Menstruasi terlambat biasanya menjadi tanda awal kehamilan. Padahal, kondisi ini tidak hanya dialami oleh orang yang sedang hamil. Telat haid juga bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan dokter.

Siklus menstruasi setiap wanita umumnya berbeda-beda. Namun, siklus yang normal adalah 21–35 hari, terhitung dari hari menstruasi terakhir. Nah, Anda bisa dikatakan mengalami menstruasi terlambat bila tidak haid selama lebih dari 35 hari.

Menstruasi Terlambat, Inilah 10 Kondisi yang Menyebabkannya - Alodokter

Meski umum terjadi, Anda dianjurkan untuk tetap waspada. Pasalnya, ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat.

Faktor Penyebab Menstruasi Terlambat

Menstruasi terlambat tidak selalu menjadi pertanda kehamilan. Ada faktor lain yang juga bisa menyebabkan seorang wanita mengalami keterlambatan menstruasi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkannya:

1. Stres

Saat stres, kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, dan produksi hormon gonadotropin akan terganggu. Hal inilah yang membuat siklus menstruasi terlambat.

Jika periode menstruasi terganggu akibat stres, Anda dapat mengatasinya dengan mencoba teknik relaksasi, melakukan sesuatu yang disukai, atau mendengarkan musik.

2. Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.

Diet dan olahraga akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami.

3. Berat badan turun

Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Jika berat badan terlalu rendah dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi pun akan terhenti.

Mengobati gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat dapat mengembalikan siklus haid yang normal.

4. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi dan salah satunya adalah menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi.

5. Hormon prolaktin berlebih

Menstruasi terlambat dapat disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, tetapi juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak.

Peningkatan hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga dapat memicu telat haid.

6. Efek pil KB

Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur sehingga siklus mentruasi pun menjadi tidak teratur. Agar siklus menstruasi Anda kembali normal, diperlukan waktu hingga 3 bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB.

Jenis alat kontrasepsi lain yang juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat adalah KB implan dan suntik KB.

7. PCOS (polycystic ovary syndrome)

PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini bisa membuat menstruasi tidak teratur atau bahkan menghentikannya.

Penyebab PCOS hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin.

Selain mentruasi terlambat, gejala PCOS lainnya adalah kulit berminyak atau berjerawat, berat badan meningkat secara tiba-tiba, dan muncul bercak-bercak gelap pada kulit.

8. Penyakit kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil berkaitan erat dengan perubahan hormon. Oleh karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur.

Sementara itu, penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting hingga menyebabkan menstruasi terlambat.

9. Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa lelah, penurunan berat badan secara drastis, rambut kering dan kasar, serta sensitif terhadap suhu panas atau dingin.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena gangguan pada tiroid dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Menstruasi pun akan kembali normal setelah gangguan tiroid ditangani oleh dokter.

10. Menopause dini

Menopause dini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang wanita berusia 40 tahun. Menopause dini menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, yang juga ditandai dengan gejala menstruasi terlambat, berkeringat saat malam, dan sulit tidur.

Itulah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat. Jika mengalami menstruasi terlambat lebih dari tiga periode secara berturut-turut dan tes kehamilan, seperti tespek, menunjukkan hasil negatif, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami dan menentukan penanganan sesuai.