Tekanan darah normal ibu hamil umumnya memang sedikit lebih tinggi daripada sebelum hamil. Namun, jika tekanan darah ibu hamil terlalu tinggi, kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan yang bisa berbahaya bagi janin maupun ibu hamil sendiri.  

Selama hamil, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan seiring pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu perubahan yang terjadi adalah peningkatan jumlah  hormon kehamilan dan jumlah darah di dalam tubuh ibu hamil. Hal ini dapat berpengaruh pada sedikit meningkatnya atau menurunnya tekanan darah normal ibu hamil.

Menjaga Tekanan Darah Normal Ibu Hamil - Alodokter

Rentang Tekanan Darah Normal pada Ibu Hamil

Tekanan darah normal pada ibu hamil umumnya sama dengan tekanan darah pada kondisi normal lainnya, yaitu berkisar antara 110/70–120/80 mmHg.

Angka pertama (110 atau 120) menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka kedua (70 atau 80) menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan ketika jantung berada dalam kondisi istirahat dan menerima aliran darah balik dari seluruh tubuh.

Terkadang, tekanan darah normal pada ibu hamil bisa sedikit turun atau naik, tetapi tidak jauh dari rentang tekanan darah normalnya.

Apabila tekanan darah ibu hamil meningkat atau menurun secara drastis, hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh komplikasi selama kehamilan atau penyakit penyerta sebelumnya, misalnya sudah menderita hipertensi atau diabetes sebelum hamil.

Selain itu, riwayat preeklamsia atau hipertensi dalam kehamilan sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami peningkatan tekanan darah.

Kelainan Tekanan Darah pada Ibu Hamil

Tekanan darah Bumil bisa turun sedikit ke angka 90/60 mmHg selama trimester pertama dan trimester kedua kehamilan. Kondisi ini normal terjadi, terutama jika Bumil memang memiliki tekanan darah yang cenderung rendah sebelum mengandung.

Tekanan darah biasanya akan naik lagi secara bertahap ketika usia kandungan memasuki 24 minggu dan kembali normal beberapa minggu menjelang persalinan.

Pada kasus tertentu, tekanan darah normal ibu hamil bisa sedikit meningkat. Namun, ibu hamil baru dikatakan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya naik hingga mencapai di atas 140/90 mmHg.

Umumnya, tekanan darah ibu hamil yang sedikit menurun atau meningkat tidak berbahaya jika tidak menimbulkan gejala tertentu atau tidak berbeda jauh dari batas rentang tekanan darah normal.

Dampak Gangguan Tekanan Darah pada Kehamilan

Jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat, tekanan darah yang menurun drastis atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, baik pada ibu hamil maupun janin.

Tekanan darah yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko Bumil mengalami vertigo atau pusing berputar hingga syok, sedangkan tekanan darah tinggi berisiko menyebabkan Bumil mengalami preeklampsia, eklampsia, stroke, atau abruptio plasenta.

Sementara itu, tekanan darah ibu hamil yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah juga dapat membahayakan kondisi janinnya. Ketika mengalami perubahan tekanan darah yang drastis, janin berisiko terlahir prematur, terlahir dengan berat badan rendah, atau mengalami gawat janin.

Tips Menjaga Tekanan Darah Normal Ibu Hamil

Agar tekanan darah Bumil tetap normal sepanjang kehamilan dan kondisi Bumil serta senantiasa sehat, ada beberapa langkah yang dapat Bumil lakukan, yaitu:

1. Rutin menjalani pemeriksaan kandungan

Agar kondisi Bumil dan janin terus terpantau, lakukanlah pemeriksaan kandungan secara rutin ke dokter kandungan. Selain untuk memantau kondisi Bumil dan janin, pemeriksaan ini juga penting dilakukan agar dokter dapat mendeteksi dan menangani kelainan yang Bumil alami sejak dini, misalnya masalah pada tekanan darah.

Jika Bumil mengalami hipertensi dalam kehamilan, dokter mungkin akan menyarankan Bumil untuk membatasi asupan garam dan meresepkan obat-obatan penurun tekanan darah yang aman untuk ibu hamil.

2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Mengonsumsi makanan bergizi, seperti roti gandum, ikan, telur, buah-buahan, dan sayuran, penting Bumil lakukan untuk menjaga tekanan darah normal saat hamil. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan tinggi garam serta MSG karena makanan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah Bumil.

3. Olahraga secara teratur

Bumil dapat berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu atau sesuai saran dokter. Selain menjaga tekanan darah normal tetap stabil, olahraga saat hamil juga memberikan banyak manfaat lain untuk Bumil, seperti memperlancar proses persalinan, membuat tidur lebih nyenyak, dan meredakan rasa nyeri saat hamil.

4. Cukupi waktu istirahat dan kurangi stres

Stres berlebihan dan sering kelelahan saat hamil dapat menyebabkan tekanan darah Bumil meningkat. Oleh karena itu, untuk menjaga tekanan darah normal saat hamil, Bumil perlu meredakan stres dengan melakukan relaksasi, meditasi, atau yoga ibu hamil. Bumil juga perlu mencukupi waktu tidur, yakni selama 8–9 jam setiap malam.

Nah, sekarang Bumil tahu, kan, pentingnya menjaga tekanan darah tetap normal selama hamil? Selain menjaga kondisi kehamilan tetap sehat, tekanan darah yang stabil juga dapat mencegah Bumil dan janin dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika Bumil mengalami penurunan atau peningkatan tekanan darah yang drastis disertai gejala tertentu, seperti kram atau sakit perut berat, sesak napas, janin tidak bergerak, banyak keluar darah dari vagina, bengkak di bagian tubuh tertentu, serta gangguan penglihatan, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan.