Menstruasi pertama kali umumnya dialami anak perempuan pada usia 10–15 tahun. Bila menstruasi pertama terlambat dan tak kunjung datang setelah usia tersebut, bisa saja penyebabnya adalah kondisi atau masalah kesehatan tertentu.
Menstruasi menjadi tanda bahwa seorang perempuan telah memasuki masa remaja. Biasanya, menstruasi pertama datang setelah tanda-tanda pubertas muncul, seperti payudara membesar atau tumbuhnya rambut halus di sekitar ketiak dan vagina.
Penyebab Menstruasi Pertama Terlambat
Menstruasi pertama (menarche) pada setiap perempuan umumnya berbeda-beda, ada yang lebih cepat tetapi ada juga yang lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman seusianya.
Kondisi terlambatnya menstruasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Stres berlebih
Salah satu faktor yang bisa menyebabkan keterlambatan menstruasi pertama adalah stres. Kondisi ini bahkan mampu mengganggu produksi hormon reproduksi atau hormon kesuburan, sehingga memicu menstruasi pertama datang lebih lambat.
Stres yang dialami pada masa pubertas biasanya disebabkan oleh masalah keluarga, tugas sekolah, bahkan perselisihan dengan teman.
2. Kelebihan atau kekurangan berat badan
Berat badan kurang atau kelebihan berat badan juga bisa memengaruhi hormon kesuburan. Berat badan berlebih bisa menjadi dampak dari kurangnya aktivitas fisik atau konsumsi kalori yang berlebihan. Sementara itu, kekurangan berat badan bisa muncul karena gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
3. Faktor keturunan
Hal lain yang tidak kalah berpengaruh adalah faktor keturunan. Apabila dalam anggota keluarga ada yang mengalami keterlambatan menstruasi pertama, baik ibu atau kakak perempuan, hal ini juga bisa terjadi kepada anak atau saudara perempuannya.
4. Olahraga berlebihan
Olahraga sebenarnya aktivitas yang baik dalam menunjang fungsi tubuh, termasuk fungsi hormon kesuburan. Namun, anak perempuan yang berolahraga secara berlebihan, misalnya karena ia seorang atlet, memiliki kemungkinan untuk mendapat menstruasi pertama lebih lambat.
Hal tersebut karena olahraga yang berlebihan bisa membakar kalori dalam jumlah besar dan menyisakan sedikit lemak dalam tubuh, yang justru bisa mengurangi produksi hormon kesuburan.
5. Minum obat atau ramuan herbal
Beberapa jenis pengobatan yang bisa memengaruhi hormon kesuburan, seperti antidepresan, kemoterapi, dan obat alergi. Selain itu, ramuan herbal seperti jamu juga dapat berpengaruh, lho.
Jadi, jika anak Anda terlambat menstruasi dan sedang mengonsumsi jamu, sebaiknya segera hentikan konsumsinya. Selain itu, bila anak Anda sedang mengonsumsi obat-obatan akibat penyakit tertentu dan tak kunjung mengalami menstruasi, dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke dokter.
Selain keempat hal di atas, beberapa penyakit juga bisa memicu menstruasi pertama terlambat, seperti sindrom polikistik ovarium, sindrom Turner, atau hipopituitarisme.
Cara Mengatasi Menstruasi Pertama yang Terlambat
Khawatir karena anak Anda belum mendapatkan menstruasi pertama adalah hal yang wajar. Namun, Anda tidak perlu panik, sebab ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memicu menstruasi pertama, yaitu:
- Melakukan olahraga secara rutin dengan intensitas yang cukup, misalnya berjalan selama 30 menit setiap hari
- Menerapkan pola makan sehat
- Mencukupi kebutuhan tidur, setidaknya 8 jam per hari
- Mengonsumsi air putih yang cukup minimal 8 gelas setiap hari
- Mengelola stres dengan baik
Jika cara tersebut telah diterapkan, tapi menstruasi pertama tak kunjung datang, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya dan memberi penanganan yang tepat.