Usus buntu kronis adalah kondisi ketika usus buntu mengalami peradangan menetap yang terjadi dalam jangka waktu lama. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari infeksi hingga penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras.
Hingga kini, penyebab pasti radang usus buntu atau apendisitis kronis masih diperdebatkan. Meski sering dikaitkan dengan terjadinya peradangan atau sumbatan pada usus buntu, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah pada aktivitas saraf di usus buntu.
Peradangan kronis yang terjadi pada usus buntu biasanya memiliki gejala yang ringan sehingga sulit terdeteksi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali beragam gejala usus buntu kronis agar kondisi ini bisa segera ditangani dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Gejala Usus Buntu Kronis
Gejala radang usus buntu kronis umumnya tidak spesifik dan bisa menyerupai gejala berbagai penyakit lain, seperti infeksi saluran kemih, kista ovarium, sindrom iritasi usus, penyakit Crohn, dan penyakit radang panggul.
Meski demikian, ada beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita usus buntu kronis, di antaranya:
- Sakit perut bagian bawah
- Badan lemas
- Kelelahan
- Mual
- Diare
- Demam
- Sembelit
- Penurunan nafsu makan
Radang usus buntu kronis yang tidak segera terdeteksi bisa menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti:
- Sakit perut yang tidak tertahankan
- Perut membengkak
- Demam tinggi
- Mual dengan atau tanpa muntah
Bila sudah parah, radang usus buntu kronis bisa menyebabkan bermacam-macam komplikasi, seperti apendisitis akut, usus buntu pecah, peritonitis, dan sepsis.
Penanganan Radang Usus Buntu Kronis
Bila Anda merasakan gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang untuk mendeteksi kemungkinan adanya apendisitis kronis.
Pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan, antara lain pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, USG, Rontgen dengan barium enema, CT scan, dan MRI.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan positif radang usus buntu kronis, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan radang usus buntu yang diderita.
Pada kasus yang belum disertai dengan komplikasi, dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik. Akan tetapi, pemberian antibiotik berisiko membuat radang usus buntu kronis kambuh di kemudian hari. Oleh karena itu, operasi usus buntu atau apendektomi umumnya akan lebih direkomendasikan.
Radang usus buntu bukan suatu penyakit yang bisa dicegah. Namun, risiko menderita penyakit ini bisa dikurangi jika Anda banyak mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
Apabila Anda merasakan gejala radang usus buntu kronis seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Ini penting dilakukan agar Anda bisa cepat mendapatkan penanganan.