan hingga mencapai suhu ruangan, baru masukkan ke dalam lemari pendingin. Jangan lupa untuk menyimpan makanan tersebut di wadah yang bersih dan kedap udara.
6. Cuci tangan secara rutin
Tangan yang kotor bisa menjadi sumber utama penyebaran bakteri. Oleh karena itu, cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengolah dan menyiapkan makanan.
Anda pun dianjurkan mencuci tangan setelah menyentuh bahan mentah di dapur. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri penyebab penyakit.
7. Bersihkan dapur setiap hari
Sebagai upaya untuk menjaga dapur bebas bakteri dan kuman, segera bersihkan semua perangkat masak dan piring kotor setelah digunakan. Semprot seluruh permukaan meja dapur, tempat cuci piring, kran air, hingga gagang kulkas dengan cairan disinfektan.
Tips Aman Mengontrol Hama Dapur
Selain kuman, makanan yang disajikan di dapur juga sering mengundang hama, seperti kecoa, lalat, semut, dan tikus. Keberadaan hama tersebut bisa makin tidak terkontrol jika dapur dibiarkan kotor dan tidak terawat. Anda perlu hati-hati karena hama tersebut juga bisa membawa bakteri dan kuman penyakit.
Umumnya, hama bisa dibasmi dengan pestisida, baik yang biasa maupun pestisida organik, tetapi produk pembasmi hama yang dijual di pasaran tidak sepenuhnya aman. Jika digunakan secara tidak tepat, pestisida justru bisa menyebabkan pencemaran lingkungan dan keracunan.
Oleh karena itu, ikutilah tips berikut ini untuk membuat dapur bersih dari hama dengan cara yang aman:
- Bersihkan peralatan masak dan setiap sudut dapur hingga bersih setelah selesai memasak.
- Pastikan area dapur tetap kering dan tidak lembap untuk mencegah perkembangan bakteri, jamur, dan hama.
- Letakkan plastik sampah ke tempat pembuangan sampah di luar rumah setiap hari.
- Simpan makanan atau minuman di kulkas atau dalam wadah yang tertutup rapat.
- Tutup rapat bagian dapur yang berlubang agar tikus atau hama lain tidak bisa masuk.
Menjaga dapur bebas bakteri merupakan langkah awal memelihara kesehatan keluarga sekaligus bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dapur yang bersih dan terawat tidak hanya dapat menghasilkan beragam makanan yang layak konsumsi, tetapi juga menjaga kesehatan Anda dan keluarga.
Jika Anda mengalami keluhan atau gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau diare, apalagi setelah mengonsumsi makanan yang cara pengolahan dan kebersihannya tidak terjamin, segeralah periksakan ke dokter agar dapat diperiksa dan diberikan penanganan yang tepat.