Kolagen berperan besar dalam membuat kulit halus, kenyal, bebas keriput, dan tampak awet muda. Sayangnya, produksi kolagen dapat menurun seiring pertambahan usia sehingga memicu munculnya tanda-tanda penuaan. Oleh karena itu, jumlah kolagen dalam tubuh perlu selalu dijaga.
Kolagen adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen. Pada kulit, kolagen berperan dalam proses regenerasi kulit serta menjaga kulit tetap elastis dan terhidrasi.
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun, sehingga menyebabkan kulit kering dan tampak keriput. Meski demikian, produksi kolagen bisa ditingkatkan dengan beberapa cara sehingga proses penuaan kulit bisa diperlambat.
Beberapa Penyebab Menurunnya Produksi Kolagen
Selain faktor usia, produksi kolagen dapat menurun karena beberapa hal. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Paparan sinar matahari
Paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) dalam jangka panjang dapat mempercepat proses penuaan. Hal ini karena paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat memecah kolagen dan merusak serat elastin yang terletak di lapisan kulit paling dalam (dermis).
Rusaknya kolagen dan elastin sebagai jaringan penopang dapat membuat kulit kehilangan kelenturannya. Hasilnya, kulit akan terlihat kendur dan keriput sebelum waktunya.
2. Kebiasaan merokok
Kandungan nikotin dalam rokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di lapisan terluar kulit, yang dapat membuat aliran darah pada kulit menjadi tidak lancar. Akibatnya, kulit kekurangan oksigen dan nutrisi penting lainnya.
Selain itu, ribuan bahan kimia dalam asap rokok juga dapat merusak kolagen dan elastin. Kulit pun bisa menjadi kendur dan lebih cepat berkeriput.
3. Kurang tidur
Kurang tidur bisa meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Hormon yang dikenal sebagai hormon stres ini bisa memicu kerusakan kolagen, sehingga dapat membuat kulit menjadi berkerut.
4. Konsumsi makanan tinggi gula
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan peradangan dan merusak kolagen. Konsumsi makanan manis juga dapat menghambat kemampuan kolagen untuk memperbaiki dirinya sendiri.
5. Gerakan dan ekspresi wajah
Gerakan dan ekspresi wajah, seperti menyipitkan mata atau tersenyum, dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus dan kerutan pada kulit wajah. Hal ini karena setiap kali Anda menggunakan otot wajah akan terbentuk alur di bawah permukaan kulit.
Nah, seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan kelenturan dan tidak bisa kembali seperti semula saat otot wajah digerakkan untuk berekspresi. Hal tersebut menyebabkan garis halus dan kerutan yang terbentuk sulit hilang dan justru menetap.
6. Kelainan genetik
Penyebab kolagen menurun bisa karena adanya kelainan genetik. Kelainan genetik seperti sindrom Ehlers-Danlos dapat mengurangi kadar kolagen dalam tubuh dengan cara menurunkan fungsi dari kolagen itu sendiri. Efeknya, kolagen tidak bekerja secara semestinya.
7. Punya riwayat penyakit autoimun
Selain kelainan genetik, penyakit autoimun juga dapat memicu penurunan produksi kolagen. Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah rheumatoid arthritis, lupus, dan skleroderma.
Cara Meningkatkan Produksi Kolagen
Penurunan kolagen akibat berbagai faktor di atas dapat menyebabkan masalah pada kulit dan memicu tanda-tanda penuaan. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi kolagen tetap terjaga dan Anda pun tetap terlihat awet muda, antara lain:
Mengonsumsi makanan berkolagen
Kolagen tersusun dari asam amino. Oleh karena itu, untuk menjaga dan meningkatkan produksi kolagen, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya akan protein guna memasok asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan kolagen.
Pilihan makanan yang mengandung asam amino sangat beragam, seperti susu, daging, telur, dan makanan laut. Selain asam amino, produksi kolagen juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan mengandung vitamin C, seperti jeruk, lemon, mangga, dan tomat.
Mengonsumsi suplemen kolagen
Selain mengonsumsi sumber makanan kaya akan kolagen, produksi kolagen juga dapat ditingkatkan dengan cara mengonsumsi suplemen. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen kolagen memiliki kondisi kulit yang lebih baik.
Hal itu ditandai dengan kulit yang lebih elastis dan lembut, tampilan keriput memudar, serta aliran darah lebih lancar. Namun, penting untuk mengonsumsi suplemen kolagen berdasarkan saran atau pengawasan dari dokter.
Melakukan suntik kolagen
Kolagen juga dapat diperoleh dengan cara disuntikkan. Suntikan kolagen dapat mengembalikan kandungan kolagen pada kulit, yang berarti dapat memudarkan garis-garis halus pada wajah.
Dengan demikian, kecantikan alami kulit dapat ditingkatkan, sehingga kulit tampak lebih muda. Namun, sama halnya dengan konsumsi suplemen kolagen, konsultasikan lebih dulu ke dokter mengenai manfaat dan efek samping dari penggunaan suntik kolagen.
Saat ini, banyak beredar pula krim kolagen yang mengklaim dapat membuat kulit terlihat lebih muda. Namun, sebenarnya, belum ada krim yang dapat mengembalikan kolagen pada kulit.
Kolagen dalam krim tersebut biasanya tidak dapat diserap kulit, sehingga hanya bekerja di permukaan kulit. Meski demikian, penggunaan krim tersebut cukup efektif untuk menjaga kelembapan dan kekenyalan kulit.
Jika asupan nutrisi dari makanan cukup, sebenarnya Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen. Namun, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen kolagen atau vitamin C untuk meningkatkan jumlah kolagen di kulit, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang aman dan sesuai kebutuhan Anda.