Sebagian wanita merasakan kram setelah orgasme. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan mungkin beberapa wanita menjadi enggan untuk melakukan hubungan seksual sementara waktu. Namun, sebenarnya apa sih yang menyebabkan kram setelah orgasme?

Orgasme merupakan puncak reaksi seksual yang dirasakan ketika mencapai klimaks saat berhubungan intim. Sensasi ini dapat dirasakan pria maupun wanita. Selain memberikan kepuasan dalam bercinta, orgasme juga menyimpan beragam manfaat untuk kesehatan.

Merasakan Kram setelah Orgasme? Mungkin Ini Penyebabnya - Alodokter

Mencapai orgasme ketika bercinta bisa membantu tidurmu menjadi lebih nyenyak, meningkatkan suasana hati, mengurangi nyeri yang sedang kamu alami, meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat imunitas tubuh, serta menurunkan risiko terkena penyakit kronis.

Penyebab Kram setelah Orgasme

Kram setelah orgasme juga dikenal sebagai disorgasmia. Pada kondisi ini, kram bisa muncul sesaat setelah orgasme dan bisa bertahan hingga beberapa jam setelahnya. Rasa kram ini dapat terjadi di perut atau area panggul dan menyerupai kram menstruasi.

Perlu kamu ketahui bahwa saat orgasme, otot vagina dan pinggul secara alami mengalami kontraksi. Pada sebagian orang, kontraksi ini bisa menyebabkan kram otot yang menimbulkan nyeri atau disorgasmia.

Nyatanya, tidak sedikit wanita yang merasakan kram seperti ini setelah orgasme. Kondisi ini lebih banyak dialami wanita hamil. Jika kamu sedang hamil dan mengalami disorgasmia, jangan panik dulu, ya. Hal ini tergolong normal, kok. Kram ini juga tidak akan membayahakan kesehatanmu dan janinmu.

Selain kehamilan, kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan kram setelah orgasme. Dari beberapa jurnal ilmiah, ditemukan bahwa disorgasmia dapat terjadi pada wanita yang pernah melakukan operasi pengangkatan usus besar, pengangkatan kista di sekitar kandung kemih, dan menderita diabetes tipe 1.

Selain itu, wanita yang memiliki kelainan rahim, seperti miom, kelainan kandung kemih, kista ovarium, dan endometriosis, atau menderita gangguan kesehatan mental juga diduga lebih rentan mengalami disorgasmia. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebab disorgasmia.

Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai Saat Kram setelah Orgasme

Jika kamu sedang hamil dan mengalami kram setelah orgasme yang hilang muncul secara konsisten, misalnya setiap 10 menit sekali dan disertai perdarahan, segera periksakan diri ke dokter kandungan karena dikhawatirkan menjadi tanda persalinan prematur.

Selain itu, kamu juga perlu ke dokter bila kram setelah orgasme sangat menyakitkan hingga membuatmu menjadi enggan untuk berhubungan seksual. Bisa jadi ini merupakan tanda adanya masalah pada rahim, kandung kemih, atau bagian lain di daerah panggul.

Itulah penjelasan penyebab kram setelah orgasme. Untuk meredakan rasa tidak nyaman akibat kram ringan, kamu bisa mengompres perut dengan air hangat. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas di pasaran, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Namun, bila kram tidak mereda dengan obat atau menunjukkan gejala seperti yang telah dipaparkan di atas, segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan penanganan sesuai penyebabnya.